S e m b i l a n b e l a s

1.4K 139 21
                                    

Siang ini gue dan anggota keluarga yang lainnya pulang ke rumah dengan selamat, gak ada yang kurang, gak ada yang lecet, pokoknya semuanya utuh. Tapi kita semua langsung tepar, jadi setelah pulang semuanya turu di kamar masing-masing dan baru keluar kamar lagi pas makan malem.

Nah sekarang gue lagi bengong di sofa ruang tengah sambil megangin remot TV. Gue bingung mau nonton apa, makanya bengong dulu sambil mikirin film yang bagus buat di tonton.

"Dor!!!" tiba-tiba gue dikagetin sama Jeongwoo yang dengan santainya duduk di sebelah gue. Gue memukul pelan pahanya, "kaget tau!" protes gue dan di bales cengiran sama Jeongwoo.

"Mau nonton?" tanyanya ke gue.

"He'em" jawab gue sambil nganggukin kepala. "Tapi bingung mau nonton apaan." lanjut gue.

Jeongwoo mengetuk dagunya, "nonton Barbie aja yuk!" ajak Jeongwoo dan gue langsung ngangguk kenceng. Ide bagus Jeongwoo! "Ayuk deh, kangen juga gue, udah lama gak nonton Barbie." gue langsung memilih film Barbie berjudul 'Barbie in The Pink Shoes'.

Gue dan Jeongwoo mengambil posisi ternyaman di sofa, yaitu rebahan dengan Jeongwoo yang meluk gue dari belakang. Ya bisa di bilang gue dan Jeongwoo nonton Barbie sambil cuddle, tapi serius posisi kita jadi begini karena permintaan dan segala paksaan dari Jeongwoo.

Baru 25 menit nonton Jeongwoo udah merusuhi rambut gue. Kebiasaannya buat mainin rambut gak pernah bisa hilang dari dia. "Jeongwoo, stop mainin rambut gue!" tegur gue. Gue tuh mau nonton barbie dengan tenang, karena kalo rambut gue dimainin pasti nanti malah ngantuk terus berakhir ketiduran dan film Barbie yang lagi gue tonton malah jadi nganggur.

Bukannya berhenti setelah gue tegur, Jeongwoo malah makin gencar mainin rambut gue. Gue menghela napas dengan pasrah. Dari tadi gue udah nepis tangan Jeongwoo dari rambut gue, tapi tangan Jeongwoo selalu balik lagi ke rambut gue. "Udah lu tuh diem aja, gak usah banyak gerak," ucap Jeongwoo yang masih asik mainin rambut gue.

Gue ngeliat jam dinding yang ada di atas TV. Ah, ternyata udah mau jam setengah satu pagi. Ya... tadi gue nonton Barbienya emang pas tengah malem sih hehe. Mata gue jadi berat karena suara Barbie yang malah kayak lantunan lagu pengantar tidur, belum lagi sekarang pergerakan tangan Jeongwoo berubah jadi usapan lembut di kepala gue. Gue bener-bener udah gak kuat nahan ngantuk.

Akhirnya gue merubah posisi rebahan gue yang tadinya ngebelakangin Jeongwoo, sekarang jadi menghadap Jeongwoo dengan kepala gue yang berada di antara leher dan dadanya. "Jeongwoo, ngantuk." gue mendongak, menatap wajah Jeongwoo yang berada lebih tinggi dari wajah gue. "Tidur aja." balasnya singkat, lalu lanjut mengusap kepala gue.

Gue berdeham kecil, kemudian memejamkan mata merasakan sentuhan Jeongwoo yang beraturan di kepala gue. Di jarak yang sedeket ini dan di posisi ini, gue bisa denger suara detak jantung Jeongwoo yang berdetak dengan tempo agak berantakan, Kantuk semakin menyerang gue dengan brutal. Gue menghimpit jarak yang tersisa di antara kita saat suhu udara terasa semakin menurun.

Jeongwoo melingkarkan tangannya yang mengaggur di pinggang gue, tak membiarkan ada sedikit celah pun tersisa. Gue mendengar Jeongwoo menguap. Dia juga udah ngantuk ternyata. Setelahnya gue udah gak inget karena gue nyapa alam mimpi lebih dulu dari Jeongwoo.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Sekitar jam 2 pagi Yoshi kebangun dari tidurnya, dia harus buru-buru pergi ke toilet untuk buang air kecil. Selesainya buang air kecil, tiba-tiba Yoshi merasa haus. Jadilah dia pergi ke dapur buat minum segekas air putih. Yoshi masih setengah tidur setengah sadar, makanya dia nurunin anak tangga satu persatu dengan pelan-pelan dan hati-hati. Yoshi membuka mata seutuhnya pas denger ada suara TV nyala, perlahan tapi pasti dia ngehampirin TV yang ada di ruang tengah.

Treasure Little Sister [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang