CALVIN: Ngentot dengan Penjaga Kos-kosan (Lagi)

138K 1.1K 19
                                    

Jadwal kuliahku yang sibuk membuatku kelabakan, sudah lama
sekali aku tidak berkunjung ke kamar om Bagas, penjaga kos-kosanku dan kos-kosan depanku.

Beberapa waktu lalu aku sempat memposting pengalaman ngentotku dengan om Bagas di atap kos2an (baca: Ngentot di Atap Kos-kosan ), hampir 3
bulan lebih sejak aku terakhir ngentot dengannya meskipun kami berjanji akan ngentot lagi.

Tanggal merah kemarin sangatlah kunantikan karena akhirnya aku dapat melepas rasa lelah dan jenuh dari kuliahku, dan seperti biasa kos-kosanku dan kos-kosan depan kembali kosong karena kebanyakan mahasiswa yang ngekos mudik menikmati tanggal merah dan long weekend yang berbarengan.

Rencanaku di hari libur kemarin sangatlah simpel, banyak beristirahat, olahraga, dan mungkin bersih2 kamar kosku dan apartemenku yang tidak
begitu sering kukunjungi, namun rencanaku terpaksa berantakan karena aku bangun kesiangan. Kulihat jam sudah menunjukkan waktu jam 11 siang, aku bangun dengan rasa malas dan lelah, kuputuskan untuk mencuci dan menjemur pakaian kotorku yang sudah menumpuk.

Ketika kulihat pakaian kotorku yang menumpuk, aku teringat kembali akan kontol om Bagas yang nikmat sangat menghantam lubangku dengan liarnya. Otak kotorku berputar, aku tidak ingin menghabiskan waktu liburku hanya dengan bersih-bersih, aku ingin ditusuk oleh kontol om Bagas lagi.

Aku segera mencuci bajuku, lalu membersihkan tubuhku agar wangi dan segar, kemudian mengenakan tank top dengan tali yang tipis dan seksi serta celana pendek tipis tanpa dalaman untuk menggoda om Bagas. Sekitar jam 12 aku berjalan
dengan santainya menuju Atap kos-kosan tanpa takut dilihat orang lain karena kos-kosanku sangatlah sepi. Sebelum naik tangga aku melihat beberapa orang yang tampaknya kuli bangunan turun dari dari lantai atas kos dan berjalan keluar.

"Siang dek" salah satu dari mereka menyapaku, sepertinya ia adalah pimpinan mereka "Selamat siang bang" aku menyapanya balik Kulihat dari belakang tubuh mereka yang besar gagah membuatku tampak kecil jika berada di antara mereka.

Aku jalan berjingkat-jingkat menuju lantai 5 membawa pakaianku yang ingin kujemur dan pelan-pelan membuka pintu lantai 5, ternyata atap kos-kosan ini masih direnovasi.
Batu-batu dan karung semen berserakan, kayu kusen tergeletak di lantai, aku bingung menatap atap tempatku dan om Bagas kemarin
berbinal ria. Aku berjalan pelan menuju kamar om Bagas untuk
mengecek apakah dia ada di dalam, kulihat sandalnya yang berukuran besar terpampang di depan.

Kuberanikan diriku mengetuk pintu kamarnya yang pengap itu.
Tok Tok Tok
"Yaa sebentar." balas om Bagas keras dengan suara jantannya.
Om Bagas membuka pintu, ia hanya mengenakan celana pendeknya, kontol gedenya samar-samar menerawang dari celananya, membuatku kaget dan semakin horny.

"Eh adek, lama nih om ga lihat kamu!" ia menyapaku terkejut.

"Siang om, sibuk nih?" balasku menyapanya.

"Nggak kok dek, om lagi santai-santai, ayo masuk dalam!" Jawabnya dengan senyum senang.

Ia mempersilahkanku masuk ke dalam kamarnya yang gelap dan pengap. Om Bagas kemudian menutup pintu kamarnya, lalu duduk di lantainya yang dialasi tikar. Kuletakkan ember
berisi jemuranku di pinggir pintu, lalu duduk di tikar berhadapan dengannya.

"Lama banget dek kita ga ketemu, kangen om sama kamu!"
"Aku juga kangen kok om, didepan kok penuh amat banyak bahan bangunan om?"
"Pemilik kos lagi pingin bangun gudang di atas, jadi luar jadi sumpek nih dek."
"Ooh, ga bisa ngapa-apain di luar dong nih.."aku menggodanya pelan.
"Ngapa-apain apa toh dek hehehe.." om Bagas mendekatiku lalu mengelus2 pahaku yang tidak tertutupi celana pendekku.

"Ya ngapa-apain lah om hehe, yang enak-enak aja gitu.." aku membalas mengelus-elus tonjolan kontolnya yang memang besar meskipun belum tegang.

"Adek nakal nih.." selesai mengucapkan kalimat itu, om Bagas langsung menerkamku terjatuh di tikarnya, ia menahan kedua tanganku keatas lalu menciumku dengan sangat bernafsu,
sepertinya ia sudah lama tidak ngentot.
"Ohhhh dek om udah pengen banget ngentot kamu.. Kamu ga
pernah kesini sih bikin om kangen.." om Bagas menciumku sambil menggodaku, aku hanya diam saja membalas ciumannya dengan nakal.
Om Bagas berhenti melumat lidahku, lalu ia memandang ketiakku yang mulai berbulu agak lebat.

NIKMAT || 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang