Bulan lalu, meskipun terlihat seperti khayalan, inilah cerita yang sesungguhnya terjadi antara aku dan supirku Mukhlis.
Pada hari itu aku sedang dalam perjalanan menuju Lumajang untuk menyegarkan pikiran seusai ujian yang baru saja berlangsung. Aku berangkat berdua bersama supirku, Mukhlis.
Meskipun umurnya mungkin sudah menginjak usia 40an, ia terlihat masih gagah. Dadanya yang tegap dan lengannya yang kekar tidak menunjukkan bahwa ia sudah berusia 40an.
Setelah beberapa jam mengemudi, Pak Mukhlis akhirnya meminta waktu untuk beristirahat sebentar, ia menghentikan mobil di samping padang rumput yang sepi dan menggelar tikar, lalu tidur diatasnya.
Terik matahari yang panas menyengat membuatnya melepaskan kaus singletnya hingga terlihatlah otot yang seksi itu, membuatku ingin menikmati tubuhnya. Ketiaknya yang dipenuhi dengan bulu-bulu semakin membuatku terangsang.
Karena sudah tak tahan aku mendekatinya dan mencium aroma keringatnya yang sangat jantan, aku meraba-raba dadanya yang berkilat-kilat karena keringat.
“Den Calvin lagi ngapain?”, ia tampak kaget melihat aksiku, namun aku tak berkata apa-apa.
“Ga ada apa-apa kok pak, cuma pengen pegang aja”, jawabku.
“Mau pegang apa den emang? Pegang aja ga apa apa kok.” Kemudian ia mengarahkan tanganku ke dadanya yang kekar dan membimbingku untuk mengelus-ngelusnya, menuju putingnya yang hitam ke perutnya yang berotot.
Ku raba lagi tubuhnya, merasakan lagi dada bidang nya yang kekar ,ku remas dada nya kuberanikan diriku untuk menjilati pentilnya. Pak Mukhlis oun tamoak keenakan karena kukihat dia sedang memejamkan matanya sambli menggigit bibir bawahnya.
Kemudian memegang kepalaku dan mengarahkan mulutku ke bibirnya,tak kusangka ternyata ia sangat pandai melakukan french kiss.
“Pak, emang bapak suka cowok?” Tanyaku.
“Engga den Calvin, bapak kangen banget sama istri bapak di kampung, dan liat wajah den Calvin bapak jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, den Calvin mau ngga coliin bapak?” tanya nya dengan tatapan penuh nafsu.
Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku membuka retsletingnya dan mengarahkan kontolnya keluar, kontolnya yang sudah setengah ngaceng itu terlihat sangat besar, kuusap-usap beberapa saat dengan ludahku, kemudian kontol itu ngaceng tegak sempurna, kontolnya panjang sekali, sekitar 20cm dengan diameter sekitar 5cm.
“Den coliin bapak dong den..” pinta Mukhlis kepadaku yang melihatku bengong mekihat kontolnya, aku yang tersadar dari lamunanku pun membuka mulutku dan mengulum kontolnya.
Tanganku bergerilya di atas putingnya, ia hanya mengerang keenakan sambil menjambak rambutku.
"Arghhh teruss denn hisao kontol bapakk oughhh shhh" desahnya.
Ia kemudian berdiri, lalu memaju mundurkan kontolnya ke mulutku seperti sedang mengentot sambil menjambak-jambak rambutku.
"Nihh denn hisapp kontol bapakk ouhh kamu suka kan sama kontol balak shh ahh oughh ouhhh" racaunya
Aku mengulum kontolnya seperti seekor anjing menjilat-jilat majikannya, dan ia mengentot mulutku dengan binalnya seperti ia mengentot istrinya.
Keringat peluh membasahi tubuhnya, membuatnya sangat seksi. Setelah sekitar 10 menit bergerilya di mulutku, ia semakin cepat memasukkan kontolnya
“ARGHHH DEN AKU MAU KELUAR!!”
CROOOOT CROTT CROOT CROTTT!!
Pejunya banyak sekali hingga keluar dari mulutku karena aku tidak sanggup menelan semuanya, ia lalu mengusap-usapkan kontolnya yang masih bercampur peju di wajahku, akupun membersihkan sisa pejunya dengan lidahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKMAT || 🔞
Short StoryKumpulan Cerita Gay Sex Random Repost dari Internet Jangan lupa vote and komen nya yaa