Luna prof
Bel istirahat berbunyi nyaring tapi kalah nyaring sama terikan para siswa yang berhamburan keluar kelas. aku berdiri di kelas XI 2 sambil menenteng tas berisi sepatu milik Langit naman sial nya ruang kelas hampir kosong hanya ada beberapa siswa di dalamnya "huft sepertinya aku terlambat" batinku.
"Luna,ngapain loe disini?"
"eh anak Bu RT"
"ye ngapain loe bawa-bawa profesi emak gue"
" iya iya maaf, Rafi gue mau tanya, Langit kekantin udah lama belom ya?"
" ngapain loe tanya soal Langit?"
" gue mau balikin sepatu dia"
"oh elo yang nyiram dia pakek air comberan?"
"sembarang aja kalo ngomong,air pel bukan air comperan"
"sama aja, sama-sama kotor, Langit kayaknya bakal lama dech, mau titip sama gue?"
"nggak deh, gue balikin langsung aja mau minta maaf sekalian"
"lo sebenernya mau ketemu sama Langit kan pakek alesan minta maaf lagi"
aku gugup seketika mendengar ucapan Rafi
"eh eh enggak ya, gue gak yakin aja mau nitip sama lo, ntar malah di embat lagi ni sepatu"aku langsung berbalik jalan menuju kelas.
"eeeeh nyelonong aja lo awas gue bilangin emak bapak gue bier loe di pecat jadi warganya"aku tergelitik mendengar ancaman abstur Rafi,mending aku kembali ke kelas menyantap bekal makananku. Ya,setiap hari aku selalu membawa bekal ke sekolah,aku kurang suka jajan sembarangan ah tidak lebih tepatnya menghemat untuk tidak jajan.
Di kelas aku melihat May, teman yang duduk di bangku paling depan.
"Nggak istirahat May?""Udah Lun aku beli brownis mama kamu tadi di koprasi"
"wah mantap tu, cintai produk dalam negeri, makasih ya May"
"sama-sama Lun, kamu udah makan?"
"belum, ni mau makan,aku bawa bekal dari rumah"
"yaudah makan dulu Lun, kalau perut keroncong nanti nggak fokus belajar nya"
"siiip deh gue makan dulu ya"
May tersenyum tipis dan mengangguk menanggapi ucapan ku. Dia termasuk siswa teladan dan pintar, namun belum bisa menggeser posisiku di runder up, apalagi menggeser posisi Galaxy, entahlah kebaikan apa yang di lakukan orang tuanya sehingga anaknya di berkali otak encer ganteng lagi. pantes banyak yang ngejar-ngejar Galaxy.
Kenapa jadi bahas Galaxy, entar tu anak muncul lagi.
"hello everybody"
mampus muncul beneran kan tu anak. Dengan cepat aku memakan bekalku. walaupun tidak akan mungkin sampai habis, setidaknya sudah banyak yang masuk dalam lambungku."waw Luna lagi makan ni" dengan daya SKSD nya dia dudu di sebelah kananku.
"loe mau?" tawarku sambil menyodorkan kotak makan yang berisi setengah nasi goreng dengan telur dan sayur.
"nih abisin disini kotak makannya mau gue bawa pulang langsung!"
wajah Galaxy terlingat cengo, mungkin tidak mengira reaksiku akan seperti itu."tumben loe baik sama gue,nggak ada racunnya kan?"
"pikiran loe negatif mulu ya sama gue?"
"ya nggak gitu Lun,gue nggak biasa aja nerima perlakuan baik loe,bakal berkurang deh target kejailan gue"
"kenapa begitu?"
"gue nggak bisa ngeliat orang yang baik sama gue kesel karena kejailan gue"
"udah cepet makan keburu bel masuk"
saat sendok sudah masuk ke mulut Galaxy aku baru sadar.
"Galaxy""Hemmm" responnya tanpa melihat ke arahku.
"Sendok yang loe pakek bekas gue"
Seketika di menatapku dengan mengunyah pelan nasi goreng yang penuh di mulutnya.
aku nyengir merasa bersalah"udah terlanjur Lun,lagian nggak ngaruh rasanya tetep enak" sambil melanjutkan makannya.
"enak apa laper?"
"loe bener Lun gue laper. Mulai besok bawain gue bekal juga,anggap gue langganan catring loe"
"nominalnya nggak murah ya, ini esclusif masakan mama gue yang sehat dan bergizi loh."
"teserah loe, gue bayar sebulan sekalai. Deal?" menjulurkan tangannya
"Deal" aku membalas jabatan tangannya sebagai tanda persetujuan. Dia merogoh saku dan meletakkan di atas meja 3 lembar uang 100 ribu.
"gue kasih DP"
wah emang tajir beneran nih anak,bisnis yang sangat menguntungkan. Bukan hal yang sulit untuk meminta mama menambah porsi masakan. Oh 300 ribuku kemarilah masuk dalam kantong ajaibku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETEND
Ficção AdolescenteLuna memang sangat mengagumi Langit, hatinya tidak mudah di goyahkan sejak pertama kali bertemu dalam keadaan yang cukup buruk baginya. Galaxy seorang most wanted disekolah mereka mempunyai tugas khusus bersama Luna. Mampukah Luna meluluhkan hati La...