04.

142 10 3
                                    

Sebenarnya Allura sangat malas untuk makan malam bersama mereka berdua namun apa boleh buat karena tidak enak bila ia harus menolak untuk makan malam bersama, membuat Ara mau tak mau segera turun kelantai bawah setelah ia selesai dengan ritual man...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya Allura sangat malas untuk makan malam bersama mereka berdua namun apa boleh buat karena tidak enak bila ia harus menolak untuk makan malam bersama, membuat Ara mau tak mau segera turun kelantai bawah setelah ia selesai dengan ritual mandinya.

Setibanya di meja makan Ara tidak melihat sepasang suami istri itu, kemana mereka? Pikirnya mulai celingukan mencari keberadaan kedua sejoli itu padahal ini sudah hampir lewat jam makan malam.

"Bi Tina kemana kak Abel sama mas Ezra kok tumben belum turun? Biasanya Ara yang selalu telat" tanya Ara pada bi Tina yang baru saja datang dan menghidangkan dua piring lauk pauk lainnya ke atas meja yang sudah hampir penuh dengan beberapa macam hidangan.

Bi Tina mengelengkan kepalanya pelan. "Gak tahu non bi Tina juga belum lihat Nyonya sama Tuan"

Ara mengerutkan keningnya binggung sebelum duduk di kursi yang sering ia duduki, cih padahal Kak Abel yang mengajaknya makan malam bersama tetapi mereka belum datang juga, tahu begini lebih baik ia tadi menolak ajakannya dan tiduran saja di kamarnya.

"Udah non jangan di tungguin, mendingan non makan duluan aja kasian non Ara kan lagi hamil gak baikloh kalau telat makan" jelas Bi Tina membalikan piring kosong milik Ara sebelum mengisinya dengan nasi putih dan juga beberapa lauk pauknya.

Ara hanya mengaguk memperhatikan bi Tina yang tengah mengisi piringnya "bi Ara pengen ikan gorengnya" ucap Ara yang langsung di turuti oleh Bi Tina.

Sebenarnya Ara bisa melakukan hal itu sendiri namun bi Tina selalu lebih dulu mengambilkan makanan untuknya karena bi Tina tahu kalau Ara selalu makan sendikit bila tidak di siapkan seperti ini.

"Makasih bi" ucap Ara ketika bi Tina menaruh sepiring Nasi dan lauk pauknya di hadapan Ara.

"Iya sama-sama non kalau gitu bibi kedapur lagi ya soalnya bibi belum selesai masak makanan khusus buat Tuan Ezra"

"Oh iya bi" bi Tinapun langsung kembali lagi ke dapur dan mulai kembali sibuk dengan pekerjaannya, walaupun di rumah besar ini memiliki banyak pembantu tetapi mereka tidak berani menyentuh ataupun membuat makanan untuk Ezra karena pria itu selalu pilih-pilih makanan kalau bukan bi Tina yang membuatnya.

Ara dengan kidmad menikmati makanannya tanpa memikirkan lagi apapun karena ia pun sudah cukup lapar mengingat tadi siang ia hanya makan sepotong tart coklat dan juga segelas jus strawberry.

Di saat huapan terakhir Ara mendengar suara dumelan Abel dan juga tawa Ezra yang sedang menuju ke ruang makan, membuat Ara segera mengunyah cepat makanan yang ada di dalam mulutnya sebelum meminum air putih yang ada di gelasnya dalam satu kali teguk, Ara tidak mau bila harus menonton kemesraan mereka berdua di meja makan apa lagi bila sudah mendengar tawa Ezra yang telah berhasil menjahili istri tercintanya itu. Ara muak dan merasa cemburu.

Bersamaan dengan itu bi Tina datang dengan piring berisi hidangan penutup khusus untuk Ezra. "Eh... Non pelan-pelan minumnya nanti tersedak" ucap bi Tina memperingati namun tidak di hiraukan oleh Ara yang kini masih menegak habis air putih di gelasnya.

"Ara udah kenyang bi" Ara menaruh kembali gelas kosong di tangannya ketempat semula, beberapa detik kemudian Abel dan Ezra tiba di ruang makan.

Ara mengakat sedikit sudut bibirnya kala pandangan jatuh pada tangan kiri Ezra yang kini melingkar di pinggang ramping Abel dan juga tanda merah yang ada di leher jenjang Abel. Huh... Apa mereka bercinta sebelum datang kemari dan hampir membuat ara menunggu kedatangan orang yang tengah bercinta?! Cih...

"Ya ampun, maaf Ara pasti kamu udah nungguin lama" ucap Abel tidak enak hati ketika melihat raut wajah Ara yang sedikit berbeda dari biasanya.

Dengan paksa Ara menyunggingkan senyuman tipisnya "Iya gakpapa kak dan Maaf karena kakak datangnya terlambat Ara jadi makan duluan jadi sekarang Ara udah selesai makanya, kalau gitu Ara ke kamar duluan ya soalnya Ara ada tugas kuliah" ucap Ara beranjak dari kursinya dan pergi meningalkan meja makan menuju kamarnya.

Besok pagi Ara akan kembali melanjutkan kuliahnya setelah hampir satu bulan melalui masa liburan yang cukup panjang.

Sebenarnya Ara tidak mau lagi melanjutkan kuliahnya setelah ia tahu bahwa ia tengah mengandung namun Clara bilang sayang bila ia harus berhenti di tengah jalan, membuat Ara kembali memilih untuk melanjutkan studinya.

Sudah hampir lewat jam tengah malam namun Ara masih sibuk mengerjakan tugas kuliahnya, begitu banyak tugas yang ia tinggalkan membuat Ara cukup pusing di buatnya.

"Hah... Kapan ini selesai?" Gumam Ara, jari lentiknya dengan lihai masih menari di atas keyboard leptopnya.

Sudah tidak tahan dengan rasa kantuknya akhirnya Ara menyerah dan lebih memilih untuk tidur, lagi pula besok pagi ia bisa meminta tolong pada Clara.

Tak butuh waktu lama setelah ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, Ara langsung saja tertidur dengan pulas.

...

Pagi yang begitu sibuk begitulah pikir Ara ketika ia tengah bersiap meraih tas dan leptopnya sebelum melangkahkan kakinya menuju ruang makan di sana sudah ada Ezra dan juga Abel yang sudah mulai sarapan paginya.

"Pagi kak" sapa Ara duduk di kursinya.

"Pagi juga Ara bagaimana dengan tidur mu?" Sapa Abel dengan senyuman hangat seperti biasanya.

"Tidurku cukup nyenyak" Ara membalikan piring kosong di hadapannya dan mengisinya dengan secuil nasi dan juga lauk pauk lainnya yang disiapkan khusu untuk pagi ini, mengingat kedua sejoli itu hanya sarapan dengan roti isi, Ara tidak bisa bila hanya sarapan dengan memakan roti saja lebih tepatnya Ara tidak terbiasa.

Dalam diam Ara melahap makanan yang ada di piringnya tanpa memperdulikan lagi sekitarnya, sampai waktu menjukan pukul tujuh pagi Ara sudah selesai sarapan bersamaan dengan itu bi Tina datang dengan segelas susu hangat khusus ibu hamil untuk Ara.

"Ini non susunya jangan lupa di habiskan" ucap bi Tina meletakan gelas susunya di atas meja.

"Iya bi makasih"

"Sama-sama non" Ara langsung saja menyambar gelas susunya dan meminumnya dengan cepat membuat Abel menatap khawatir pada Ara yang mungkin saja akan tersedak.

"Ara pelan-pelan minumnya nanti kamu tersedak" ucap Abel memperingati, seketika Ara menurut dan minum dengan perlahan.

"Ara udah sarapannya kalau gitu Ara berangkat duluan kak"

"Eh... Kamu berangkatnya bareng aja sama mas Ezra ra lagian kan kalian satu arah" ucap Abel tanpa meminta persetujuan lebih dulu dari suaminya.

Ara melirik Ezra yang kini menatapnya tidak suka, sudah jelas pria itu tidak akan sudi mengantarkannya yang ada pria itu pasti akan menurunkannya di tengah jalan. "Enggakpapa kak lagian nanti temen Ara mau jemput kok" tolak Ara berbohong.

"Oh gitu ya udah kalau gitu hati-hati di jalan ya sama jangan lupa makan siang"

"Iya kak kalau gitu Ara berangkat duluan ya" Ara melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan tanpa berpamit pada Ezra, lagi pula pria itu pasti akan mengacuhkannya.


.....


Next chapter...

Masih ada banyak typo mohon dimaklum ya soalnya belum sempet An revisi 😁😁🙏🙏.











WHY NOT ME!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang