MAAF MASIH BANYAK TYPO SOALNYA BELUM AN REVISI SAMA SEKALI YA.
KALAU ADA KATA YANG SALAH TOLONG ABAIKAN SAJA 😁.________
"Ara" panggil seorang gadis cantik yang kini berlari kearahnya yang baru saja memasuki gerbang kampus, Ara mengehentikan langkah kakinya dan menoleh kebelakang guna melihat sang empu yang memanggil namanya dengan begitu kencang sampai-sampai orang-orang yang ada di sekitar sana melirik ke arah suara nyaring itu berasal.
"Clara pelankan suaramu" tegur Ara seperti biasanya namun gadis satu itu sepertinya tidak akan mengubah sikapnya itu buktinya ia hanya mengabaikan teguran Ara.
Clara segera merangkul pundak Ara dengan tangan kirinya setelah ia tiba di samping Ara. "Hah... Akhirnya kita kembali ke masa-masa sulit setelah menghabiskan liburan panjang" desah Clara dengan tidak semangat.
"Semangat lah sedikit" ucapa Ara menepuk pundak Clara. "Ini juga untuk kesuksesan mu sendiri di masa depan nanti, apa lagi kau masih bebas tanpa ada ikatan dengan seorang pria kau masih bisa bebas melanjutkan impian mu tanpa harus ragu-ragu" lanjut Ara, membuat Clara terdiam sejenak menatap Ara yang kini terseyum.
Clara tahu apa yang di pikirkan oleh sahabatnya itu saat ini dan Clara hanya bisa diam tanpa bisa membebaskan Ara dari nasibnya kini, mereka hanya bisa saling menyemangati satu sama lain.
"Ya kau benar kita harus semangat untuk masa depan yang lebih baik" sahut Clara, Ara tersenyum membetulkan hal itu. tidak masalah bila ia harus seperti ini untuk sekarang namun untuk kedepannya ia harus menjadi lebih baik.
Sekitar pukul satu siang akhirnya Allura bisa bernapas lega karena telah selesai mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh Dosen Jhonatan.
Lagi-lagi Allura hampir melewatkan waktu makan siangnya dan sepertinya Allura tidak terlalu memperdulikan keadaannya akhir-akhir ini kerena terlalu banyak tugas yang ia kerjakan, mengingat Allura ingin cepat-cepat lulus dan menjadi salah satu Cumlaude di kampusnya.
(Cumlaude adalah sebutan untuk mahasiswa yang berhasil lulus tepat waktu dengan IPK yang tinggi.)
Setelah lulus Allura harap ia bisa langsung berkerja walaupun nanti mungkin perutnya sudah besar atau mungkin dia sudah melahirkan, sebenarnya ada rasa takut yang mengikat hatinya saat membayangkan bagaimana saat ia melahirkan nanti.
Apa ia akan baik-baik saja? Bagaimana dengan bayinya, apa bayinya nanti terlahir dengan sempurna atau tidak? Dan masih banyak pemikiran lainya yang berlalu lalang memenuhi pikirannya yang semakin riwet.
Terlebih mungkin nanti ia sudah tak ada hak lagi pada bayi yang di kandungnya saat ini.
_
Rasanya Allura malas sekali untuk pulang ke Mansion megah itu, namun apalah daya ia sudah tak punya pilihan dalam hidupnya.
Hah... Jangan sampai ia melihat lagi kemesraan kedua sejoli itu setalah ia pulang nanti, Ara sudah muak. Allura tahu ia tak pantas mendambakan hati seorang Ezra namun apa salahnya mencintai suamimu sendiri.
"Adai saja aku bebas pergi kemana saja mungkin aku sudah ikut Clara tadi" guman Allura tak bersemangat menatap Mansion megah di hadapannya.
"Ara kau sudah pulang, padahal tadi aku sudah menghubungi mas Ezra untuk menjemput mu pulang" ucap Abel ketika melihat Allura berjalan masuk.
"Ah benarkah aku tidak tahu bahwa mas Ezra akan menjemput tadi jadi aku pulang naik taksi" balas Allura walaupun itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi, kecuali bila pria itu telah membuang akal sehatnya ke tempat sampah.
"Ya sudah kamu cepat mandi dan ikut kakak makan nanti, kakak akan menghubungi lagi Mas Ezra mungkin saja sekarang mas Ezra sedang menunggu mu disana" ucap Abel kembali meraih ponselnya yang ada di atas meja.
"Baiklah kak aku ke atas dulu" hah... yang benar saja itu tidak mungkin terjadi, aku akan lebih percaya kalau pria itu kini tengah berleha di kantornya. Batin Allura saraya melangkahkan kakinya menaiki undakan tangga satu persatu.
Oh iya ia hampir lupa, besok adalah jadwal ia memeriksakan kehamilannya ke rumah sakit dan Ara sangat menghindari itu.
Bukan ia mengabaikan kesehatan bayinya hanya saja Ara takut akan semakin menyayangi bayinya ini bila ia setiap saat melihat hasil perkembangan bayi dalam rahimnya.
.....
Tak butuh waktu lama Ara sudah membersihkan diri dan pergi ke ruang makan disana sudah ada kak abel dan juga Ezra.
Setelah Ara duduk acara makan bersamapun berlangsung dalam diam hanya ada suara detingan garpuh, sendok dan piring yang beradu pelan.
Abel segera membuka pembicaraan setelah mereka selesai makan.
"Ada hal yang mendadak yang ingin aku katakan hari ini" ucap Abel mengawali membuat Ara dan Ezra menatap wajah Abel ingin tahu apa yang ingin di katakan wanita itu.
"Besok siang aku akan pergi ke Jerman" ucap Abel membuat keduanya melongok tak percaya dengan apa yang mereka dengar.
"Apa?! Mengapa mendadak sekali sayang dan mengapa kau tidak mendiskusikannya dengan ku dulu?" Ucap Ezra sedikit kesal karena keputusan istri tercintanya itu.
"Iya kakak kenapa mendadak sekali? Seharusnya kakak memberitahukan kami lebih awal" Ara menengahi keduanya.
Abel menatap keduanya dengan rasa bersalah. "Maaf aku baru mengatakannya sekarang, lagi pula aku tidak akan lama disana. Hanya tiga bulan saja" cicitnya di akhir Kalimatnya membuat Ezra dan Ara terbelalak, lama sekali batin Ara dan menatap Ezra yang kini mematung menatap istrinya tak percaya.
"Hah... Kau benar-benar... " Ucapa Ezra terputus karena tak sanggup mengatakan sepatah katapun lagi dari mulutnya yang terasa kelu dan berakhir dia meninggalkan istrinya dan juga Ara di ruang makan.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY NOT ME!.
RomancePertama kali di publikasikan tanggal. 25 Des 2021. Slow update.... ⚠️ Cerita memuat konten dewasa bijaklah dalam memilih bacaan bagi yang masih di bawah umur ⚠️ ⚠️ Cerita murni pemikiran author sendiri, plagiat get out. Berkarya dengan pemikiran sen...