Deru sepeda motor terdengar mendekat, spontan semua orang yang sedang bercengkrama itu menoleh ke sumber suara. Ninja merah itu terparkir dan yah Jessica turun dari singgasana beserta dengan pengawalnya yang tak lain adalah Yudi Madu.
"Cewe baru lagi?"tanya seseorang yang ada disana.
"Wih cepat amat dapat pengganti."lanjut yang lain.
" kek ngga tau Yudi lu."
"Ya jelas taulah. Siapa sih yang ngga kenal mereka apa lagi nyokap nya anjir. udah cantik, multitalenta lagi."
" Hadeuh. Udah bosan gue dengarin isi hati lu tentang keluarga gue."jengah Yudi.
"Eh, tapi kalau di lihat- lihat cewe baru lu simple amat udah gitu sederhana lagi.biasa nya kan lu bawa cewe yang feminim amat." Sindir Raldo Saputra.
"Tai lu sederhana."
"Gue ngga salah kan. Tuh buktinya pakaiannya sederhana kesan simple gitu. "
"Serah lu deh. "
Yudi melangkah menuju meja yang ada di pojokan.
"Woyyy cewe lu ngga diajak duduk?jahat bet lu jadi cowok." Teriak Alvito
"Berisik any**ng."gertak yudi.
" Aish sombong amat. "Sindir Jessica.
" Lagian lu ngapain mau ajah diajak Yudi ke sini."sahut josua.
"Kalau ngga mau, uang gaji dia ngga ada jatah buat gue."beo Jessica
"Lu porotin harta dia gitu?"Tanya Alvito.
" Gue ade bungsunya bambang. "Yesi berdecak kesal.
" Lu adeknya? Apa jangan - jangan lu Jessica Caroline?"Tanya josua memastikan.
"Ya iya gue Jessica Caroline."
"Gila! seorang author wattpad favorite gue ternyata ade lu yud.jahat banget ngga ngasih tau gue. " sela Raldo Saputra.
"Ya gue sengaja ajak dia ke sini karena gue tau lu udah suka ama karya ade gue."
"Bukan ajak tapi dipaksa!" Jessica merajuk
"Lah kok dipaksa?
" Ya kalo ngga dipaksa dia mah ogah mau keluar. Di kamar mulu kerjaanya" jawab Yudi santai
" waduh anak rumahan amat yh. "
"Hemm.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & J
Teen FictionBagaimana bisa aku mencintainya?dia bahkan belum tentu mengetahui aku yang sekarang. lalu, salah kah aku bila mengharapkannya? Jessica Caroline