11.

1K 55 1
                                    

Happy Reading❤️

"Disini aja." ucap Taeyong sambil membuka seat belt.

"Ya."

Lalu Taeyong pun keluar.

"Sama sama." sarkas Jaehyun.

"Trims." ucap Taeyong singkat.

"Berhenti." mendengar perkataan Jaehyun, kaki Taeyong pun terhenti.

"Apa?"

"Jalan-jalan."

"Ha?"

"Kita, jalan-jalan." tegas Jaehyun.

"Kemana?" tanya Taeyong yang masih di depan rumahnya.

"Mau kemana emangnya?"

"Enggak dulu deh, sorry. Ada tugas kuliah, kamu mau mampir?" tawar Taeyong.

"Kamu kuliah? Dimana?"

"Nanti aku kasitau."

"Sekarang gak bisa?"

"Mau pulang emangnya?"

"Enggak sih, yaudah aku mampir sini dulu deh." lalu Jaehyun memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan kosong.

"Ayo masuk."

"Iya."

Mereka berdua memasuki rumah Taeyong.

"Kuliah di Neo University."

"Kok bisa?" Jaehyun heran, karena Neo University adalah kampus mahal dan untuk lolos ke kampus itu sangat sulit.

"Aku kan jual diri, lupa?"

"Tapi. Selain kaya, harus pintar. Emangnya kamu pintar?"

"Kamu meremehkanku, Jaehyun. Begini begini pun, aku ini jalur undangan."

Dengan jalan yang seperti pinguin, Taeyong pun berjalan menuju dapur untuk menyiapkan minum.

"Sakit?" tanya Jaehyun.

"Apa? Konteks." Taeyong bertanya balik.

"Itu, belakang."

Taeyong menyadari apa maksud dari perkataan Jaehyun itu pun mengangguk.

"Ada obatnya kah?"

"Ada, semacam salep, aku tidak perlu juga. Nanti sembuh sendiri."

Jaehyun tanpa berbicara pun pergi.

"Hey kamu mau kemana?"

"Tunggu disitu, aku mau beli salepnya, gamau utang budi udah sodokin anak orang masa gak diobatin."

Dan Jaehyun pun pergi.

15 menit kemudian...

"Taeyong. Ini salepnya." namun tak ada respon dari Taeyong.

Jaehyun pun mencari ke seluruh daerah rumah Taeyong dan ternyata Taeyong sedang tertidur di meja belajarnya.

"Malah tidur ni orang."

Merasa kasihan, Jaehyun menindahkan Taeyong ke kasur.

Tanpa babibu Jaehyun membuka celana Taeyong

"Izin naro salep ke sini." ucap Jaehyun namun suaranya sangat pelan.

Jaehyun pun mengolesi lubang Taeyong dengan obat salep yang barusan ia beli.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Eunghhh...jam berapa ini. ASTAGA UDAH MAU MALEM! TUGASSSSS!!"

Taeyong linglung, ia pun langaung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri namun ia sadar ia habis di habisi Jaehyun, jadi ia pun merasakan sakit di bokongnya.

"Pelan pelan saja, untuk tugas kamu itu udah aku kerjain."

"Emang bisa?"

"Hey hey. IQ aku 153, jangan anggap aku remeh, tugas kamu hanya tugas kalkulus, itu mudah."

"Hmph, apa bisa dipercaya dengan hasilnya"

"Kalau nilainya jelek. Minta apapun yang kamu mau dariku."

"Oke deal."

"Deal." Mereka pun berjabat tangan.

"Sekarang sana mandi, abis itu makan. Udah aku bikin sesuatu yang enak."

"Padahal bahan bahan makanan gak ada, darimana?"

"Beli lah."

"Oh oke."

Taeyong pun pergi dan mandi..

20 menit kemudian...

"Ini makan." Jaehyun menyodorkan ayam fillet, kentang dan nasi kepada Taeyong yang sudah duduk di kursi meja makan

"Hmm..makasih."

"Ya."

"Ngomong ngomong, kamu sakitnya aneh."

"Please lagi hening begini nanyanya yang masuk akal bisa?"

"Nggak, kan kamu yang ngerasain."

"Gak tahu, aku juga gangertk sama hal ini, sementara boleh rahasiain dari yang lain?"

"Hmm."

"Btw, kita beneran pacaran kan?" tanya Jaehyun.

"Gak tahu."

"Mau aku fix in. Aku suka sama kamu Taeyong."

"Ekhm aku lebih tua dari kamu by the way. "

"Sorry, tapi gapapa kan?"

"Iya gapapa."

"Mulai sekarang kita jangan canggung ya."

"Iya."

"Aku boleh panggil kamu sayang?"

Muka Taeyong memerah setelah mendengar Jaehyun berkata itu.

"I-iya...boleh." ucap Taeyong pelan.

cup.

"Sayang."

"P-PLIS KALAU MAU KECUP MULUT ABA ABA DULU BISA GAK??" Taeyonlg menutup wajahnya dengan tangan, karena ia malu.

"Hahaha....iya, maaf ya."

"Gak."

"Yah...jangan begitu dong."

"Biarin."

"Yaudah gapapa, kalau mau maafin bilang, sekarang makan dulu gih."

Taeyong hanya mengangguk dan makan.
.
.
.
.
.

"Kunci rumah, langsung tidur aja."

"Iya."

"Yaudah aku pulang dulu."

"Hmm, hati-hati."

Jaehyun tak segera pulang, ia turun kembali dari mobilnya dan...

cup.

"K-KAN AKU BILANG TADI...AAAAAAAA–MMHHHH."

Jaehyun mengulum mulut Taeyong sedang berteriak itu.

"MMHHH–MMMMMMM–MMMHH!!!!"

Dan Jaehyun melepaskan ciuman yang manis itu.

"Demi...aku kesel. Aku marah bye sono kamu pergi."

"Iya maaf ya, kamu tadi teriak jadi aku diemin kamu pake night kiss."

"Agak bangsat juga kamu."

"Yeah it's me, dah ya aku pulang." Jaehyun pun memasuki mobilnya, dan ia menancap gas menuju ke rumahya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

to be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ahh.. (JaeYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang