New Jinchuriki

937 89 8
                                    

Disclaimer. Masashi Kishimoto

Happy Reading!

_________________________________________

Mei vs Naruto

Suara terengah-engah terdengar dari tempat pertarungan. Itu Mei Terumi, Mizukage Keempat yang sedang menyaksikan jutsu lava-nya menelan Naruto. "kau meremehkanku," kata Mei pada udara kosong.

'Memaksaku menggunakan dua jutsu dalam satu waktu, dia sangat kuat untuk orang sesusianya,' pikir Mei.

"Aku harus segera pergi dari sini dan membantu Kirigakure menahan Sanbi, semoga Ao sudah mendapatkan bocah itu seperti yang kuminta." Saat Mei akan melakukan shunshin, perutnya tertusuk pedang. Mei terbelalak kaget dan kepalanya menoleh ke belakang, menatap orang yang melakukannya.

Itu adalah Naruto, tersenyum mengerikan dengan mata Sharingan tiga tomoe.

"Bagaimana bisa?"

"Skillmu sangat hebat, Mizukage-sama. Tidak heran kau terpilih sebagai Mizukage," jawabnya. Pedang itu semakin dia masukan ke perut Mei Terumi, hingga tembus ke bagian depan. Mei Terumi mulai kewalahan, dengan nekat, dia mendorong pedang itu ke belakang dan melepaskannya lalu melompat, memberi jarak antara dirinya dan Naruto. 

"Dan kenapa kau bertanya bagaimana? Itu hanya ilusi." Mata Mei kembali melebar, bahunya sedikit bergetar. Dia seharusnya bisa merasakannya jika memang Naruto melempar genjutsu padanya, untuk orang sekaliber Mizukage. "Mizukage-sama, bukankah itu merupakan penghinaan besar pada gelar Mizukage jika kau bahkan tidak bisa mendeteksi genjutsu-ku?" Naruto menyeringai, berusaha memprovokasi Mei Terumi.

"Diam!"

Naruto berlari ke arah Mei Terumi, mengayunkan pedangnya dan berusaha membelah perutnya. Mei tidak tinggal diam, dia dengan cepat menangkis serangan Naruto, tapi kecepatan permainan pedang Naruto tidak bisa dianggap main-main, ditambah faktor perutnya yang terluka, membuat Mei bergerak sedikit lebih lambat dari biasanya. 

Naruto berhasil mencapai Mei Terumi, dan dengan sedikit ayunan pedang, dia berhasil menusuk leher Mei. Tubuh itu sejenak terdiam, lalu berubah menjadi batang pohon.

"Kawarimi?" Naruto segera melepaskan pedangnya dari batang pohon menatap Mei yang terengah-engah sambil memegangi perutnya yang berdarah. "Ara-ara, Terumi-sama. Kau menggunakan batang pohon untuk menggantikan posisimu yang tertusuk pedang," puji Naruto dengan wajah netral, tanpa ekspresi.

Matanya beralih dari lawannya ke arah Kirigakure, memperhatikan kubah ungu yang menghilang. Dia tidak bisa merasakan cakra Sanbi lagi, mereka sudah membuat Jinchuriki rupanya. Menatap kembali menatap Mei, merasakan bahwa Mei juga menyadarinya.

"Sanbi sudah gagal. Kurasa, pertarungan kita cukup sampai di sini, Mei-sama. Kita akan bertemu lagi, sampai jumpa." Dengan itu, Naruto menghilang tanpa jejak dalam kilatan biru.

Mei memukul tanah sekuat yang dia bisa, mengutuk nama Namikaze. Dalam kejauhan, dia merasakan beberapa cakra mendekatinya, itu pasti Ao dan para ANBU.

Mereka sangat khawatir saat melihat keadaan Mizukage yang berdarah, salah satu ninja medis langsung menggunakan jutsu-nya untuk menyembuhkan luka Mizukage dan membantunya berdiri.

"Aku menghadapi seseorang di sini, dia adalah orang yang bertanggung jawab atas serangan Sanbi." Setelah mengatakannya, dia menatap para ANBU yang terkejut, kecuali Ao yang sudah tahu bahwa Mizukage pasti menghadapi 'orang itu'.

Mei kemudian melanjutkan. "Tolong bawa aku ke rumah sakit, aku akan menjelaskan semuanya dan mengumumkan sesuatu besok." Para ANBU mengangguk, Ao menopangnya dan membawa Mizukage ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Sementara Mei, dalam suasana hati yang buruk, memikirkan kalimat apa yang akan dia ucapkan pada warga Kirigakure besok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Legend Of The Dark Shinobi (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang