01. Muak

39.1K 3.6K 144
                                    

Gadis itu bosan dengan padangan didepannya.

Dia merebut semuanya lagi.
Keluarga, tunangan, dan posisinya

Kekehan kecil terdengar dari mulutnya.

'Keluarga? Aku bahkan tidak sudi lagi memanggil mereka keluarga. Mereka hanya orang bodoh yang menginginkan ku mati.'

Violetta.

Hanya itu namanya.

Marga 'adelard' telah dihapus darinya.

Seorang putri buangan bodoh yang hanya menginginkan kasih sayang keluarga.

Baju kumuh melekat di badannya.
Tangannya sudah menghilang entah kemana. Jangan lupakan luka dipunggungnya, membuat siapapun tidak akan mengira jika dirinya adalah putri dari keluarga terhormat.

Tidak.
Sejak awal dia memang bukan putri dari keluarga itu. Dia bukan bagian dari mereka.

Mata violet miliknya melihat sekeliling.
Bahkan jika dia tahu itu jebakan, dia tetap masuk kedalamnya.

Setelah mengetahui rahasia masa lalunya, Dia tidak punya lagi gairah hidup.

Kebencian,kecewa,marah,sedih bercampur menjadi satu, menghasilkan kekosongan di dalam jiwa gadis itu.

Yang dia inginkan sekarang bukanlah cinta keluarganya lagi, tapi hanya kematian.

Kematian agar membuat jiwanya tenang, kematian agar membuat tubuhnya istirahat, dan kematian agar pikirannya tidak di grogoti rasa benci itu lagi.

'Aku pasti akan bertemu ibu lagi kan?'

"Maaf.. maafkan aku Violetta.."
Lamunan violetta buyar ketika isakan tangis kecil menyeruak di telinganya.

Dia hanya menatap jengah, gadis itu.
Gadis yang merebut semuanya

Tania Yvone Roseanne

'Seharusnya sekarang Tania yvone adelard kan?' Batinnya miris

Miris sekali.
Mereka membuang yang asli hanya untuk yang palsu. Mereka saja tidak tahu si palsu itu memiliki banyak muka.

Mulutnya memang sakit karena luka dipinggir bibirnya, tapi lidahnya tetap ingin menyuarakan perasaannya.

"Untuk apa Kau minta maaf?"

Tania nampak sedikit tersentak atas Suara datar yang keluar dari mulut dia

"Aku merebut semua yang kau impikan.. karena diriku, kau jadi bertindak jahat seperti ini.." Suara Tania nampak terisak pelan.

"Kau tidak merebutnya. Lagipula aku tidak memerlukan sampah yang kau sebut keluarga itu lagi."

Di ujung matanya, keluarganya nampak sedikit terkejut karena kata-katanya. Itu wajar mengingat dirinya selalu mengejar-ngejar mereka.

Senyum tipis mulai mengembang di bibir yang sedikit robek itu. Dia harus pergi dengan sedikit kenangan menyedihkan bukan? Jika mereka tidak ingin mengingat momen bahagia dengannya. Maka biarkan saja hanya momen menyedihkan yang diingat mereka.

'Lagipula memangnya ada momen bahagiaku bersama mereka?'

Matanya kemudian beralih ke sudut sana. Pria nya, tunangannya, dan kekasihnya. Sayangnya sekarang hanyalah orang asing bergelar mantan tunangan. Violetta melihatnya dengan mata dingin. Cukup dingin hingga membuat pria itu tersentak sedikit.

Sedetik kemudian ekspresi dingin itu berubah. Mata dingin itu masih sama, tapi nada yang keluar dari mulutnya sangat berbeda.

"Meskipun masih beberapa hari lagi, tapi selamat atas pernikahan anda, putra mahkota."

Take Me Away From That Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang