15. Putra mahkota

10.2K 1.4K 108
                                    

"Ada apa?"

"P-putra mahkota datang berkunjung!"

•••

Eugene Arthur de lucarion

Putra mahkota kekaisaran saat ini.
Anak tunggal dari kaisar dan permaisuri membuatnya otomatis menjadi putra mahkota.

Rambut merah dengan bola mata merah gelap menjadi ciri khasnya. Banyak para gadis bangsawan yang mengantri menjadi pendampingnya, tapi sampai saat ini eugene tak kunjung mengambil seorang pun. Hingga banyak rumor tentang dirinya yang memiliki kelainan seksual.

•••

Rahang tegas, alis tebal dan mata merah tajam. Seolah wajahnya diukir dengan hati-hati oleh dewi. Wajah paras rupawan itu bertambah ketampanannya saat terkena sinar matahari.

Eugene sedang terduduk di kereta. Saat ini dia sedang di perjalanan ke mansion adelard. Tangannya mengepal erat, memikirkan apa yang terjadi.

Tentang kehidupannya. Kehidupan pertamanya.

•••

Di depan singgasana kekaisaran. Kedua pria itu saling berhadapan.

"Aku tak percaya saudaraku yang dianggap jenius kalah dengan mudah.'

'Dia' berbicara dengan senyum mengejek kepada eugene yang terkapar berdarah di lantai.

Eugene memelototinya tapi tak bisa berbuat apa-apa. Tangan yang biasanya memegang pedang kini telah menghilang.
Perutnya bahkan terbuka lebar.

Mata merah yang biasanya berisi kesombongan meredup.

"Padahal gadis itu akan melakukan apa saja demi dirimu, tapi kau dengan mudahnya membunuhnya tanpa tau apa yang terjadi."

"KAU!-"

"Apa? Memang benar kan? Membuang yang tulus demi yang munafik."

"Hei! Aku tidak munafik! Mereka saja yang bodoh!"

Dibelakang sana, tania tiba-tiba ikut dalam percakapan. Bibir nya mengerucut tanda tak suka atas perkataan 'dia'.

Meskipun sudah berkali-kali melihat, eugene tetap tak percaya. Gadis yang selalu dia banggakan menusuk nya dari belakang.

Eugene tak tahu kapan, tapi saat semuanya terlambat dia baru menyadari, tania tak pernah berada dipihaknya.
Terbutakan oleh muslihat gadis itu, eugene sampai tak bisa melihat kebenaran.

Apa yang telah dia lakukan?
Mengorbankan martabat kekaisaran,
Membuat ibundanya menangis,
Bahkan melukai violetta.
Hanya demi bajingan busuk didepannya.

Padahal selama ini, hanya ibunda dan violetta yang selalu tulus mendungkung nya. Tapi dia malah berbuat jahat kepada mereka berdua.

Tanpa disadari air mata mengalir di pipinya.

'Dia' yang semula memandang tania, beralih memandang aston dilantai.

"Kau sudah menyadari apa yang selama ini kau perbuat? Tapi bagaimana ya..
Semuanya sudah terlambat. Andai kata kau menyadari nya sedikit lebih cepat, mungkin rencana ku tak akan semulus ini."

Pria itu tersenyum lembut.

"Tapi itu hanyalah 'andai'. Sayang sekali, padahal aku menyayangi mu loh, adik."

Mata eugene yang semula terkulai meneteskan air mata, kembali melotot.

"JANGAN PANGGIL AKU ADIK MU SIALAN! KAU HANYA ANAK HARAM DARI SEORANG PELAYAN! TAHTA YANG KAU DUDUKI ITU MILIKKU!"

Take Me Away From That Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang