09. kau juga pantas bahagia.

19.6K 2.6K 135
                                    

Tapi kenapa..
Kenapa ibunya muncul lagi?
Terlebih dengan ekspresi seperti itu?
Mengapa ibu?

"Kau telah membuatku kecewa dua kali, carles. Karena itu, pada kesempatan terakhir ini lindungi lah putriku. Dia telah banyak menderita demi kalian."

••••

Setelah mengucapkan itu cahaya semakin terang membuat Carles harus menutup matanya.

Carles ingin pergi ke ibunya.
Dia ingin menanyakan apa maksud dari perkataan itu. Tapi Carles merasakan tubuh tembusnya ditarik paksa oleh seseorang menjauhi ibu dan tubuh kaku violetta.

•••

Tap..

Tap..

Tap..

Suara langkah kaki terdengar di gelapnya taman mansion Adelard. Gadis itu berjalan lunglai dengan perban yang semakin tebal di leher dan pergelangan tangannya.

Violetta berjalan tanpa tujuan.
Dia merasa kosong, dia tidak tahu harus kemana, dia juga tak ingat apa-apa bahkan dirinya sendiri.

Dia hanya berjalan ke arah dimana kakinya menuntun nya. Tidak ada tujuan, hanya pergi. Pergi tak menentu arah.

Angin tipis merembes masuk ke gaun tidur tipisnya. Tubuh kecil itu sedikit mengigil, tapi tidak membuat langkahnya terhenti.

Padahal dia bisa tetap berada di kamar hangat dengan segala kemewahannya.
Tapi hatinya menolak untuk disana.
Baginya tempat itu terasa seperti neraka.

Entah darimana dia selalu mendengar isakan tangis dan lirihan gadis.

'Ayah.. aku mohon...'

'Ti-tidak! Bukan aku yang melakukan nya!'

'..kenapa? Hiks..kenapa kalian selalu jahat padaku?'

Suara itu berasal dari kepalanya. Awalnya dia mencoba mengabaikannya tapi suara itu semakin mengganggu nya.

'...apa itu ingatan ku? ..tapi aku tidak mengingat apapun..'

Violetta tidak mengingat apapun selain perasaan kosong. Dia merasa telah melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting.

Kakinya terus berjalan ke suatu tempat.

"...ini?"

Langkahnya terhenti saat melihat sebuah danau. Disampingnya juga ada sebuah mansion tua. Nampak sekali tidak pernah dipakai.

Berjalan mendekat, dia melihat pantulan wajahnya di air. Pandangan nya tertuju pada kalung kecil di lehernya.

Liontin kalung itu bersinar terang, membuat kalungnya terlihat cantik.

Perlahan dapat Violetta rasakan tubuhnya seperti kehilangan energinya.
Energi miliknya mengumpul di liontin membuat cahaya keemasan nampak disekeliling kalung itu.

Yang membuat dirinya merasa aneh adalah keinginannya untuk terjun ke danau. Rasanya dia ingin sekali menyeburkan dirinya kedalam danau.

Semakin dekat kakinya melangkah ke  danau, semakin bersinar kalung di lehernya.

Ah.
Dia rasa dia tau apa yang diinginkan oleh kalung itu.
Kalung itu menginginkan kematiannya.

Mati ya?

Jika mati bisa menghilangkan perasaan ini-

Violetta ingin menghilangkan perasaan kosong yang bersemayang di tubuhnya. Jika memang kematian yang diperlukan untuk menghilangkan perasaan tidak mengenakkan itu, violetta rasa tidak apa-apa untuk mati.

Take Me Away From That Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang