part 2

1.1K 151 14
                                    

cerita ini sbenernya di adaptasi dari ff gue yang greshan cmn gue jadiin cerita versi blackpink.. jadi kalau disini ada fans greshan dan pernah baca cerita ini bukan berarti gue ngambil cerita org yaa, tapi karena itu jg cerita gue hehe.

_selamat membaca_

Jennie prov

Sebenarnya apa yang harus kulakukan? aku terlalu membencinya, membenci anakku sendiri tapi ketika melihat dia menangis atau kesakitan rasanya aku juga merasakan apa yang dia rasakan. apa ini sebuah ikatan batin?.

Aku frustasi disisi lain aku membencinya dan disisi lain aku menyayangi nya. aku bingung harus berbuat apa, mengapa semua tingkah lakunya seperti limario? kekanak-kanakan, selalu ceria, dan selalu menjadi moodboster. dan lagi mengapa wajahnya terlalu dominan ke limario mulai dari mata bulatnya, bibir tebalnya serta bulu mata lentiknya. hanya pipi tembamnya yang mirip denganku.

Setiap melihat rose bersedih karena sikapku , membuat hatiku rasanya hancur. Aku tidak bisa membohongi hatiku sendiri, tapi egoku lebih besar daripada rasa sayangku.

Tadi sebelum makan malam, lagi-lagi aku melakukan hal yang ga seharusnya aku lakukan. Aku menyesal dengan kejadian tadi.

Kini aku sedang mengintip di sela-sela pintu kamarnya yang terbuka sedikit, ini yang selalu aku lakukan tiap malam..
dan yang aku lihat adalah dia yang sedang duduk di tepi ranjang sambil menatap sebuah figura foto, aku tak tau foto siapa itu hingga dia menangisi orang yang berada di foto itu. Sayup-sayup aku mendengar dia berbicara.

"Unnie sebenarnya apa salah aku?, Mengapa unnie sangat membenciku?, aku mau banget hubungan kita seperti hubungan kakak adik pada umumnya. aku iri banget ngelihat kedekatan Mina unnie dengan jisoo unnie, rasanya aku ingin sekali kita seperti itu. saling menyayangi dan saling menjaga., tapi itu hanya impianku saja yang jauh dari kenyataan yang sebenarnya hiks,,, hiks,,hikss" ucap rose di sela-sela tangisannya.

"Ketika aku sedang menghayal kalau hubungan kita sepelti hubungan mina unnie dan jisoo unnie. tapi kenyataan yang selalu menamparku untuk kembali ke alam sadarku kalau hubungan kita memang tidak baik-baik saja. Unnie membenciku tapi aku tidak pernah membenci unnie, aku menyayangimu ' sangat menyayangi'..." lanjutnya sambil terus menangis tersedu-sedu.

Mendengar semua penuturan rose, hatiku rasanya hancur, pertahanan ku seakan roboh, aku tidak kuat berlama-lama disini Untuk mendengar semua isi hati putri kecilku itu. Aku berlari kekamarku, menutup pintu kamarku dan berbaring di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarku, tak terasa tiba-tiba air mataku mengalir membasahi pipiku..

"Maafin aku  telah menyakitimu,.. aku sadar, aku emang bukan mommy yang baik, aku nggak pantes di sebut mommy. Mommy macam apa yang telah berbuat kasar terhadap anak kandungnya sendiri"

"Andai kejadian 10 tahun yang lalu tidak pernah terjadi, mungkin tidak akan seperti ini keadaannya. aku emang bodoh karena telah memberikan keperawananku untuk limario"

"kini umurku sudah menginjak 26 tahun tapi mengapa aku belum sedewasa umurku untuk menghilangkan egoku. Maaf Rosie mommymu ini terlalu egois, semenjak kamu bayi mommy gapernah menyayangimu sampai sekarang umurmu yang akan menginjak 10 tahun"
Gumamku, setelah lama menangis akupun memutuskan untuk kembali ke kamar putri kecilku untuk menghilangkan rasa bersalahku selama ini.

Ceklek

aku membuka pintu kamarnya sedikit untuk mengintip keadaan dalam kamar. Saat melihat dia sudah tertidur, aku pun langsung masuk kedalam kamar putri kecilku,... Tapi tunggu,, mengapa dia tertidur di meja belajar?.

sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang