Heartbreak.

88 13 0
                                    

"tante piringnya tarok mana? "


"disitu aja ji"

aku mengangguk paham dan meninggalkan meja makan


aku terus memandanginyadari kejauhan

"li, kamu sadar gak kamu dari tadi udah kayak setrikaan loh ga pernah duduk boro boro mau duduk ngobrol , nyapa aja gak dari tadi"


lia hanya berdiri mematung


"mungkin dia kaget kali ji, diakan baru aja lamaran"





DEG.



lia menolehkan pandangannya ke arah mama nya


"lamaran? " tanyaku ,kurasa telingaku bermasalah.


patah hati

hati ku benar benar seperti dibanting di injak dan diratakan bersama hayalan ku

"ko...k lia ga ada ngasih tau aku ya tante?

" lia.....belum ada ngasih tau yeji? " ujar mama nya kaget

"li? " ujarku menatap matanya

"bilang ini becanda, cuman prank kan? "

"iya ji, aku belum bisa ngabarin kamu soalnya takut ga jadi hehehe"

aku meneguk habis air minum yang sudah lia letakan sedari tadi.


seusainya aku menyandarkan badan ke sofa

"kenapa cepet banget? kata kamu mau ikut tes segala macem buat jadi polwan, kamu lupa? "

"ji, dia mapan dia udah punya usaha sendiri dia juga udah punya rumah buat kami tempatin"

aku mengangguk dengan memaksakan senyum

"mamanya kan kebetulan yang ngajar disekolah kalian itu loh bu cho, mereka kan udah pacaran lama dan alangkah baiknya kalau pernikahan di langsungkan"

aku hanya menggepalkan tanganku sambil menatap lia


"kalau nunggu yeji lulus kelamaan, iya kan lia"


aku berusaha tersenyum atas candaan nyonya choi itu

Clarity. (Complate ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang