☆☆☆
"Brengsek kau Seunggi!"
"Kau pria sialan!"
"Mengapa kau tega selingkuh dengan teman kantorku sendiri?!"
"Dasar bajingan!"
"Pengecut!"
Yoona mengambil lagi tissue yang perlahan mulai habis, ia tengah menangisi hidup percintaannya yang tidak selalu berjalan mulus. Dan lagi, kenapa Seunggi harus berselingkuh dengan teman sekantornya?! Apa tidak ada gadis lain?!
"Noona, sudahlah. Hentikan tangisanmu yang mengerikan itu. Teman - temanku akan kemari sebentar lagi." ucap Jungkook, adiknya. Ia sangat tersiksa mendengar kakak perempuannya itu menangis semalaman. Mana gaada merdu - merdunya kalau nangis.
Ting Tong . .
Bel apartemen sudah berbunyi, menandakan ada tamu yang tengah menunggu diluar. Jungkook segera berjalan kearahnya, namun langkahnya terhenti ia menoleh kearah kamar kakak perempuannya lagi.
"Noona! Tolong hentikan tangisanmu itu. Nanti yang ada kerja kelompok ku bersama teman - teman tidak fokus." ucap Jungkook lalu segera berjalan kearah pintu apartemen miliknya dan sang kakak.
"Sialan, awas kau Jungkook" ucap gadis itu lalu segera menghapus air mata yang masih ada di wajahnya.
Yoona segera mengunci kamarnya, lebih baik ia mendengarkan lagu daripada harus mendengarkan kebisingan yang akan dibuat adiknya dan teman - temannya. Gadis itu segera memasang airpods nya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur miliknya.
"Sudah kuputuskan akan melupakanmu Seunggi bajingan!" gumamnya.
"Apa tidak apa - apa kita mengerjakan tugas kelompok di apartemenmu?" tanya Eunwoo yang baru aja dateng bersama Mingyu, dan Roowon.
Jungkook mengangguk, "sudahlah, noona ku pasti tidak akan apa - apa."
Mingyu, Eunwoo, dan Rowoon hanya mengangguk. Kemudian mereka segera duduk diruang tengah untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberi oleh guru.
"Gimana kalau kita mengerjakan tugas sambil memakan makanan? Kurasa aku lapar sekarang" ucap Mingyu sembari memegang perutnya.
"Ide bagus, siapa yang akan membelinya?" tanya Jungkook.
"Aku, aku akan membelinya. Siapa yang mau ikut denganku?" ucap Rowoon.
"Aku ikut." ucap Mingyu dan Jungkook bersamaan.
"Kau, tidak akan ikut?" tanya Rowoon menatap Eunwoo yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
Eunwoo menggeleng, "tidak, aku menunggu disini. Pesankan aku roti dan kopi saja"
Jungkook, Mingyu, dan Rowoon lantas keluar dari apartemen untuk membeli beberapa makanan. Kecuali Eunwoo. Ia lebih memilih menunggu di apartemen temannya itu sembari terus memainkan ponselnya.
Yoona melepaskan airpods nya saat ia tidak mendengar suara bising dari luar kamarnya. Apa teman - teman adiknya itu sudah pulang atau mereka lebih memilih kerja kelompok di luar? Sepertinya ide bagus ia keluar sekarang, ia harus membersihkan wajahnya apalagi matanya yang bengkak karena semalaman menangis.
Perlahan gadis itu mengendap - ngendap keluar dari kamarnya, ia menoleh kesana kesini. Dirasa sudah tidak ada siapa - siapa, gadis itu berlari kecil kearah kamar mandi. Namun baru saja berlari, ia tidak sengaja menabrak sesuatu yang didepannya.
Bruk . .
"Astaga, apalagi ini" ucap Yoona sembari menoleh kearah depan. Dan seketika ia terkejut mendapati salah satu teman adiknya terjatuh dengan luka kecil ditangannya. "Yaampun, maafkan aku"