***
"Terima kasih, sudah mengantarkanku sampai depan kantor" ucap Yoona, ia langsung memberikan salah satu helm yang ia pinjam pada Rowoon.
Rowoon mengangguk lalu segera mengambil helm itu, "tidak apa - apa, anggap saja ini sebagai balasan karena adikmu selalu baik padaku. Kalau gitu aku pergi dulu noona"
Yoona mengangguk sembari ia melambaikan tangannya pada Rowoon, membuat pemuda itu tersenyum menatapnya. Ia juga ikut melambaikan tangannya lalu segera pergi menggunakan motornya.
"Wah, wah . . Dengan siapa lagi kau kali ini? Putus denganku, membuatmu bermain dengan pria yang lebih muda?" ucap seseorang siapa lagi kalau bukan Seunggi.
Pria itu menghampiri Yoona dengan senyumannya yang membuat gadis itu muak, mana pria itu sedang bergandengan dengan pacar barunya. Seunggi menghampiri gadis itu, dengan semakin mengumbar kemesraannya.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan bodoh." jawab Yoona ketus. Ia melirik sinis wanita yang ternyata sekantor bahkan satu tim dengannya.
"Terus? Yang tadi itu apa? Kau sedang berkencan bukan dengan pemuda yang lebih muda darimu?"
"Gadis seperti dia mana mungkin mengakui sayang, biarkan saja." kata Hayoung, yang ternyata pacar barunya Seunggi. "Duh, kau terlihat sangat tampan. Hingga aku ingin menciummu"
Hayoung menarik wajah Seunggi untuk menghadap kearahnya, seketika wanita itu mencium pria itu tepat didepan Yoona. Tidak tanggung - tanggung mereka berciuman terlalu panas dihadapan gadis itu.
"Bukan urusan kalian" ucap Yoona lalu segera berlalu dari sana, tentu ia tidak ingin hatinya semakin merasa sesak didalam sana.
Gadis itu segera masuk kedalam kantornya dengan berlari kecil, percuma saja ia terus menerus bersama dua sejoli itu. Yang ada dirinya makin terasa sesak melihat keduanya.
"Yoona wajahmu kenapa? Kau sepertinya sedang sakit sekarang." ucap Yuri melihat wajah temannya itu pucat tidak seperti biasa.
Yoona menggeleng, "a-aku tidak apa - apa, hanya kurang enak badan saja."
Yuri menoleh kearah lain, dimana ada dua sejoli yang tengah bermesraan baru saja masuk kedalam kantor dengan bergandengan tangan. Bahkan terlihat sekali bibir pria itu terdapat noda lipstik yang seketika Yuri tau itu tanda apa.
"Sudahlah, kau harus melupakannya. Lagian daripada kau dipecat, mending kau menjauhi mereka bukan?" ucap Yuri sembari menoleh kearah Yoona yang tengah menyenderkan tubuhnya di kursi kerja miliknya.
Yoona menghela nafasnya, "aku sudah berusaha. Tapi mereka selalu saja muncul dan mencoba memanasi ku."
"Kalau begitu, kau harus langsung menjauh dari sana. Kau tau kan Hayoung berpengaruh penting bagi perusahaan? Ia itu anak pemilik perusahaan."
"Sudahlah, lebih baik aku fokus kerja. Daripada memikirkan mereka yang membuat hatiku sesak."
"Nah, itu baru kau." jawab Yuri tersenyum.
***
"Eh Kiming, kau liburan nanti akan pergi berlibur kemana?" tanya Jungkook. Saat ini keempat sahabat itu tengah menongkrong di salah satu kafe di Seoul.