6

315 49 6
                                    

Halooo...

updet buat nemenin waktu prime time dan istirahat kalian.

Semoga suka ya.

jangan lupa vote&komennya💋

tandai kalo ada typo ya






Happy Reading

"Res, tolong kamu yang jaga Reyya dulu ya. Saya dan Papanya Reyya baru bisa pulang lusa. Kalau Kara udah masuk lagi, kamu tetap jagain Reyya juga, ya." pinta Widya, ibu dari Reyya sekaligus ibu negara.

"Baik, Bu." balas Ares.

Widya sangat panik begitu diberitahu oleh ajudannya bahwa Reyya masuk rumah sakit dan harus di rawat inap. Lalu dengan cepat ia menghubungi Ares untuk menanyakan kondisi Reyya.

Ares menjelaskan pada Widya bahwa asam lambung Reyya naik sehingga menyebabkan jatuh pingsan. Ares juga mengatakan Reyya belum makan apapun sejak semalam. Hanya minum air saja. Sebelum ditelepon Widya, Ares menghubungi kepala staff paviliun Merdeka apa yang dimakan oleh Reyya semalam dan tadi pagi. Kepala staf paviliun itu berkata bahwa Reyya tidak makan apapun.

Ares mendesah lelah begitu mendengar penuturan kepala staf itu. Pantas saja asam lambungnya naik, perut Reyya kosong ditambah meminum Iced Americano.

Dharma dan Widya sedang kunjungan ke kota yang terkena dampak banjir paling parah dan baru berangkat pagi tadi. Damar dan istrinya juga sedang mengunjungi kota lain yang terdampak banjir bersama dengan rombongan tentara.

Reyya terbangun karena mendengar suara Ares sedang berbicara di sambungan telepon. Ia meringis karena kepalanya terasa sangat sakit.

Ares yang baru saja menutup panggilan telepon, membantu Reyya yang ingin mengubah posisi menjadi duduk.

"Minum." ucap Reyya.

Ares pun mengambil gelas berisi air minum lalu memberikannya pada Reyya.

"Masih pusing nggak ?" tanya Ares.

Reyya mengangguk pelan lalu memberikan gelasnya pada Ares.

"Tadi dokter udah cek lagi. Mungkin nanti malem dateng lagi."

"Gue sakit apa kata dokter, Mas ?" tanya Reyya.

"Asam lambung. Lo nggak makan apapun dari kemarin malem ditambah pagi dan siang juga nggak makan." ujar Ares.

"Thanks ya, Mas." ucap Reyya tulus.

Ares hanya tersenyum.

"Istirahat. Gue mau beli makan dulu. Di luar ada yang jaga." Ares memakai jaketnya yang tersampir di kursi.

Saat Ares akan membuka pintu, Reyya memanggilnya.

"Gue nitip es krim. Boleh, nggak ?" Reyya menatap penuh harap pada Ares.

Ares dengan tegas menggeleng lalu pergi meninggalkan Reyya yang menggerutu kesal padanya.

"Dasar pelit !!!"

Di balik pintu, Ares tersenyum mendengar ejekan Reyya padanya. Ares sebenarnya ingin membelikan es krim, tapi ia takut nanti sakit Reyya tak kunjung sembuh.

***

"Re..."

"Reyya."

"Ck! Kenapa sih ?" Ares menarik paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh Reyya.

Sementara itu Reyya tetap menutupi wajahnya dengan selimut. Ia masih malu dengan Ares.

Sekembalinya Ares dari luar, dokter dan suster juga datang untuk mengecek kondisi Reyya.

The Edge of BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang