Giselle, Karina, Ningning dan Winda berjalan menuju Mading— setelah libur semester. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.
Giselle yang berjalan di ujung bergumam, "Semoga gue masuk Ipa deh."
Karina yang berada di ujung lainnya melirik, "Kenapa?" Tanya Karina.
Karena Karina dan Giselle memiliki tinggi yang hampir sama— Karina lebih tinggi beberapa cm dari Giselle tapi tidak terlalu jauh, sedangkan Ningning dan Winda bisa di bilang hampir sama tinggi walau Ningning sekilas lebih pendek beberapa senti dari Winda. Karina dan Giselle selalu berada di ujung saat mereka berjalan bersama, menempatkan Ningning dan Winda di tengah.
Giselle mendesah pelan, "Bokap gue harap gue di Ipa.."
Ningning yang ada di sebelah Giselle menepuk punggungnya pelan, "Pasti Ipa deh.." hiburnya.
Winda yang berada di samping Ningning mengangkat alisnya, "Kenapa yakin banget lo?" Tanyanya.
Ningning tertawa pelan, "Ntahlah. feeling gue gitu"
Winda teringat sesuatu, "Eh, inget gak. Pas kita pertama kali ketemu, gue kira Ningning itu anaknya jutek banget anjir sinis banget pas gue sapa, eh tau-taunya zonk."
Ningning mendelik, "Eh adanya gue yang bilang gitu! Gue kira lo genit ya, soalnya cara jalan lo kayak jalan artis aja, cih."
Ningning kemudian menunjuk Karina yang ada di dekat Winda, "Karina gue kira lagi sariawan pas gue ajak ngomong cuman senyum doang, dih..," lalu tangannya beralih ke Giselle yang sedang menatapnya "Giselle mah beda lagi, gue kira anak rocker nyasar di kelas kita, gayanya swag abiez."
Karina, Giselle dan Winda melotot mendengar first impression mereka dari Ningning.
Ketiganya sudah ingin memukul pelaku— namun Ningning sudah berlari, "GUE MAU CEK NAMA GUE DULU. DAHHHH.." teriak Ningning.
Karina melihat Ningning berlari "Ningning dah kayak ceking aja"
"Hahaha ceking." Winda yang memang punya humor receh ketawa ngakak.
Giselle berpikir sejenak, "Ronaldo wati?"
Karina mengiyakan membuat Giselle tertawa bersama Winda.
"KITA SEKELAS AAA"
Ningning tiba tiba memekik, membuat Karina, Giselle dan Winda mengerjap kaget.
"Gue? Gue?" Tanya Karina.
Winda berlari menggandeng Karina dan Giselle untuk menyusul Ningning, "BEREMPAT, NING?"
"Ipa apa Ips?" Tanya Giselle setelah mereka sampai ke Mading ia terlalu takut mencari namanya.
"IPA." Balas Ningning bahagia.
Setelah memastikan nama mereka ada di kertas yang sama. Mereka berpelukan terharu.
Di sisi lain, di waktu yang sama ada Yuqi yang mencari namanya di papan majalah dinding dan tak butuh lama ia menemukan namanya bersanding dengan nama sahabatnya, ia memekik kegirangan. Ia segera mengedarkan pandangannya mencari Yena— sahabatnya sejak kecil. Sebanarnya mereka barengan ke sekolah tapi karena Yena melupakan mengambil kunci motor nya di ia langsung beelari meninggalkan Yuqi.
"YENAA! BURU!"
"NAMA GUE JANGAN LUPA!" Teriaknya dari parkiran yang bisa terlihat dari tempat Yuqi berdiri.
"KITA SEKELASSSSS" Teriak Yuqi.
Yena tersenyum, ia segera menyimpan kunci motornya ke dalam tas. Padahal ia belum tahu akan masuk kelas mana, tapi apapun itu jika ia sekelas dengan sahabatnya tidak masalah ada di kelas mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBELAS IPA SATU
FanfictionBagaimana rasanya punya teman sekelas yang se frekuensi? Apakah semenyenangkan seperti kata orang-orang? Ya. Mereka sangat seru, lucu, dan rusuh. Tapi. Kelas yang seperti itu hanya ada di Sebelas Ipa Satu. Kelas abstrak; sekumpulan makhluk yang be...