Sebelas Ipa Satu (23)
Jeno
Besok pake baju dalam item untuk cowokJeno
Mau ngecat kelas, besok harus kelar. Jadi Lo semua harus kerja!Jeno
Yang cewek pake baju olahraga****
Sungchan berjongkok di samping kelas sambil membuka cat hijau, "Win, ambilin kuas tolong..."
Winda yang kebetulan berdiri di pintu, masuk dan meminta kuas ke Minnie; sang bendahara kelas.
"Ini.."
"Pegangin bentar.." Titah Sungchan sambil memberi Winda penutup cat.
Sungchan mengambil gelas tempat air putih seribuan, ia menuangkan cat itu ke dalam gelas kosong, "Ini udah cukup gak?" Tanya Sungchan tidak yakin.
"Terlalu banyak keknya, ntar kan mau di kasih thinner lagi. Tapi gak tau dehh, tanya anak-anak yang lain dulu..." Jawab Winda juga tak yakin.
Karena malas masuk menanyakan pendapat, Sungchan menuangkan beberapa tetes ke dalam cat kembali dengan instingnya sendiri, "Segini?"
"Gak tau, Chan..."
"Lo tau apaansi, Cil.."
Winda mencibir lalu memanggil Jeno, "NO.. INI CUKUP KAGA?"
Jeno yang baru saja dari kantor mampir sejenak, "Kasih thinner dikit lagi.." Jeno lalu masuk ke dalam kelas.
Sungchan mengangguk, "Win.. thinner.."
Winda mengangguk dan mengambilkannya Thinner.
Di satu sisi, Ryujin yang bingung harus ngapain berdiri di pintu dan meresa tertarik dengan Winda dan Sungchan. "Kenapa harus di kasih thinner?" Ryujin sudah ikut jongkok di dekat Winda, melihat Sungchan menuangkan thinner.
Sungchan menoleh sekilas, "Thinner kan berfungsi buat cat lebih encer."
Kening Winda mengkerut, "Kenapa harus lebih encer? Kan bisa langsung aja gitu.. bukannya kita beli cat karna udah di campur-campur gitu kan?"
Ryujin menatap Winda, "Mungkin supaya lebih enak di catnya..?"
"Emang kalau gak encer, gak enak gitu?"
Sungchan tertawa, "Serah Lo berdua, panggilin Asahi. ini warna ijonya kayak gini aja atau gimana?" kata Sungchan yang ternyata sudah mencampur cat dengan thinner saat kedua orang itu beradu mulut.
"ASAHOYYYYYYYYY"
Asahi yang memang sedang mengecat di bagian depan, samping pintu berteriak. "Apaa?"
"Ini ijonya kayak gini aja apa gimana?"
"IYAA.."
"IYA APA!? LO GAK LIAT KAMPRET."
Asahi tertawa, ia lalu berdiri dan berjalan ke samping kelas. "Kasih cat lagi dikit, itu terlalu Ijo dinding rumah sakit, itu tuh lo samain warna rumput." Asahi menunjuk rumput yang hidup di samping kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBELAS IPA SATU
FanfictionBagaimana rasanya punya teman sekelas yang se frekuensi? Apakah semenyenangkan seperti kata orang-orang? Ya. Mereka sangat seru, lucu, dan rusuh. Tapi. Kelas yang seperti itu hanya ada di Sebelas Ipa Satu. Kelas abstrak; sekumpulan makhluk yang be...