🌹Rose Scar🌹 Lee Taeyong (1)

465 68 10
                                    

Visualisasi

Visualisasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Calya 12 tahun.

"Mamaaa papaaa Jioo, ayo cepetan Calya udah beres nih!" teriak Calya yang sudah siap sedia untuk berangkat liburan kali ini. Anak itu dengan centilnya sedang bercermin, melihat dirinya yang sudah memakai dress flowy sepanjang lutut berwarna peach yang dipadukan dengan topi pantainya. Tidak lupa kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya, dan sendal lilit bergaya boho berwarna coklat yang ia gunakan. Gadis yang baru menginjak usia 12 tahun itu berputar-putar melihat dirinya, ia sudah tak sabar untuk bermain di pantai nanti.

Jio datang menghampiri sang kakak dengan sebuah hotwheels di tangannya. Dengan usil, anak berusia 7 tahun itu memainkan hotwheelsnya di sekitar kakaknya.

"Shoooo, shooo." Ujar Jio sambil terus menjalankan hotwheelsnya.

"Jiooo kamu jangan usilin Calya!" ucap Calya memperingati adiknya itu.

"Kakak ya Jio, bukan Calya." Sahut papa yang sedang mendorong koper-koper.

"Sssst, Calya! Aku gak mau kakak!" protes Calya.

"Calya kan mama udah bilang. Calya lebih tua dari Jio, jadi Calya harus di panggil kakak dong. Jio gak boleh manggil Calya aja, harus pake kakak. Anak-anak mama anak yang baik dan sopan kan?" nasehat mama begitu mereka memasuki mobil.

"Huh tapi Calya kan gak mau jadi kakak, Calya maunya punya kakak! Calya iri sama Jio!" sahut Calya, gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.

Mama dan papa hanya bisa tertawa mendengar permintaan mustahil anak sulungnya, sedangkan Jio tiba-tiba merasa sedih.

"Kakak iri sama Jio? Kakak boleh ambil kakaknya Jio. Jangan benci Jio ya." Ujar Jio sungguh-sungguh, dengan mata berkaca-kaca.

Mama dan papa lagi-lagi terkekeh, merasa gemas dengan kedua anak mereka itu. Calya terdiam, ia berusaha keras untuk mengerti maksud Jio. Kakaknya Jio kan dirinya? Jadi Calya boleh mengambil dirinya sendiri? Ah apasih maksudnya! Calya pusing sendiri dan memiringkan kepalanya menatap adiknya yang siap menangis itu.

"Jio ngomong apasih? Calya gak ngerti." Ujarnya masih menatap adiknya itu.

Tiba-tiba Jio memeluk Calya dari samping, ia menangis. "Huaaaa kakak gak boleh benci Jio."

Mama kaget melihat Jio menangis ia baru saja ingin menenangkan anaknya itu, sedangkan papa masih tertawa-tawa di kursi depan. Bahkan sang supir juga mengulum senyum melihat tingkah anak-anak yang duduk dikursi tengah itu.

"Calya gak benci Jio, gimana kalau kita gantian. Jio aja ya yang jadi kakak Calya?" ujar Calya tiba-tiba.

Mendengar hal itu papa tepok jidat. Benar-benar gak habis pikir dengan pikiran ajaib anak-anaknya itu.

Joy to The World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang