Sebelas (END)

5.9K 516 549
                                    

Ucapan dokter itu membuat semuanya menjadi tegang

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, saudara Chenle sedang mengalami kritis. Racun yang ia hirup terlalu banyak dan mengakibatkan kondisi nya menjadi seperti itu, kalau dia berhasil melewati masa koma nya, dia akan selamat. Sekarang semuanya tergantung kepada yang diatas" kata Dokter itu yang menjelaskan

"Namun maaf, ada batas waktu" sambung dokter tersebut

"Maksud dokter?" tanya Jaemin

"Jika dalam sehari ini saudara Chenle tidak kunjung bangun, maaf kami harus melepaskan alat yang berada disekitar tubuh Chenle, dan jika alat itu dilepas maka Chenle tidak dapat terselamatkan sebab tidak bisa melalui masa kritis nya" kata dokter itu lagi

"Tapi kenapa dok? Berapa pun biaya nya pasti saya bayar!" ujar Yuta yang bertanya

"Ini bukan sangkut paut pembayaran nya pak, tapi racun yang dihirup pasien sangat membahayakan, kami hanya mencoba untuk menghentikan racun itu yang terus berjalan ditubuhnya, namun kalau dalam sehari ini racun itu tetap berjalan. Mohon maaf kami tidak bisa lagi untuk dapat menolong nya" jelas Dokter itu lagi

"Gak ini gak mungkin, CHENLEEE..!" ujar Jisung yang menggeleng dan langsung menerobos masuk kedalam

.
.

Sesampainya didalam, Jisung melihat Chenle yang terbujur tidak sadarkan diri diranjang rawat nya dengan alat pernapasan dan kehidupan yang berada di tubuh nya.

Jisung langsung mendekat dan memeluk tubuh Chenle yang kritis itu sembari menangis tersedu-sedu

"Aku mohon Chenle, jangan tinggalkan aku, aku minta maaf Chenle. Aku mohon jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu Le, aku tidak bisa hidup tanpa mu" kata Jisung yang masih memeluk tubuh Chenle yang berbaring itu

Kemudian Jisung pun melepaskan pelukannya dan melihat kearah wajah Chenle yang masih dengan mata tertutup itu

Jisung pun meraih telapak tangan Chenle yang tidak terinfus dan sesekali mengecupnya

"Aku mohon jangan pernah tinggalkan aku, bangun ku mohon. Aku mencintaimu" pinta Jisung yang miris

Tak lama Jaemin, Yuta, Jaehyun serta Taeyong pun masuk kedalam ruangan itu menyusul Jisung. Lain hal nya dengan Renjun dan juga Winwin yang hanya berada didepan pintu ruangan Chenle saja.

Mereka berdua enggan untuk masuk, entahlah mereka berdua entah kenapa sangat membenci Chenle.

"Hiks- Chenle" ujar Jaemin yang ikut berlari keranjang rawat Chenle

"Chenle please banguun" ujar Jisung yang ikut mencoba membangunkan Chenle

Ia takut kalau dalam sehari ini Chenle tidak kunjung bangun, pemuda manis itu benar-benar akan meninggalkan nya.

"Chenle ayo bangun Le, aku tau kamu bisa mendengar kan ku, hiks- bangun Le, buka mata kamuu" ucap Jaemin yang masih asik terisak sembari memeluk tubuh Chenle itu

Nihil, tidak ada tanda-tanda kalau Chenle akan membuka matanya, kedua mata indah itu masih merapat dengan sangat rapat, seakan sangat enggan untuk membuka matanya.

Karena kesal dan juga panik khawatir, Jaemin mencoba membangunkan Chenle dengan sedikit keras sembari mengguncang-guncangkan tubuh terbaring itu

"Na sudah ya, jangan seperti itu. Kasihan Chenle nya" ujar Jeno yang mencoba menenangkan Jaemin yang kini asik mengguncang tubuh Chenle untuk membuat pemuda manis itu terbangun

Ujaran Jeno sukses membuat Jaemin memberhentikan aksinya, dan kemudian Jaemin beralih kearah Yuta, sembari meraih kerah baju Yuta

"Pa!, bilang sama dia pa, bilang kalau Nana akan sangat benci sama dia kalau dia tidak mau membuka matanya!" ucap Jaemin yang tambah menangis itu

Poor || Chenji/Jichen (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang