Staycation (Kwon Fam)

554 66 10
                                        

Liburan akhir tahun telah tiba dan Yuri memutuskan untuk mengajak ketiga anaknya beserta pasangan masing-masing untuk berlibur di Australia, yah semua berpasangan kecuali Krystal yang seorang single lady dan terpaksa menjadi babysitter keponakannya saat yang lain sibuk berduaan penuh asmara.

Seperti saat ini, Yoona dengan santainya mendudukan Wony di pangkuan Krystal yang berjemur di pinggir pantai, sebelum dirinya menarik istrinya menuju laut.

"Yah! Kak! Gak lihat apa gue berjemur ini?!" Krystal berteriak penuh kesal pada Yoona yang sudah ndusel manja memeluk istrinya dari belakang, padahal ada beberapa pengunjung pantai disekitarnya.

"Sebentar, Krys. Kakakmu ini juga butuh alone time dengan istrinya." Respon Yoona dengan nada yang terdengar sok manis di telinga Krystal. Ugh, andai saja tidak ada Seohyun, mungkin Krystal sudah dicaci maki.

"Ewh! Tapi gak lo doang kak yang liburan. Gue juga pengen menikmati liburan!!" Wony hanya mengedipkan matanya selagi menengok bergantian ke arah bibi dan papanya.

"Sebentar aja-"

"Kemarin bilangnya sebentar aja, tapi ujung-ujungnya ni bayi tidur sama gue."

"Hehehe...yang itu maaf. Gue sama Seohyun lama gak berduaan jadi ya-"

"STOP!!" Krystal langsung menutup telinganya sebelum Yoona melanjutkan omongannya. Seohyun yang sudah lelah mendengarkan adu mulut antara keduanya melepaskan tangan suaminya dan berjalan kembali untuk menggendong anaknya.

"Yoong, udahlah. Lagipula Krystal juga pengen liburan. Mending kamu cari ban renang atau pelampung sana, aku mau main air sama Wony. Ya kan sayang?" Seohyun melirik tajam ke arah suaminya yang terdiam lalu mengalihkan perhatiannya pada bayi di gendongannya.

"Mammaa mammaa~." Tentu Wonyoung hanya bisa tersenyum dan mendusel manja pada dada ibunya yang hanya menggunakan bikini berwarna biru, mengekspos sebagian besar tubuhnya yang masih kencang meski sudah melahirkan. Yoona dalam hati sedikit dengki dengan anaknya sendiri, meski semalam ia juga ndusel bahkan mencuri sumber nutrisi anaknya di tempat yang sama.

"Tuh dengerin kata istrimu. Pergi sana."

"Oo..mulai gak sopan ya sama abang sendiri. Makan nih!" Yoona dengan sengaja mencipratkan air ke arah Krystal, sebelum lari terbirit-birit menghindari amukan adiknya.

"MAMIII!!! KAK YOONG MIH!!"




"Keluarga kamu seru ya, rame terus gitu."

"Orang bilangnya seru, mami papiku bilangnya rusuh berisik lagi."

Di sisi pantai yang lain, Sinb asik berendam selagi menyandarkan tubuhnya di batu, dimana Yewon duduk dan memijat pelan kepala si bungsu Kwon. Ya, liburan kali ini Sinb mengajak Yewon untuk pergi bersama keluarganya. Awalnya Yewon menolak, begitu pula dengan Sooyoung yang enggan mengizinkan anak perempuannya ikut pergi. Namun, Sinb memohon-mohon sampai hampir bersujud di kaki teman papinya itu. Sooyoung sih tidak merasa kasihan sama sekali, bahkan tertawa. Tapi ya gitu, istrinya yang ada disebelahnya dengan baik hati mengizinkan. Jadi, mau tidak mau, Sooyoung mengiyakan.

"Tapi kalian kan jadi kelihatan deket banget antar saudara." Yewon mengerucutkan bibirnya, membuat pria muda dibawahnya gemas hingga mencubit pelan pipinya.

"Kalo iri bilang. Nanti kamu bisa nikah sama aku, jadi kamu bisa ngerasain cerewetnya Bang Yoong, Kak Krys yang manja, mami yang hobi ngeluh sama komplain ini itu, atau papi yang ketawanya ngalahin sound system kondangan." Sinb berdiri tegak dari posisi duduknya dan beralih posisi menjadi di samping Yewon, memeluknya dari samping.

"Nggak makasih. Kamu jelek soalnya."

"Jelek-jelek gini banyak yang suka. Awas lho nanti diambil orang mewek."

"Idih, siapa yang mau sama kamu? Udah jelek, ketiaknya bau, sok player, anak mami, ditikung temen lagi." Yewon mengerutkan dahinya sebelum melepas paksa pelukan Sinb, memasang ekspresi jijik.

"Gak usah jual mahal. Aku tau kok kamu sebenarnya mau." Dengan pede Sinb mengatakannya lalu menaruh kepalanya di pundak Yewon yang terbuka, menghirup wangi tubuhnya yang membuatnya mabuk.

"Gak usah aneh-aneh di tempat umum. Mau disunat ya sama papiku? Hah?!"

"Hehehe...nggak makasih."



Jika yang muda sedang asyik di pantai, Tuan dan Nyonya Kwon saat ini sedang ngopi syahdu di teras resort yang mereka sewa. Jessica diam-diam memperhatikan suaminya yang daritadi mengumbar kemesraan dengan tabletnya, membaca dokumen dan kontrak kerja perusahaannya. Wanita yang beberapa bulan lagi berkepala 5 tersebut memasang wajah kesal. Saat ini harusnya menjadi momentum keduanya untuk bermesraan, namun setiap kali hanya mereka berdua, suaminya ini lebih perhatian pada benda mati ditangannya daripada memanjakan istrinya sendiri.

"Yul..."

"Hmm..."

"Yuri...."

"Uhm.."

"Tsk! KWON YURI!!" Jessica kesal dan mengambil paksa tablet Yuri. Sudah tidak tahan wanita paruh baya ini diacuhkan dari kemarin.

"Apa?! Kamu nggak lihat aku lagi sibuk?" Sang suami mencoba meraih kembali gawainya, namun si istri dengan cepat melempar tablet mahal itu ke atas rumput pekarangan, membuat pemiliknya menganga kaget.

"Ini waktunya liburan, Yuri! Kamu malah sibuk sendiri sama kerjaan!"

"Aku gini juga demi bisa beliin kamu tas sama perhiasan baru, sayang." Yuri pun hendak mengambil tablet malangnya, tapi terhenti saat Jessica menahan tangannya dan menatapnya tajam.

"Tapi ini waktunya liburan, Kwon! Kita harusnya refreshing not working!"

"Kerjaan ini akan nambah banyak jika dianggurin, sayang."

"Kamu kan masih bisa nyuruh yang lain. Masa apa-apa harus kamu? Percuma dong punya pegawai."

"Dari kemarin kamu kok komplain mulu! Pengen kamu apa sih?! Kalo mau refreshing ya ikut ke pantai sana sama yang lain." Yuri mulai muak dan memilih masuk ke dalam, istrinya mengikutinya dari belakang.

"Bukan refreshing kayak gitu, sayang~. Tapi ehem...." Sadar jika suaminya marah, Jessica memeluk suaminya dari belakang, lagi-lagi menghentikan pergerakan suaminya.

"Ehem apa?" Yuri tidak berbalik, emosinya mulai reda sesaat ia di peluk.

"Uhh....ehem..." Jessica menggigit bibir bawahnya selagi merekatkan pelukannya.

"Apaan sih? Kamu sakit?"

"Nggak! Yul, tau kan kita cuma berdua disini. Anak-anak pada di pantai. Gak ada yang ganggu....." Jessica mengeratkan pelukannya lagi, namun dengan motif menempelkan kedua buah dadanya ke punggung suaminya. Nakal juga tante-tante yang satu ini.

Yuri tentu sangat hafal dengan gestur Jessica saat ini, namun berlagak tidak sadar dan diam saja. Bahkan saat tangan istrinya mulai meraba-raba dada bidangnya selagi sesekali menggeliat agar ia bisa lebih merasakan dua buah kebanggaan istrinya.

"Kamu ngapain sih?"

"Yul~~ Miss you...uhmmm..." Jessica setengah berbisik setengah mendesah di telinganya, kedua tangannya mulai berani ke dalam kaos suaminya. Yuri tidak tahan lagi. Ia berbalik dan mengangkatnya, Jessica secara otomatis melingkarkan kedua kakinya di pinggangnya.

"Tidak ingat umur hmm?"

"Nggak ngaca. Biasanya juga setiap minggu kamu minta jatah. Lagipula aku tidak tahan saat mendengar Seohyun semalam. Anakmu sangat berisik saat dia bergulat." Jessica menciumi leher Yuri, sesekali meninggalkan bekas gigitan di beberapa sisi.

"Dasar! Ayo kita buat adek untuk Sinb."

"Ahh...Seobang~~"









Kembali lagi bersama saya di cerita yang sudah menjadi artefak. Apakah ada yang masih baca? Sepertinya tydack.
Karena lama tidak update dan penulisannya nyicil, jadi mon maap jika ada hal-hal yang kurang konsisten.

{MASIH} SAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang