4. Hyunjin Berjuang, Lagi

28 4 0
                                    

"Teh! Teh Ryu! Astagaaaa mata Teteh kenapa itu euy?!" Wanita cantik nan mampai ini kelewat khawatir.

Pasalnya, seseorang yang dirasa akan terlihat lebih segar malah nyatanya terlihat lebih hancur.

Yuna bingung setengah mati, apakah ada yang salah dengan menempatkan Ryujin di apartemen high class nan nyaman ini? Ia hanya ingin Ryujin menikmati waktu dan fokus kepada tujuan utama mereka ke Singapur.

Ryujin daritadi tidak berkutik. Dia sibuk mempoles make up guna mata sembab nya tertutupi. Ya walaupun pada akhirnya hal itu tidak terlalu membuahkan hasil.

"Tehhh?? Atuh cerita euy... maneh begini mah aing ta mana ngarti teh... okeee kah Teteh inih??" Logat Sunda Yuna langsung keluar.

Yang tua terkekeh, mau tak mau bercerita "Kemarin gue ketemu Hyunjin, Yun."

Yuna menganga.

Bingung harus apa. Yuna bahkan tidak tahu kalau ada Hyunjin di apartemen ini...

Maksudnya adalah... Hei? Di antara banyaknya apartemen di Singapur?  Kenapa alam raya seperti memihak penuh kepada mereka untuk kembali bertemu?

"Maaf Teh...."

"Bukan salah kamu atuh Yun, udah yuk urang berangkat." Sunda Ryujin juga kembali.

Yuna menggigit bibir dalamnya bingung. Bagaimana ini? Dirinya diselimuti rasa bersalah yang luar biasa.

"Yaampun Yunaaa... gausah dipikirin yaa? Nanti sore kita pulang kan? Yaudah habis itu masalahnya udah selesai. Sekarang kita fokus sama tujuan utama kita ke sini. Oke?" Ryujin tersenyum lebar. Ah, cantik nian perempuan ini. Yuna mengulum senyum melihat perempuam cantik di depannya.

Walau Yuna tau, pikiran Ryujin pasti masih berterbangan dan dada Ryujin pasti masih sesak luar biasa.

•••

"Byeee byeee Papaaaaaaa!" Perempuan kecil dengan senyum bulan sabit itu melambaikan tangannya penuh semangat.

Yang dipamiti pun tersenyum lebar, menampilkan senyum bulan sabit yang tak kalah manis.

"Eh Papa nya Ara..." Seorang wanita  tiba-tiba menghampirinya. Salah satu orang tua sahabat Ara yang juga sedang mengantar anaknya sekolah.

"Eh Ibu... nganter Tara sekolah?" Balas Hyunjin ramah.

"Iya atuh. Kok tumben nih nganter?" Wanita itu berusaha mencari topik.

"Iya Bu, Bibi lagi ada urusan jadi saya aja yang nganter."

"Oalaaa... kalau diliat-liat, mamanya Ara kok ga pernah nganter yah?"

Hyunjin langsung kikuk, menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal dan hanya bisa menjawab, "Hehe, sibuk Bu."

"Sibuk urusin kerjaan rumah ya? Aduh Pak Hyunjin ini ida--

"Sibuk urusin diri dia sendiri, Bu." Hyunjin nyengir tak berdosa.

Wanita yang lebih tua tersebut merubah senyum lebar nya menjadi senyum canggung, merasa bahwa dirinya sudah melewati batas. "Walaaah salah pertanyaan saya. Yaudah saya duluan ya Pak."

Hyunjin tertawa pelan, tanggapan Mama Tara begitu lucu.

Hyunjin hanya akrab dengan Mama Tara, itupun faktor dari anak mereka, Tara dan Ara yang sangatlah klop. Pun juga, Hyunjin beberapa kali dibuat risih dengan banyaknya orang tua murid (lebih tepatnya ibu-ibu) yang terus memandang kagum Hyunjin dan sesekali bergosip pelan karena tampang Hyunjin yang sangat rupawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐃 | 𝙷𝚠𝚊𝚗𝚐𝚜𝚑𝚒𝚗 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang