GARIS DARAH WARISAN
BAB-16
MIMPI LAGIByuur...
Terdengar suara debur ombak dan hembusan sang bayu.
Amanda berdiri kembali di pesisir segara. Kaki polosnya menapak di atas pasir yang basah, terlihat sesekali kaki jenjangnya dihampiri oleh pecahan ombak dengan buih yang memutih.
Air laut yang bergelombang tak nampak begitu jelas seandainya tak ada bulan purnama yang membagi sinarnya. Silau emasnya seolah menunggangi gulungan ombak yang bergerak pasti ke bibir pantai. Sang bintang pun seolah tak mau kalah, mereka menitipkan ribuan titik-titik sinar sehingga mempercantik malam yang sebenarnya suram.
"Aku kembali ke sini lagi ternyata." Amanda bergumam.
"Kenapa kau masih belum pergi!" Terdengar wanita lain berbicara.
Nampak sosok yang begitu mirip dengan Amanda berdiri memunggungi gadis ayu tersebut. Sosok itu berdiri tepat di belakang Amanda.
Malam ini Amanda memakai kebaya kupu tarung hijau tua. Rambutnya tergerai begitu saja. Membiarkan sang angin dengan leluasa membelainya.
Begitu pula dengan sosok yang berdiri di belakang Amanda. Dia pun memakai pakaian yang sama dan wajah yang serupa dengan Amanda.Amanda tak kaget lagi dengan sosok yang tiba-tiba muncul di belakangnya itu.
Memang dihatinya masih ada rasa takut akan kehadirannya. Namun Amanda memilih untuk tak ambil pusing dan membiarkan saja sosok tersebut menghampirinya."Kenapa kau masih belum pergi?" Lagi dia yang di belakang Amanda mengulangi pertanyaannya.
"Aku tak tahu jalan pulang." Amanda menjawab pelan sambil menatap di deburan ombak yang menggulung di hadapannya.
"Pulanglah jika kau ingin selamat!"
"Aku juga ingin pulang! Tapi aku tak tahu caranya wahai sosok yang mengaku sebagai Nastiti!" Amanda terpancing juga emosinya.
Hening....
Sosok di belakang Amanda tak lagi bersuara. Kini yang terdengar hanya hembusan angin yang semakin kencang menerbangkan helaian rambut Amanda dan sosok tersebut.
"Pulanglah! Jangan kau lupakan dia yang memberimu kehidupan. Niscaya kau akan menemukan jalan pulang wahai diriku yang lain. Semoga kau selamat."
Blush....
Setelah berucap, sosok yang begitu mirip dengan Amanda hilang begitu saja bagai asap yang tertiup angin. Amanda yang mendengar kata-kata terakhir dari sosok tersebut langsung membalik badan dan berteriak.
"Tunggu!"
Amanda terkejut tatkala menyadari jika dirinya sudah tak lagi berdiri di pinggir segara melainkan terduduk di atas pembaringannya.
Gadis ayu istri dari Arjuna Nitis Sukma tersebut mengusap wajahnya kasar setelah sadar jika dirinya lagi-lagi hanya bermimpi.
"Dia yang memberimu kehidupan, apa maksudnya?" Amanda bergumam lirih.
Mimpinya kali ini juga terasa begitu nyata, bahkan dinginnya hembusan angin laut masih membuat tubuhnya menggigil. Amanda sampai bingung sendiri kenapa dirinya mengalami mimpi yang sama berulang-ulang dan bertemu dengan orang yang sama.
Agaknya malam ini gadis ayu yang menjadi menantu keluarga Nitis Sukma itu takkan lagi mampu memejamkan matanya dengan tenang.
***
"Kenapa lingkar matamu menghitam begitu, Ayunda?"
Amanda menatap lemas gadis manis yang telah tiba di kamarnya pagi-pagi sekali. Padahal waktu masih menunjuk diangka tiga dini hari.
"Kenapa kau sudah ada di sini Sekar Ayu? Ada hal penting apa?" Amanda berucap dengan nada lemas, malas dan kantuk yang masih bercampur jadi satu.
"Ayunda, bersiaplah. Ayunda harus segera membersihkan diri, lalu akan aku aja Ayunda ke sebuah tempat yang tenang. Tempat dimana Ayunda dapat mengetahui apa yang ingin Ayunda ketahui."
Amanda bergidik ngeri melihat senyuman Sekar Ayu yang entah mengapa terlihat begitu mengerikan.
***
Cerita lengkap di sini ya:https://kbm.id/book/detail/bfabe944-8935-5ab1-3437
Dijamin cerita lebih panjang,lengkap dan lebih mendebarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS DARAH WARISAN (TAMAT)
Horror#8 GARIS DARAH WARISAN - UMMA LAILA "Amanda, ini calon suami mu Juna. Arjuna Nitis Sukma" Amanda di paksa menikah dengan lelaki asing. Padahal dirinya merasa jika ia sudah menikah. Namun keluarganya bersikeras kalau Amanda masih lajang, belum menik...