MIMPI

1.6K 194 9
                                    

GARIS DARAH WARISAN
BAB-9
MIMPI

"Ssiiapa kkamu!"

Amanda berkata dengan penuh rasa takut. Pasalnya, perempuan yang ada di hadapannya saat ini memiliki wajah yang sangat mirip dengan dirinya. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Aku adalah Nastiti!" Wanita yang berparas bak pinang dibelah dua dengan Amanda itu berucap.

Gadis ayu di hadapan Amanda itu tersenyum begitu manis. Amanda bagai melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Bingkai wajah gadis ayu yang mengaku bernama Nastiti itu tersenyum lagi.

Angin laut kembali bertiup membelai tubuh para perempuan ayu yang berpakaian pengantin itu. Ronce kembang melati tibo dodo berayun-ayun di tubuh mereka.

"Aku adalah Nastiti. Nastiti Nitis Sukma, istri dari Arjuna Nitis Sukma." Lagi perempuan yang mirip Amanda tersebut berucap.

Amanda pun mulai bereaksi dan membalas ucapan dari perempuan di hadapannya itu.  Hatinya tak suka saat ada wanita lain yang mengaku sebagai istri dari suaminya. Walaupun wajah perempuan tersebut sangat mirip dengannya. Tetap ada rasa cemburu di hati Amanda.

"Jangan bercanda! Aku lah istri dari Arjuna Nitis Sukma." Amanda menatap serius ke arah perempuan yang mengaku sebagai Nastiti Nitis Sukma itu.

Tiba-tiba ekspresi perempuan di hadapan Amanda berubah drastis. Dari yang mulanya ramah dan bersahabat kini ini senyuman itu perlahan memudar hingga bibirnya menekuk ke bawah seolah menahan amarah.

Amanda yang melihatnya pun menjadi gelisah kembali. Gerakan tubuh wanita tersebut menjadi panik.
Terlihat gerakan kakinya yang mundur dua langkah, namun wanita di hadapan Amanda memajukan kakinya dua langkah.  Membuat Amanda gagal menambah jarak di antara mereka.

"Mmmau apa kkkamu....!" Amanda berkata dengan terbata-bata.

"Berhenti! Aku bilang berhenti!" Amanda kembali berteriak.

Namun setiap kali Amanda melangkahkan kakinya ke belakang, saat itu juga perempuan yang begitu mirip dengannya juga melangkah ke depan untuk mendekati Amanda.

Amanda berteriak kencang. Pasalnya saat dirinya membalik badan untuk lari, ternyata perempuan yang sangat mirip dengannya itu telah berada tepat di hadapannya. Tubuh mereka hanya berjarak berjarak beberapa sentimeter saja.
Amanda jatuh terduduk di atas pasir dengan punggung menghadap ke laut.
Mata Amanda tak lepas dari wajah perempuan di hadapannya yang kini terlihat datar dan dingin. Dari sorot matanya terlihat pacaran dendam.

"Berhenti! Jangan sakiti aku! Kumohon!"

Amanda masih terus berteriak sambil dirinya menyeret tubuhnya yang masih keadaan terduduk ke arah belakang, berusaha menghindari wanita yang teramat mirip dengannya.

Perempuan di hadapan Amanda terlihat  mengangkat sebelah bibirnya ke atas. Seakan mengejek saat melihat Amanda saat ini.

"Pulanglah!" Akhirnya perempuan yang berdiri di hadapan Amanda berucap.

Amanda menghentikan gerakannya yang mundur lalu menjawab perkataan wanita yang mengaku sebagai Nastiti itu dengan linangan air mata.

"Aku juga ingin pulang. Tapi aku tak tahu jalan pulang!"

"Pulanglah!" Lagi wanita di hadapan Amanda berucap.

Namun kini wanita itu melangkah memutari tubuh Amanda hingga akhirnya berdiri di hadapan amanda dengan punggung mengarah segara.

Tubuh perempuan ayu yang mirip Amanda itu terus melangkah mundur. Tatapannya masih dengan pandangan ke arah Amanda yang masih dalam posisi terduduk di atas pasir. Pandangan Amanda mengikuti pergerakan dari perempuan yang mengaku sebagai Nastiti itu.

GARIS DARAH WARISAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang