O N E: OPENING

22 5 14
                                    

Gadis itu tengah sibuk mempersiapkan segala perlengkapan sekolahnya untuk hari esok, sungguh, dia sudah sangat tak sabaran menunggu hari esok tiba, hari pertama dia masuk ke SMA PRANALA, dan hari pertama dia dapat melihat 'crush' nya. Lelaki yang telah Ia cintai bertahun-tahun lamanya.

***

Kring kring kring....

Suara alarm jam terdengar menggema ke penjuru kamar Naqelaa—gadis yang kini masih tertidur lelap walaupun suara bising itu tak kunjung reda.

Naqelaa POV.

Bolak balik aku menutup telinga, berharap agar jam menyebalkan itu bisa diam sejenak agar mimpi indah ku tak terganggu, namun nihil, jam sialan itu tak kunjung menghentikan suaranya, malah, suara itu semakin lama semakin keras. Padahal mah, enggak.

Dengan malas-malasan, aku membuka guling yang menyumpal telinga ku lalu mematikan jam itu, sekilas aku melirik, pukul 05:05.

"Masih pagii" ucapku seraya duduk lalu meregangkan otot-otot tangan ku yang terasa kaku. Di sela-sela kegiatan ku, tiba-tiba aku teringat bahwa hari ini, hari pertama aku masuk SMA. Mataku membelalak, dengan cepat aku menyingkap selimut ku lalu merapikan kasur dengan asal-asalan, sedikit berlari menuruni tangga untuk pergi ke kamar mandi, lalu bersiap untuk 'first day at school'. Asekkk.

Setelah beberapa puluh menit bersiap-siap, aku pun turun menuju meja makan, seperti biasa, tak ada orang disini, iya, keluarga ku selalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing, mereka pun jarang dirumah, disini hanya ada aku, Bi Icha dan Om Harto.

Aku menghela nafas "Sepi, always. Kapan sih bisa makan bareng kayak dulu lagi?" Monolog ku seraya menaruh nasi goreng ke piring ku. Aku tersenyum kecut, apa yang bisa ku harapkan dari keluargaku? Tidak ada. Kasih sayang yang dulu di curahkan seluruh nya hanya untukku, kini sirna begitu saja, karena kedatangan orang-orang 'baru' yang selalu terasa asing bagiku. Kasih sayang ayah yang dulu selalu nampak saat bersama ku, kini tak ada, rasa sayang itu sudah dicurahkan seluruhnya hanya untuk orang-orang 'baru' itu.

Aku menggelengkan kepala, berusaha untuk menepis segala rasa sedih yang masih setia menjanggal di dada, terganti dengan senyuman indah. "Iya, hari ini aku harus happy, 'kan ini first time aku ketemu sama dia" setelah mengucapkan itu aku langsung senyum-senyum sendiri bak orang gila lalu mulai memakan nasi goreng ku.

***

Oke, MOS hari pertama, seperti biasa, seru. Walaupun kita disuruh menggunakan topi aneh beserta dengan tulisan yang menggantung di leher, tapi tak apa, itu lah masa-masa yang akan paling terkenang saat lulus nanti.

Tahu tidak apa yang membuat MOS ku kali ini semakin seru? Yap! Tentunya, bisa melihat kak crush, ah, apa lagi sih yang bisa bikin bahagia selain liat senyuman crush yang begitu indah. Oke, cukup berlebihan.

Hari-hari MOS ku lalui dengan bersemangat, dan tak kusangka, kini aku bertemu lagi dengan dua sahabat dekat ku saat di SMP dulu. Syahra dan Anasya, dua gadis cantik yang sangat baik kepadaku.

Setelah tiga hari berturut-turut aku melaksanakan kegiatan MOS, akhirnya, aku sudah bisa mulai belajar normal mulai hari ini, dan misi ku, juga akan mulai aku laksanakan.

***

Kring kring kring...

Bel tanda masuk sudah berbunyi, aku yang yang awalnya tengah duduk di depan kelas bersama dengan Syahra dan Anasya segera bergegas masuk ke kelas ku dan Syahra, X IPA-II, sedangkan Anasya pergi menuju kelas nya sendiri, X IPS-I yang letaknya cukup jauh dari kelas ku.

Pagi hari ini diawali dengan pelajaran fisika, penuh dengan angka dan huruf yang sulit dipahami, namun setiap guru bertanya "Paham nggak?" Aku pasti akan selalu menggangguk sebagai jawaban.

AKU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang