"Hayoloo lagi ngeliatin apa tuhh?" Ucap Syahra yang mengagetkan Naqeela.
Naqeela kini tengah sibuk, berdiri di depan jendela kelasnya, melihat pemandangan dari sana.
"Ihh Syahra, ngagetin aja sih" kesal Naqeela.
"Hahahaha, sorry, lagian Lo keliatannya asik banget, lagi ngapain sih?"
Naqeela hanya diam, lalu kembali berjinjit untuk melihat ke luar kelas, Syahra yang kepo pun mengikuti gerakan Naqeela, hanya selang beberapa detik Syahra mendengus kesal dengan putaran bola mata sinis khasnya.
"Yaelah, gue kira ngeliatin apa, ternyata si Dzaky itu" Naqeela hanya cengar cengir mendengar penuturan sahabatnya itu.
"Ya lagian dia ganteng sih Raa, aku harus gimana dong?"
"Kalau suka, deketin, samperin, jangan diem-diem kayak gini"
Naqeela menghembuskan nafasnya, lalu berjalan pelan ke tempat duduknya, dan duduk disana "nggak berani Raa"
"Why?"
"Aku takut. Dia tuh famous banget, dan, kayaknya dia juga udah punya pacar, kamu nggak liat cewek yang dari tadi duduk di sampingnya?"
"Kan masih kemungkinan Qeel, kita nggak tau yang sebenernya. Kalau nggak usaha nggak bakalan dapet"
***
"Nay" panggil Naqeela kepada Nayla, sepupunya. Kini, Naqeela sedang berada di rumah Nayla, hanya untuk sekedar bermain.
"Hmm?" Nayla hanya menjawab dengan deheman, dirinya tengah asik bermain handphone.
"Kak Dzaky itu udah punya pacar belum?"
Nayla melirik sekilas ke arah Naqeela "belum kayaknya"
"Kayaknya ya..."
"Kenapa emang?"
"Aku pengen ngedeketin dia, tapi takutnya dia udah punya pacar, mampus aja aku di labrak"
"Deketin aja kali"
"Ih, ngomong nya mah enak Nay, tapi ngelakuin nya susah, apalagi aku nggak punya WA, yang artinya aku harus deketin dia secara real life"
Nayla meletakkan handphone nya, dan menatap adik sepupunya yang berumuran tak jauh dari nya dengan lekat "gue punya ide"
***
"Hmm, enakan yang ini, atau yang ini?" Monolog Naqeela dengan dua jenis makanan ringan di kedua tangannya.
"Aku sih lebih suka yang ini" ucap Naqeela sambil mengangkat snack yang berada di tangan kirinya "tapi takutnya dia lebih suka yang ini" lanjutnya sambil mengangkat snack yang ada di tangan kanannya.
"Aduhh, bingung!"
Sudah terhitung 15 menit Naqeela berada di warung itu, ber-monolog tidak jelas pada dirinya sendiri—bingung memilih jajanan mana yang akan di berikan kepada sang kak crush—Dzaky.
Kemarin, Nayla memberikan sebuah ide cemerlang yang bahkan tak terlintas di pikiran nya, yaitu memberikan snack kepada Dzaky, namun tidak secara terang-terangan. Kata Nayla "taruh aja snack nya di lacinya, kayak di wattpad-wattpad itu loh" benar juga! Nah, karena itulah, sore ini Naqeela sibuk mencari snack yang cocok untuk di berikan ke kak crushnya.
"Yaudah deh ini aja" akhirnya, Naqeela pun mendapatkan satu pilihan snack, Ia pun membayarnya dengan cepat lalu kembali ke rumah nya.
Sesampainya di rumah, Naqeela bergegas masuk ke kamar. Mengeluarkan snack yang ia beli beserta dengan post it, juga pulpen.
Tangannya bergerak diatas sebuah post it berwarna kuning, menuliskan beberapa kata, lalu menempelkan post it itu di atas snack yang tadi Ia beli.
"Bagus!" Ucap Naqeela senang dengan hasil tulisannya.
"Berarti besok, aku harus datang pagi-pagi biar nggak ketahuan"
Naqeela mengangguk mantap, rencananya kali ini harus berhasil!
***
Sesuai dengan rencananya, Naqeela datang pagi-pagi buta hari ini. Dia segera berlari ke kelas XI IPA-II, menoleh ke kanan-kiri, untuk memastikan tidak ada orang.
Setelah dirasa benar-benar aman, Naqeela masuk ke kelas itu, sebenarnya, Naqeela tidak tahu dimana tempat duduknya, tapi untungnya, di setiap meja ada kertas yang bertuliskan nama masing-masing murid, itu benar-benar memudahkan Naqeela untuk mencari nya. Sialnya juga, ada meja yang nickname nya sudah di lepas oleh penghuni meja tersebut, dan Naqeela khawatir, meja sang kak crush nya ini, tidak ada nickname nya.
Naqeela berkeliling, melihat dengan teliti dari persatu meja yang ada disana, namun, tidak ada yang bertulisan 'Dzaky Arsyaka Ramadhan'
"Ck, nggak ada!"
"Atau jangan-jangan kak Dzaky bukan di kelas ini ya?"
"Coba aku cek di kelas lain deh"
Naqeela pun berlari ke kelas XI yang lainnya, mulai dari XI IPA-I sampai XI IPS-IV, tapi hasilnya nihil, tidak ada satupun meja yang bertuliskan nama Dzaky.
Jam pun sudah menunjukkan pukul 06:35, dengan panik, Naqeela berjalan menuju kelasnya.
Kali ini, rencananya gagal.
***
"Kenapa Lo? Lemes bae dari tadi" tanya Anasya yang hanya di jawab oleh helaan nafas oleh Naqeela.
"Ey, kalau orang nanya tuh di jawab Qeelaa"
Naqeela melirik ke arah Anasya dengan malas, mood nya benar-benar hancur karena tadi pagi, rencananya yang gagal total membuatnya uring-uringan, bahkan, saat jam pelajaran tadi, Naqeela sempat tidak fokus dengan penjelasan guru.
"Jadi gini..." Sebenarnya Naqeela sangat malas berbicara panjang lebar di saat-saat seperti ini, tapi karena kedua sahabat nya ini terlihat sangat penasaran, terpaksa Naqeela menjelaskan semuanya.
"Pfft, hahahahahh alay Lo Qeel!" Ejek Syahra saat Naqeela selesai bercerita.
"Kan kan, ini nih malesnya aku cerita ke kalian, pasti di ketawain" ucap Naqeela kesal.
"Hahahahah tapi beneran alay anjir" sahut Anasya.
"Lah kan namanya juga usahaa, au ah ih!" Naqeela yang sudah kesal, semakin bertambah rasa kekesalannya, salah memang dia menceritakan kepada teman-temannya. Dasar temen lucknut.
"Iya deh iya, sabar ya Qeela, besok-besok usaha lagi" ucap Anasya dengan tawa yang tertahankan.
***
Hari demi hari terus berlalu, tak terasa Naqeela sudah berada di penghujung semester genap, yang artinya sebentar lagi Ia akan menjadi anak kelas XI. Apa kabar perasaan Naqeela? Tentu, masih sama, masih mencintai sang kak crush dalam diam, entah sampai kapan.
Sejak saat Naqeela berusaha menaruh snack di laci Dzaky, sejak saat itu juga, Naqeela menghentikan usahanya untuk mendekati Dzaky. Bukan karena perasaannya yang telah berkurang atau bahkan menghilang, tapi karena kesibukannya. Di SMA, Naqeela banyak mengikuti perlombaan, dan masuk ke dalam organisasi OSIS yang membuat nya cukup sibuk di kelas X. Tapi itu bagus, agar dia perlahan bisa melupakan crush nya itu.
Iya, selama kurang lebih setahun, Naqeela berhenti.
***
Kemarin aku sangat mencintaimu, tapi untuk saat ini tidak, istirahat dulu.
-Naqeela
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN DIA
Ficțiune adolescențiKisah ini menceritakan tentang tokoh 'aku' dengan kisah cintanya yang tak terbalaskan oleh tokoh 'dia', sosok yang telah di kagumi nya ini, tak pernah sekalipun memberi sinyal bahwa perasaannya yang telah terpendam selama bertahun-tahun akan terbala...