#16 MASA LALU

336 40 49
                                    

Instagram & TikTok: @urfairyy.byy

***

Setelah menjenguk Tiara di rumah sakit dan bertemu Deven, Anneth pun menerima tawaran Deven untuk membawanya ke rumahnya. Sesampainya di rumah Deven, Anneth terkejut melihat Papanya yang sedang makan siang di meja makan bersama Mama Deven.

"Papa ngapain disini?" tanyanya.

"Duduk dulu, sayang. Ada hal penting yang mau kita sampaikan" jawab Papanya santai sambil tersenyum. Anneth pun mengikuti perintah Papanya dan duduk di sebelah beliau.

"Oh ya, tadi kan kamu jenguk temen kamu, gimana keadaannya?"

"To the poin aja, Pa. Nggak usah basa-basi" ucap Anneth dengan tatapan kosongnya.

"Mama sama Papa mau rujuk" sahut Mamanya.

"Hah?! Rujuk?" tanya Anneth terkejut.

"Iya, sayang. Kamu seneng, kan"

"NGGAK! Anneth nggak mau kalian rujuk!"

"Kenapa, Anneth? Bukannya ini yang kamu mau?" lanjut Papanya.

"Itu dulu, sekarang udah nggak. Anneth udah kecewa sama Mama"

"Anneth, kalo Papa sama Mama rujuk, kita bisa bareng-bareng lagi, dan ada Deven juga, kalian bakal jadi saudara"

Anneth menarik kursinya dan berdiri. "NGGAK! Pokoknya Anneth nggak setuju!" bentaknya. Kemudian ia pergi meninggalkan rumah Deven.

"Neth, Anneth" Deven ingin mengejar Anneth, namun Papa Anneth menahannya. "Deven, udah, nggak usah"

"Tapi, om.."

"Biarin aja, nggak papa"

Deven pun kembali duduk dan melanjutkan makan siangnya.

---

Anneth pulang ke rumah menggunakan taksi online. Begitu sampai di rumah, ia menuju ke kamarnya dan membanting pintunya. Ia menangis dan duduk sambil bersandar di pintunya. Ia tidak terima jika Mama dan Papanya bersama kembali, ia sudah terlanjur kecewa dengan Mamanya yang meninggalkannya secara tiba-tiba beberapa tahun yang lalu. Terlebih lagi saat ia tahu, bahwa Mamanya itu menikah dengan lelaki yang ternyata Papa Deven.

"Hai, Anneth" sapa Deven melelaui telepon sambil melihat pemandangan diluar dari jendela kamarnya.

"Hai, Dev"

"Kamu jadi kesini, kan?"

"Jadi dong. Ini aku lagi siap siap" jawab Anneth di depan cermin sambil memasang anting-antingnya.

"Mau dijemput, nggak?"

"Nggak usah, ntar Papa yang anterin"

"Oke deh. Cepetan, ya"

"Iya"

Rumah Deven sudah dihiasi dengan rangkaian bunga mawar dari halaman rumahnya sampai di dalam rumahnya. Hari ini adalah hari pernikahan Papanya dengan istrinya yang baru. Istri pertamanya telah meninggal dunia sejak Deven masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Sesampainya Anneth di rumah Deven, ia langsung masuk ke halaman dan melihat Deven yang sedang berdiri di teras sambil memainkan ponselnya. Ia pun menghampiri lelaki itu.

"Hai, Deven" sapanya.

Deven tidak langsung menjawab, ia melihat gadis itu dari bawah hingga keatas. Gadis itu memakai sepatu heels berwarna putih, dress berwarna putih, serta rambut hitam yang disanggul dengan simpel tetapi tetap terlihat cantik. Begitu Deven tau bahwa itu adalah Anneth, ia tersenyum. "Anneth?"

MUTIARA [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang