e

7 3 0
                                    

“kalian dimana?”

“kenapa sembunyi”

“ayo kita main!!”

Hana tersenyum melihat darah menetes dijalan yang tadi dilewati ryu dan ibu.

“ayo main”



“ibu, sembunyi di sini saja sampai polisi dan bantuan datang” mereka sembunyi di bawah meja museum.

“aku sudah lapor, pasti butuh waktu beberapa jam untuk sampai kesini”

“mau kemana kau dengan tangan terluka begitu?, kita sembunyi bersama saja ryu!”

“aku, mau memastikan sesuatu, jangan khawatir aku akan kembali”



Tidak beberapa lama setelah ryu pergi.

BRAKK

Pintu terbuka dengan keras, hana mengendus darah ryu yang menetes dilantai.
Semakin dekat, ibu sembunyi di bawah meja saat hana masuk ke dalam ruangan.


'seperti yang tertulis disini, yang terpilih akan menjalankan misi sampai matahari terbit, kalau begitu aku dan ibu hanya perlu sembunyi sampai matahri terbenam'

Belum sampai ryu menarik nafas lega, bunyi barang-barang museum yang jatuh oleh hana terdengar. Hana sudah berada di belakang ryu.

“RYU, LARI” ibu melemparkan artefak ke kepala hana.

“AAAAAH” hana menjerit memegang kepala.


“Sudah ibu bilang kan jangan pergi!!” ryu dan ibu sudah berada di luar museum.

“maaf…”

“kita cari tempat sembunyi lain, atau kita lari kedalam hutan” mereka masih berlari menyusuri pantai.

“hos hos, ibu aku tidak kuat lagi, darah tangan ku tidak mau berhenti keluar” ryu berjalan sempoyongan.

“kalau ibu sembunyi bersamaku, ibu juga mungkin akan tertangkap”

“ibu cepat sembunyi sendiri saja, aku akan menahan hana agar tidak melukai ibu”

“mana bisa ibu meninggalkanmu”

“aku tau cara lain menghentikan ini, mungkin akan berhasil” ryu membujuk ibu.

holiday tragedy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang