f

10 3 0
                                    

'aku merasa bersalah, tapi aku akan berpura-pura memakan orang ini, sembunyipun pasti akan ketahuan, berarti aku harus bertahan sampai pagi'

Hana tersenyum menemukan ryu yang mulut nya berlumuran darah.

“hahaha!” ryu tertawa untuk menghindari kecurigaan hana.

“enak kan?, aku senang akhirnya kau mau bergabung bersamaku, tapi seorang lagi kemana?”

'ehh hana tidak ingat aku dan ibu?'

“o-rang itu kabur, kau tidak lihat tanganku terluka begini, lagipula masih banyak makanan disini, makanan ini tidak boleh disia-siakan”

“benar katamu, daging-daging ini gak boleh dimakan sama binatang liar, tapi daging itu sudah cukup lama, gapapa, nih?”

“….gapapa, sayang dibuang”

“nah cepat makan dia, aku sisakan dia buatmu”

“…..”

“Kenapa?, kok gak dimakan?, apa kau tidak suka tradisi?” mata hana melotot.

“ga-gak kok, aku hanya berfikir, tanganku terluka tapi aku mau makan, sulit makan dengan tangan begini”

“baiklah, aku akan ambilkan pisau untuk mu” hana berjalan mencari pisau disekelilingnya.


“sekarang gak ada masalah lagi kan?” hana menemukan garpu dan pisau.



“ke mana dia?”


'maafkan aku hana' ryu berdiri di belakang hana dan memukul kepala hana dengan kursi kayu.
Hana langsung tumbang dan terkapar di tanah.

'maaf hana'

'ayah!! Aku harus mengobati ayah'

Ada yang tidak ryu tahu, jika yang terpilih mati maka akan ada pengganti selanjutnya, beberapa menit tubuh ryu tidak bisa dikendalikan ryu mencoba tidak kehilangan kesadaran tapi sia-sia, mata ryu berubah menjadi hitam.

“AARRRHG”

“DIMANA KALIAN” ryu pergi menghampiri ayah yang ternyata sudah tidak bernyawa karena kehilangan banyak darah.

“daging segar” ryu berlari ke hutan.

~~~
Ibu terdiam di bawah batang pohon dengan terisak memikirkan apakah mereka semua masih bisa selamat.

“sreek sreek” suara semak-semak yang dilalui ryu menyibak keheningan malam.

Ibu berlari kearah ryu yang tersenyum misterius

“nak kamu tidak apa-apa”

“daging segar”

~~~
Matahari pagi lembut menyapa kulit ryu yang tertidur.

“hoam” ryu bangun, saat melihat ke sekitar.

“ibu” air mata ryu menetes melihat ibu penuh darah dan tidak bernyawa.
~~~

Tamattt

Hehe

holiday tragedy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang