"Xiao Nian, masih belum selesai?"
"Ah ya, sebentar..." Shu Nian sedikit merasa canggung ketika dia mengatur berkas informasi di depannya. "Segera..."
Dia bersumpah dia tidak bermalas-malasan di tempat kerja. Hanya saja jika dibandingkan dengan kecakapan kerja Xie Yan, kecepatan dan tingkat akurasinya untuk hari ini benar-benar turun dan tentunya akan membuat orang curiga bahwa dia memang bermalas-malasan dalam bekerja.
"Kau benar-benar lambat." Xie Yan tampak kesal sambil terus melihat arlojinya. "Aku telah menunggumu selama setengah jam! Aku akan mati kelaparan!"
Shu Nian memaksakan senyuman. Kompetensi kerja bawaan Xie Yan layak disebutkan, tapi sayangnya tidak semua orang bisa memiliki pikiran yang luar biasa seperti dia, terutama Shu Nian yang mengenyam pendidikan dari panti asuhan selama dua belas tahun yang pada dasarnya hanyalah ruang kosong yang tidak ada apa-apanya. Dia menghabiskan lebih banyak waktu dan usaha daripada yang lain di masa lalu untuk perlahan-lahan mendapatkan kembali dan mengisi ruang kosong itu. Kecerdasan bawaannya biasa saja dan dia mulai lebih lambat dari yang lain, makanya bagaimana bisa dia dibandingkan atau setara dengan Xie Yan muda yang telah bepergian ke berbagai tempat untuk mendapatkan banyak gelar.
Dia tidak berani untuk mengobrol kalau-kalau dia akan membuang lebih banyak waktu, karena si naga galak perut kosong, Xie Yan, menjadi lebih mudah marah. Dia tidak berani berdebat, hanya bisa mengerahkan perhatian dan berpacu dengan waktu.
"Xie Yan, kau bisa kembali lebih dulu." Entah sudah berapa kali dia melakukan kesalahan. Gerakannya kaku seperti Robocop saat Xie Yan duduk di sebelahnya, menyilangkan tangan di dadanya dan menatapnya. "Aku tidak akan bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat, kau tidak perlu menunggu lagi."
" Apa?!" Wajah Xie Yan tampak semakin tidak sedap dipandang. "Kau pasti bercanda!"
"Ah?" Shu Nian merasa bahwa dia benar-benar tidak bersalah karena tidak ada yang memaksa pria itu untuk menunggunya. "Bukankah lebih baik jika kau pergi dulu? Aku lambat..."
"Merepotkan! Aku hanya ingin kau menemaniku makan malam, lebih baik kau cepat berikan apa yang aku inginkan!"
"Oh..." Shu Nian terpaksa tutup mulut dan dengan enggan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
"Lamban, matahari akan terbit sambil menunggumu menyelesaikan semuanya." Xie Yan yang mengawasi di samping selama beberapa menit tidak tahan lagi. "Aku akan membantumu, berikan semuanya padaku."
Kenakalan Xie Yan benar-benar menghilang ketika dia bekerja. Itu digantikan oleh keseriusan yang tidak dapat diganggu gugat. Alisnya yang ramping sedikit berkerut, bibir tipisnya ditekan menjadi sebuah garis keras dalam keseriusan dan auranya penuh.
Seorang pria yang serius benar-benar terlihat menawan. Shu Nian yang duduk di sampingnya tidak dapat berkonsentrasi karena dia bisa merasakan energi yang terus meningkat. Pekerjaannya sebelumnya benar-benar berantakan, maka dia harus berulang kali meminta maaf kepada Xie Yan yang tampak seperti reinkarnasi dari Godzilla.
"Xiao Nian kau benar-benar tidak berguna." Langit sudah gelap ketika mereka kembali ke rumah dan wajah Xie Yan juga gelap seperti pantat panci. "Sudah berapa tahun kau berada di keluarga Xie? Kau tidak memiliki kemajuan sama sekali selama aku pergi?"
Shu Nian sedikit malu. Dia juga berharap untuk menunjukkan peningkatannya di depan Xie Yan.
"Lupakan saja, aku kelaparan. Di mana Nyonya Liu? Kenapa tidak ada yang menyiapkan makan malam?!"
"Ah!" Shu Nian baru ingat bahwa pelayan tua itu meminta cuti. "Dia meminta cuti untuk kembali menemui putrinya... Maaf, aku lupa..."
Shu Nian menatapnya dan dia dipenuhi dengan rasa bersalah. "Maaf... kau harus kembali ke rumah Tuan. Dapur rumah itu akan dapat menyiapkan makanan lezat dengan cepat..."
KAMU SEDANG MEMBACA
(BL Terjemahan) Uncontrolled Love [Cinta Tak Terkendali]
RomanceShu Nian yang tumbuh di panti asuhan bermimpi menjadi seorang putri sejak kecil agar seorang pangeran akan datang untuk menyelamatkannya. Pada akhirnya, orang yang datang bukanlah seorang pangeran tetapi seorang tuan kecil Xie Yan yang sangat rewel...