24. Before You Go

436 52 10
                                    

Hidup harus terus berlanjut dengan atau tanpa Jeno, Heejin berusaha melanjutkan hidupnya meskipun sulit dan terus mempertanyakan apa kesalahannya. Waktu akan menyembuhkannya dan menjadikan semuanya lebih baik.

Mereka sedang berada di lab, Heejin duduk sendirian dan hanya menunduk. Berpisah dari Jeno membuatnya merasa kesepian dan ga punya siapapun sekarang, rasa kesepian ga akan menyakitinya tapi melihat dan berada dekat dengan Jeno dengan jarak sedekat ini sangat menyesakkan.

Heejin merasa dia lemah, terlalu lemah kalau memikirkan semuanya selalu buat dia sakit dan sedih. Heejin menunduk tapi dia lagi menangis dalam diam.

Lama lama orang lain sadar dan melihat dia menangis  karena isakan kecil ataupun gerakan tangannya saat menyeka air matanya.

" Lihat deh " kata Karina melihat Heejin menangis bukan kasihan malah merasa sebal.

" Caper najis " kata Aisha, Jiwon juga melihat Heejin menangis lalu melihat Jeno yang lagi memperhatikan Heejin terlihat tatapan khawatir dan bersalah.

" Heejin nangis tuh " kata Gowon ke Lea.

Lea ga tau apa yang terjadi sama Heejin, dia cuma tau sebatas ada masalah antara Jeno, Jiwon dan Heejin. Alasan Heejin selalu datang ke kelas dengan mata sembab berhari hari hampir setiap hari juga Lea ga pernah tau.

Mereka bertengkar hebat dan Lea memang udah jahat tapi sebagai orang yang terdekat Heejin, bagaimanapun dia masih peduli. Lea bangun dan mendatangi Heejin.

" Heejin " panggil Lea.

Heejin mendongak dan menatap Lea yang tiba tiba mengajaknya bicara lagi. Mata Heejin yang merah dan basah udah bisa menjadi jawaban.

Lea menarik Heejin mengajaknya pergi ke tempat lain buat bicara, Jeno juga melihat itu. Dia senang kalau Lea dan Heejin berbaikan karena kasihan kalau Heejin hanya sendirian.

" Lo kenapa? " tanya Lea.

Heejin menggeleng dan maju memeluk Lea, terlalu lama sendirian dan merasa bisa tanpa Lea saat ada Jeno. Heejin baru menyadari bagaimanapun dia ga bisa sendirian tanpa seorang teman.

" I miss you Lea "

Lea membalas pelukan Heejin " Maafin gua ya, gua udah jahat sama lo Jin. Gua juga terpaksa karena takut sama Jiwon, gua juga udah jahat banget ngomong sama lo "

Lea ikut menangis bersama selain kangen sama Heejin, ada banyak kesalahan yang dia lakukan kepada Heejin.

" Gua juga minta maaf! " tangisan Heejin lebih keras, Lea juga ikutan dam mereka menangis bersama berdua.

Lea dan Heejin akhirnya bolos kelas dan mereka berada di kamar Heejin sekarang, Lea udah lama banget ga datang kesini.

" Kai sama Bahiyyih apa kaabr? " tanya Heejin saat mereka duduk di kasur Heejin.

" Baik, mereka sering nanyain lo pasti kangen main bareng "

Heejin tertawa tapi saat tertawapun Lea bisa melihat kesedihan dalam mata Heejin.

" Jangan bahas gua, nanti aja. Lo kenapa? Ada masalah apa? Kenapa nangis terus? Setiap datang ke kelas mata lo selalu sembab dan merah "

Heejin tersenyum senang ternyata selama ini Lea masih memperhatikan dan peduli padanya.

" Gua udah ga sama Jeno "

" HAH?! " Lea kaget bukan main, ga nyangka mereka berakhir secepat ini.

Baru ngomongin itu aja Heejin kembali sedih dan matanya berkaca kaca " Lo benar, masa lalu Jeno bukan sesuatu yang bisa gua toleransi " suara Heejin bergetar.

FOURSOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang