Hai anak tengah
Apa kabar hari ini? baik-baik ajakan? capek ya jadi abu-abu terlebih menjadi buram karena semua yang diberikan kepada kita dianggap tidak berarti.
Hidupku memang buram.
Seperti warna hitam.
Hidupku kelam.
Tertawa bukan berarti bahagia.
Menyendiri bukan berarti sedih.
Diri ini bukan berarti yang sesungguhnya.
Hidup ini bukan berarti hidupku.
Banyak hal berbeda dari yang tampak.
Semua yang tampak sebenarnya tak terlihat yang sebenarnya.
Terlihat bahagia dimana-dimana, seakan hidup ini tak ada masalah.
Kenyataan ini, tertawa sambil menangis adalah hal yang paling tepat untuk berhasil hidup.
Menutupi keadaan yang sebenarnya, dengan hal-hal yang membuat mereka bahagia.
Padahal, di hati kita seperti tertancap ribuan jarum.
Seakan tak terjadi apa-apa dan mereka mengira kita baik-baik saja.
Buram.
Meskipun buram, banyak hal yang harus aku syukuri.
Dianugrahi bisa tertawa, tersenyum, menangis dalam kesendirian, instropeksi diri dan masih banyak lagi hal yang bisa aku syukuri. Sedih seakan tak ada yang tahu bagiku harus sangat disyukuri.
Aku memang bukan yang mereka harapkan.
Tapi jangan mudah sedih, karena sedih sudah jadi kepribadian.
Jangan tunjukan kesedihanmu.
Jangan lupa bersyukur :))see you next chapter yaa, kalau ada yang mau cerita sabii banget chat aku yaww. luvv <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Anak Tengah
Fiksi RemajaIni adalah bentuk diary onlineku, ku ceritakan berbagai kesedihan dan berharap sedikit demi sedikit lukanya segera mengering bukan semakin berdarah. Aku tunggu cerita kalian ya, kalian bisa banget kasih pov atau masukan gimana aku harus bersikap. K...