Likaasya
.
Present
.
I'm sorry, I love you
.
Main CastHuang Renjun (19 tahun)
Jung Jaehyun (22 tahun)
Lee mark (20 tahun)
Winwin (22 tahun)
.
☺️Hope you enjoy it☺️
.
.
.
.
.
.
_o0o_"LEE MINHYUNG!" mark hampir mengeluarkan beban pada perutnya sebelum suara yang sangat familiar menusuk gendang telinganya, membuat kegiatannya urung karena terkejut dengan suara tersebut, ia menutup daun telinganya menggunakan kedua tangan berharap dapat meredam suara-suara yang ada, dan melanjutkan kegiatannya dengan tenang.
"LEE MINHYUNG!" namun sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi, saat suara yang tadi mengganggunya kembali terdengar, bahkan kedua telapak tangannya tak berdampak sedikitpun untuk menghalangi suara itu masuk ke telinganya.
Mark segera membersihkan dirinya dan buru-buru keluar dari toilet, sebelum suara yang sangat ia benci itu terdengar kembali. Menghampiri sang pelaku untuk menanyakan apa yang diinginkan sang pemilik suara, mengepalkan kedua tangannya erat saat mendapati orang itu sedang berbaring di atas sofa seraya matanya yang tak lepas dari layar datar televisi.
"Apa mau mu Kim doyoung sialan!" Dengan bodohnya Mark menendang kaki sofa dengan sangat keras, membuat ia meringis karena ulah dirinya sendiri.
"Tolong garuk kakiku, ini sangat gatal, sepertinya ada nyamuk yang menggigit," ujar pemuda serupa kelinci itu santai, tanpa mempedulikan seseorang yang kini wajahnya sudah memerah menahan emosi.
"KAU MENGGANGGUKU BUANG AIR BESAR HANYA UNTUK MENGGARUK KAKIMU?!" teriak pemuda berdarah Canada itu seraya tangannya mengambil bantal sofa dan membekapkannya pada wajah sang kakak, membuat si empunya kesulitan untuk bernafas.
"YAK! Aku tidak tau kau sedang buang air besar, kalau begitu maafkan aku dan lanjutkan aktivitasmu itu," ujar doyoung setelah berhasil menyingkirkan bantal yang membekapnya itu.
"Aku sudah tidak ingin melakukannya!" Ujar Mark sedikit membentak dan Doyoung hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Itu masalahmu Lee Minhyung."
"Sialan kau Kim Doyoung ... " desis pemuda kelahiran tahun 99 itu, "dan berhenti memanggilku dengan nama kampungan itu!" lanjutnya, mengutarakan protesan yang hendak di sampaikan.
"Tapi itu namamu" ujar Doyoung santai, dengan tangan yang sibuk memencet remote televisi.
"Aku mempunyai nama lain!" ujar yang lebih muda, seraya mendudukkan dirinya di single sofa.
Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik menghampiri kedua remaja yang tengah beradu argumen itu, atau mungkin dua orang dewasa? Wanita itu sempat menanyakan sebenarnya berapa umur kedua anaknya itu karena sifat kekanak-kanakan yang dimiliki anaknya.
"Kenapa ribut-ribut sih?" tanya wanita itu, seraya menyingkirkan kaki pria yang lebih tua, membuat Doyoung terpaksa bangkit dari posisi nyamannya dan mendudukkan tubuhnya, sang ibu kemudian mengambil tempat duduk di samping Doyoung seraya menyimpan mangkuk berisi potongan buah-buahan untuk kedua anaknya.
"Mom, kenapa kau tega memberiku nama norak sih? Padahal aku terlahir di jaman yang lebih modern dari kakak, tapi kenapa nama kakak lebih bagus!" Protes yang lebih muda seraya tangannya menusuk potongan apel dengan garpu dan memakannya. Ya, mereka adalah saudara kandung berbeda ayah, ayah Doyoung meninggal saat ia berumur 2 tahun, dan ibunya menikah lagi tak lama setelah sepeninggalan ayah Doyoung, memang terdengar kejam, tapi wanita itu juga membutuhkan pendamping untuk membiayai kebutuhannya dan Doyoung, dan beruntungnya saat itu ibunya bertemu dengan seorang pengacara kaya yang baik hati, sehingga keluarga mereka bisa seperti ini sekarang.
Sang ibu hanya terkekeh mendengar protesan dari anaknya, sejujurnya ia juga berpikiran serupa dengan anaknya, namun apa boleh buat? Suaminya yang kolot itu yang memberikan nama, "yang penting arti namanya baik," ujar sang ibu dengan suara yang terdengar lembut.
Mark hanya merengut saat Doyoung tertawa keras menertawakan dirinya, dengan sang ibu yang hanya menggeleng melihat kedua anaknya yang selalu ribut.
"Bagaimana hubunganmu dengan winwin?" tanya sang ibu kemudian, membuat Doyoung segera menghentikan tawanya dan mencoba mencuri dengar karena ia juga penasaran dengan orang secantik winwin, yang bisa-bisanya dekat dengan adiknya.
"Tidak ada perubahan mom, kak winwin selalu menolak setiap aku ajak berpacaran," ujar Mark lesu.
Doyoung menyentuh dagu adiknya, dan membalik-balikkan wajah itu, "sepertinya kita harus melakukan operasi plastik di beberapa bagian wajahmu," ujar Doyoung dengan nada meledek, Mark hanya menatap kakaknya itu kesal dan menepis tangan sang kakak yang bertengger di dagunya.
"Ajaklah dia ke rumah, mama ingin melihatnya secara langsung," ujar sang mama lembut, menimbulkan binar di sepasang mata anaknya.
"Mama menyetujuiku dengan kak winwin?" tanya yang paling muda, dan di balas dengan gelengan oleh sang ibu.
"Mama harus mencari tau dulu orang seperti apa yang akan menjadi menantu mama," balas sang ibu, membuat pikiran yang lebih muda itu seketika melayang pada pekerjaan yang di jalani oleh orang yang di cintai nya, apa mamanya akan merestuinya jika mengetahui jika kak winwin, kasarnya bisa di katakan bekerja sebagai seorang jalang di sebuah bar?
"Ayah pulang!" Seru seseorang setelah terdengar suara pintu terbuka dan tertutup, satu satunya wanita yang ada disana segera beranjak, menghampiri sang suami dan mengambil alih tas yang di pegang suaminya itu.
"Ingin mandi terlebih dahulu?" tanya sang istri dan di balas dengan anggukan oleh sang suami.
"Tolong siapkan air hangat," ujar sang kepala rumah tangga, yang di angguki oleh sang istri.
Bukankah terlihat indah? Ya, keluarga seorang Mark Lee memang seindah itu, hingga membuat siapapun merasa iri dengan hubungan keluarga mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I love you
Fanfictioncerita mengenai setiap insan yang menolak cinta yang menghampiri namun saling memaksakan perasaan mereka, walau harus mengorbankan perasaan orang-orang di sekitarnya untuk meraih cinta yang ia inginkan. warning!! Jaeren Markren Jaewin Markwin bxb an...