cinta sendiri

142 9 0
                                    

Likaasya
.
Present
.
I'm sorry, I love you
.
Main Cast

Huamg renjun (19 tahun)
Jung Jaehyun (22 tahun)
Lee mark (20 tahun)
Winwin (22 tahun)
.
☺️Hope you enjoy it☺️
.
.
.
.
.
.
_o0o_


Mark berjalan di koridor fakultas seni, matanya bergulir mengitari setiap sudut gedung itu. alasan ia berada disana untuk menemui pemuda mungil yang katanya mencintainya itu, ia belum melihatnya sejak terakhir kali mereka berpisah di restoran 2 minggu yang lalu. Ntahlah kenapa ia repot-repot mencari Renjun, padahal bukankah hilangnya anak itu lebih baik untuk ketenangan hidup Mark?

"Jinyoung!" teriak Mark saat matanya menangkap siluet satu satunya orang yang ia kenali di fakultas seni selain Renjun. Namun, yang di panggil seperti tidak mendengarnya membuat Mark terpaksa berlari kecil untuk menyusul pemuda yang tadi ia panggil.

"Jinyoung!" Mark berhasil menyusul pemuda itu dan menahan pergelangan tangannya agar ia menyadari kehadiran Mark. Pemuda yang selalu terlihat datar itu menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, "mark? Ada apa?" tanya Jinyoung heran, tumben sekali pemuda tinggi itu main ke fakultas seni.

"Aku memanggilmu dari tadi tapi kau tidak mendengar" Mark mendelik saat melihat Jinyoung hanya tertawa menanggapinya.

"Aku terbiasa di panggil baejin, hingga lupa jika aku juga bernama Jinyoung" ujar baejin dengan kekehan ringan mengiringi setiap kata nya.

"Renjun dimana?" tidak ingin membuang waktu, Mark langsung menanyakan maksud ia datang ke fakultas seni.

"Renjun? Dia kan mengambil cuti seminggu yang lalu" mark terlihat terkejut mendengar jawaban dari pemuda datar itu. "kenapa?" tanya nya, untuk menuntaskan rasa penasarannya.

"Sebentar lagi ia akan segera debut,makannya ia mengambil cuti untuk mempersiapkan debut grupnya itu, tapi kamu jangan bilang pada siapapun itu masih rahasia" jelas baejin.

"ahh begitu.. Tapi kenapa dia tidak memberitahuku?" gumam Mark  pelan, namun hal itu masih terdengar jelas di telinga seorang Bae Jinyoung.

"KARENA ITU MASIH RAHASIA! KAU BODOH ATAU APA SIH? AKU SUDAH MENJELASKANNYA TADI!" bentak baejin membuat Mark  tersentak kaget.

"Shh okey.." Mark meringis mendengar teriakan baejin. "oh iya katanya dia juga akan menikah dengan Jung jaehyun, anak pemilik agensi yang menaunginya. AHH renjun sangat beruntung, kau tau Jung jaehyun sangat tampan!" Ujar baejin dengan pekikkan di akhir kalimat. jinhyuk semakin melebarkan matanya, tersenyum tipis menyiratkan kekecewaan di wajahnya. "terima kasih informasinya, aku pergi dulu" ia meninggalkan baejin yang masih diam di tempatnya.

'apa-apaan yang ku dengar tadi, bukankah belum lama ini ia berkata mencintaiku?'

*
*
*

"kak jaehyun.." jaehyun yang sedang memainkan ponselnya seketika menoleh ke sumber suara. "kenapa njun?" tanya nya seraya mengelus surai lembut renjun yang saat ini tengah bersandar dibahunya.

"aku rasa.. Aku belum siap menikah.." renjun menegakkan badannya, menatap lurus pada manik setajam elang itu.

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya, "kau mengkhawatirkan hal itu?"

"umm aku akan memulai debut ku.. Kau tau kan jika fans tidak menyukai idol yang sudah menikah? Mereka menginginkan idolnya untuk melajang, apalagi debutku baru akan di mulai.." ujar renjun dengan tangan yang mengepal dan basah oleh keringat.

Jaehyun tersenyum hangat dan menggenggam kedua tangan renjun erat, mengambil seluruh atensi pemuda manis itu.

"aku tau.. Aku melamarmu karena ingin mengikatmu, aku mencintaimu, aku gak mau kalo hubungan kita tetap jalan di tempat kamu menjadi tidak yakin dengan hubungan ini.. Kita bisa menikah saat kamu siap, saat penggemarmu benar benar menyukaimu dan tak akan meninggalkanmu apapun situasinya.." jaehyun memeluk renjun dan mendekap wajah cantik itu di dadanya menyalurkan kehangatan pada tubuh kekasihnya yang terlihat rapuh itu.

"lagipula disini aku yang mencintai.. Jadi aku yang harus bersabar dan mengalah.." lirihnya pelan namun masih terdengar oleh indra pendengaran renjun, renjun hanya memejamkan matanya, tangannya terjulur memeluk tubuh besar kekasihnya dan beberapa kali menggumamkan kata maaf di dalam hatinya.

*
*
*

Tok tok tok

Seorang pemuda keturunan Korea Canada sedang berdiri di depan pintu sebuah kamar apartemen yang tak terlalu besar, tangannya terus bergerak untuk mengetuk pintu berwarna putih itu, sampai sesosok pemuda manis dengan tinggi yang tak jauh beda dengannya membuka pintu, Mark  menatap dari atas sampai bawah penampilan pemuda manis di depannya, alisnya mengerut menunjukkan raut tak suka yang sangat ketara.

"lagi?" tanya nya dengan menaikan sebelah alisnya. "hmm" pemuda manis di depannya hanya berdehem untuk menanggapi pertanyaan retoris dari mark.

"Kak winwin.. Aku sudah bilang kan jangan lagi" mata itu menatap tajam, pemuda manis yang di tatapnya hanya tersenyum tipis melihat reaksi Mark.

"Mark.. Aku butuh.. Aku perlu membayar uang kuliah, aku sudah bilang aku akan berhenti setelah aku lulus dan menjadi pengacara" jelas Winwin dengan tenang, tetapi tidak dengan pemuda di depannya yang terlihat emosi.

"aku kan sudah bilang aku akan membiayai uang kuliahmu! Lebih baik daripada kau menjual dirimu!" Mark sedikit membentak.

"kau pikir memiliki hutang budi itu enak?"

"aku tidak menganggap itu hutang budi kak!"

"TAPI AKU MENGANGGAPNYA! KAU MENGERTI TIDAK SIH?! Hiks" winwin terisak di akhir kalimatnya membuat pemuda manis itu menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan tangisannya.

Mark menggenggam telapak tangan yang bergetar itu menyalurkan kekuatan pada pemuda manis di depannya. "kalau begitu jadilah pacarku sehingga kau tidak akan merasa berhutang budi" winwin melepaskan genggaman tangan mark pelan,

"maaf aku tidak bisa mark.." ia berkata lirih, "aku sudah telat sampai jumpa" setelah berkata seperti itu ia pergi meninggalkan Mark yang terlihat mengacak rambutnya frustasi seraya menendang-nendang daun pintu yang menjadi saksi pertengkaran mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue..

 I'm sorry, I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang