CINTA YANG TERSIRAT

263 26 0
                                    


Minggu malam sebelumnya

Suasana minggu malam di kafe Mario begitu ramai oleh pengunjung. Mereka begitu antusias menunggu Hendri dan Melisa bernyanyi di atas panggung. Untuk pertama kalinya Hendri turut menjadi vokalis. Lagu yang dibawakan kali ini dinyanyikan dua orang, oleh karena itu ia diharuskan menyanyi bersama pasangan duetnya.

"Tanpa menunggu lama lagi marilah kita sambut penampilan duet untuk acara malam ini Hendri dan pendatang baru kita Melisa," seru MC yang menyambut keduanya kala bersiap di stage.

Lagu mengalun merdu seiring lantunan degup di dalam kalbu. Seakan menyiratkan perasaan sejoli yang sedang menggebu. Lagu yang dipilih oleh Hendri adalah jenis pop yang dipopulerkan oleh Afgan feat Rossa berjudul 'Kamu yang Kutunggu'. Dimulai dari Hendri yang menyanyi terlebih dahulu.

Telah kutemukan
Yang aku impikan
Kamu yang sempurna

Reff :
Ho, segala kekurangan
Serta kelemahan
Kau jadikan cinta

Tanpamu aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati
Tak kutemukan

Darimu aku bisa merasakan
Kesungguhan hati
Cinta yang sejati

Kamu
Dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku
'tuk jaga hatiku

Kamu
Hasrat terindah
Untuk cintaku
Takkan cemas

Kupercaya kamu
Karena kaujaga
Tulus cintamu
Ternyata
Kamu yang kutunggu

Back to reff

Lagu yang mereka bawakan telah memukau pengunjung. Mereka benar-benar terhanyut oleh lagu yang dibawakan keduanya. Chemistry keduanya terbangun begitu sempurna serta penjiwaan dari tiap lirik yang dibawakan seolah menyiratkan rasa yang tersimpan di sanubari. Walaupun Melisa belum pernah menyanyi di atas pentas, bakatnya dalam hal olah vokal tidak diragukan lagi. Suaranya mengalun merdu teriring suara dari tuts-tuts piano yang dimainkan oleh Hendri, secara sambung menyambung bergantian menyanyi sesuai lirik bagian masing-masing. Sampai pada lirik saat dinyanyikan bersama tampak keduanya seakan mengungkap rasa di hati mereka melalui tiap bait lirik lagu tersebut. Di bagian akhir saat keduanya menyelesaikan lagu yang dibawakan para penonton bertepuk tangan riuh. Mereka benar-benar kagum dengan penampilan keduanya. Tanpa keduanya sadari ada sepasang mata menatap dengan begitu memuja. Perlahan pria itu mendekat ke arah keduanya ketika berjarak sekitar tiga meter dari panggung. Lelaki itu tetap memfokuskan pandangan tepatnya matanya hanya tertuju pada Melisa. Setelah Melisa turun dari stage, pria itu langsung berjalan kian mendekat.

"Ini untukmu, Mel. Sebagai apresiasi atas penampilanmu sekaligus keindahan suaramu," ucap pria itu ketika mendekat ke arah Melisa menyerahkan sebuket bunga mawar merah.

"Terima kasih," kata Melisa tersenyum tulus ke arah pria itu.

"Kamu lupa padaku, Mel?" tanyanya lagi.

Melisa mengernyit bingung sambil mengingat siapakah gerangan pria di depannya ini seakan telah mengenalnya sejak lama.

"Aku Roni, masa Kamu lupa," akunya bernama Roni.

"Oh iya maaf."

"Sudah lama ya kita nggak ketemu. Dan Kamu makin cantik aja," puji Roni dengan tatapan memuja.

"Bisa aja mujinya. Kamu ndak berubah ya, pinter ngegombalnya," cibir Melisa.

"Ini bukan gombalan, Mel. Aku serius," bantah Roni.

Melisa menggelengkan kepala tanggapi ucapan lelaki itu. Roni memang sahabatnya semasa SMP dulu pernah sekelas dan mereka berpisah karena pemuda itu melanjutkan pendidikannya di Surabaya. Dia tak menyangka selama sewindu mereka berpisah dipertemukan di acara malam itu. Mereka pun berbincang selayaknya teman lama yang sedang reunian. Namun di sisi lain seseorang tampak gusar saat memperhatikannya begitu akrab bercengkrama dengan lelaki itu. Dalam hati ia bertanya-tanya siapakah orang itu.

SEGENGGAM   SETIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang