chapter 2

902 99 14
                                    

Aku tak bisa menanggapi kata-kata Hyungsung.

"sejak kapan?"

"Sejak awal, sejak pertama kali kita memasuki ruang bawah tanah"

Hyungsung menggangguk pipinya dengan malu.

"Itu memang agak lama, tapi saat itu kau benar-benar keren"

"..."

"Seperti yang kuduga rasa sukaku mungkin hanya sepihak"

"..."

'jadi maksudmu selama ini kau menyukaiku?'

"Kiyoung jika-"

Hyungsung menatapku meminta jawaban.

"Aku,..."

"Jika kau tidak bisa menjawabnya itu tidak apa-apa, tapi setidaknya aku ingin kau bahagia"

'jangan tersenyum seperti itu brengsek ini menyakitkan'

Dengan menggumam dengan suara yang kecil cukup hingga hanya Hyunsung yang mendengarnya.

"aku tidak pernah mengatakan aku membenci mu"

Seketika mata Hyungsung kembali bersinar dengan kegirangan.
'berhenti bahagia seolah-olah didunia ini kau orang yang paling bahagia brengsek'

Memalingkan wajahku dari tatapannya aku dihadapkan oleh keinginan yang ingin Hyunsung minta.

'aku tahu, aku tahu itu brengsek berhenti menatapku seperti itu'

-Cup-

Aku mencium pipinya.
Terkejut oleh tindakanku Hyungsung menarikku dalam pelukannya.
"tu-tunggu"

"apakah Kiyoung akan menolakku lagi?"

"Bu-bukan"

Menarik tangan yang menutupi mukaku Hyungsung menciumnya. Aku bisa merasakan bibirnya yang hangat. Ini benar-benar bahaya wajahnya sangat tampan.
Melihat wajahku Hyungsung mencium di bawah mata yang memerah bekas menagis. Iya terus mencium hingga turun kembali ke bibirku. Bibirnya terasa hangat menyentuh bibirku dengan lembut.

"H-hyungsung"

"Apakah aku boleh melakukannya?"

"..."

"jika Kiyoung-ssi tidak menjawab, bisakah aku menggapnya iya?"
Dengan agak sungkan aku mengganguk.

'Maksudku siapa yang bisa menolak wajahnya yang tampan itu?'

Hyungsung lalu membawaku ke kasurnya dan membuka kancing kemejaku. Aku bisa melihat miliknya dan milikku mengeras.
'ini benar-benar memalukan sialan'
Ia juga melonggarkan celananya dan membuka kemejanya. Ia menarik celanaku dan membuat diriku sepenuhnya telanjang. Merelakan diriku kepadanya, Hyungsung membuka lube tube yang ia dapatkan dari Lee ji hye Dan mengoleskan pada tangannya.

"tu-tunggu kita lansung melakukannya?"

"Jangan khawatirkan itu Kiyoung, aku akan melakukan seperlahan mungkin mengingat ini pertama kali kita melakukannya"

Hyungsung mencium kembali bibirku dan memasukkan 2 jarinya ke lubang dibawah. Merasakan perasaan tersengat tubuhku kaget.

"Anhhh~"

'tu-tunggu suaraku!'

Mendengar suaraku yang sangat mesum keluar dari mulutku Hyungsung terkejut. Tapi tidak berhenti Hyungsung malah merogoh lebih kedalam tubuhku.
'ini terasa aneh sakit dan nikmat secara bersamaan'

"H-hyunsung tunggu disebelah sana-"

"Annghhhh~ "

Hyungsung memainkan jarinya didalam. Serangkaian suara tidak bisa kutahan terus keluar dari mulutku

"Anhh~ angghhhh~ anghhhhhhhh~"

Spurtt~

Cairan yang lengket lalu keluar dari pen*s ku.

"I-ini"

"Apakah rasanya enak?"

"..."

'memalukan untuk menjawabnya bodoh'

Melanjutkannya Hyungsung memasukkan tiga jari kedalam lubangku.

"Anggg~"

Desahan terus keluar tak henti-hentinya dari mulutku. Tidak menunggu jawabanku Hyungsung melepaskan celananya. Sesuatu yang besar terlihat.

"i-itu tidak bakal muatt!"

"Ini akan muat Kiyoung, kau hanya perlu merilekskan tubuhmu"

"Tu-tunggu"

Aku bisa merasakan sesuatu yang besar berusaha memasuki diriku. Air mata mulai mengalir lagi. Melihatku yang mulai menagis lagi Hyungsung lalu memberikan ciuman yang lebih banyak diseluruh tubuhku. Ia memainkan putingku dengan mencubit dan menciumnya. Perasaan dari hal ini memabukkanku lebih dalam.

"Annggg~ anghhhh~ "

Di bawah terasa sangat becek cumbuan yang terus dilontarkannya membuatku kehilangan kesadaran atas diriku sendiri.

"h-hyungsung~"

"Kiyoung~"

Batangnya masuk lebih dalam lagi dan terus menyentuh spot-ku. Kenikmatan terus merangsang Tubuhku. Aku merangkul punggungnya untuk menahan rasa sakit yang terasa juga

"Anhhhh~ anghhhh~"

Gerakannya semakin cepat dan terus menusuk bagian terenak didalamku. Aku memeluknya lebih erat.

Spurt, spurtt

Dua seprotan panjang terasa memenuhi bagian tubuhku. Terasa hangat didalam.

"Ahhhh~"

Hyungsung lalu mengeluarkan batangnya. Cairan yang dia tinggalkan didalam tubuhku juga ikut merembes dari bawah. Dalam keadaan berkeringat Hyungsung masih terlihat sangat tampan.

'inj bahkan sama saja ketika dia keluar dengan darah'

Namun kesan yang dia bawah saat ini terlihat lebih menggoda dibandingkan dengan hujan darah.
Aku bahkan tidak bisa memalingkan dari wajahnya. Menyadari aku memandangnya Hyungsung tersenyum.

'jangan tersenyum brengsek'

Aku bahkan menyadari bahwa punggungnya memerah karena bekas cakaran yang kulakukan. Hyungsung tidak menghiraukan dirinya malah memelas seperti memohon untuk melakukannya lagi.

"aku lelah"

Seperti merasa terhiaknati Hyungsung bersedih. Namun itu bukan salahku ini sudah subuh dan aku bahkan belum bisa beristirahat, Bahkan Hyunsung sendiri belum beristirahat dari pertemuannya.

'bagaimana bisa banjingan ini memiliki begitu banyak energi bahkan tanpa tidur'

Berbalik pada kasur aku mengabaikan Hyungsung dan lanjut tidur. Dengan pasrah ia punya juga berbaring di sebelahku dan memelukku dari belakang.

"Aku menyukaimu"

"Benarkah?!"

"Sudah diamlah, aku ingin tidur"

Merasa bahwa di balik punggungku Hyunsung berseri-seri aku pun tidur.





Be with you: FANFIC REGRESSOR INSTRUCTION MANUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang