Chapter 7

573 59 11
                                    

Note penulis: setelah author membaca ulang cerita sepertinya aku kurang rela gitu tamatinnya jadi author lanjut aja dengan cerita ini. AUTHOR NGAK BISA DIPERCAYA OMONGANNYA(. ❛ ᴗ ❛.).

Semenjak hari itu aku tidak pernah lagi mengunjungi kamar Hyungsung dan selalu menghindarinya.

Aku selalu tidur kembali di kamarku, hingga sepertinya Hyungsung bahkan mulai merasa sakit hati oleh tindakanku.

-
-
-
Malam itu Hyungsung mencoba berbicara padaku. Didepan pintu kamarku terdengar suara ketukan pintu.

-Tok tok tok-

"k-kiyoung?, apakah kau sibuk? Apakah kita bisa berbicara sebentar?"

"..."

Tentu saja aku tidak menjawabnya.

"K-kiyoung maafkan aku, aku terlalu berlebihan hari itu.."

"..."

"aku sungguh meminta maaf, itu semua salahku"

"jika kau mendengarku,.. a-aku mintaa maaf, tidak perlu memafkanku jika Kiyoung tidak ingin tapi aku sungguh ingin kau tahu kalau aku menyesal"

"..."

'urghhh, berhentilah ok?, berhentilah berbicara seperti itu, ini sangat menyakiti hati nuraniku'

Dengan merasakan emosi bercampur aduk, aku mengalah dan membuka pintu.

-Kriekkkk-

"aku mengerti, jadi berhentilah..."

Terkejut aku melihat Hyungsung yang meneteskan air mata. Tidak bisa berkata-kata, aku terdiam.

"..."

"M-maafkan aku, m-maafkan aku, tolong jangan marah"

Melihatnya yang menagis membuat hatiku terasa tercampur aduk. Merogoh untuk mencari sapu tangan tapi tidak memilikinya, aku mengelap air matanya menggunakan tanganku.

"Aku mengerti, berhenti menagis ok?"

"...Hiks"

'wajahmu yang tampan saat menagis benar-benar menyakiti hati nuraniku kau tahu?!'

"Dan aku tidak marah kok"

"tapi Kiyoung selalu menjauhiku"

"i-itu,... Bukan apa-apa"

Menghapus air matanya Hyungsung tiba-tiba menggenggam tanganku  dan menggenggam tanganku pada pipinya lebih dalam.

"..."

"aku sungguh minta maaf Kiyoung"

"aku mengerti kok jadi pulang dan balik ke kamarmu"

Seketika Hyungsung Membawa muka kecewa seperti dunia akan jatuh sebentar lagi.

"T-tapi"

"sudahlah pergilah"

Hyungsung benar-benar terlihat seperti ia akan menagis lagi.

"k-kiyoung..."

Berusaha menutup pintu, Hyungsung menahan dengan tangannya.

"kembalilah"

"..."

"A-aku bilang KEMBALILAH"

"T-tapi.."

"T-TAPI APA? KEMBALILAH"

Masih menahan pintu aku berusaha menarik sekuatnya meskipun Hyungsung terus menahannya, aku bahkan berpikir bahwa pintunya akan mulai rusak.

'dia kuat sekali, brengsek'

Be with you: FANFIC REGRESSOR INSTRUCTION MANUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang