Cerita sebelumnya: Cinderella akhirnya dapat pergi ke pesta dansa berkat bantuan dari ibu peri!! Batas sihirnya hanya sampai pukul 12 malam. Di pesta dansa nanti, pastinya akan ada kejutan dan hal yang tidak terduga...
.
.
.
.
.
.
.
.
."Setelah mendapat sihir semriwing dari sang ibu peri sketsa, cinderella dapat pergi menuju ke pesta dansa. Karena ga pake kereta labu, cinderella jalan kaki ke sana loh guys! Wkwkwk kasian deh cin ! Di kondangan si pangeran, ternyata sudah banyak tamu-tamu datang. Mereka semua uda ga sabar pengen dansa. Sementara keluarga durhaka cinderella sibuk nyari makanan buat dibawa pulang hahahaha..."
Di adegan kondangan dansa pangeran, dibutuhkan banyak pemain figuran. Karena para pemuda cinderella beserta riko momoi ga modal, akhirnya terpaksa semua pemain drama ini dan yang bantu bantu di backstage ikut berdansa di panggung sebagai figuran. Bahkan para juri diajak berdansa ke panggung juga, dengan alasan kekurangan pemain. Padahal mah cuma siasat biar dapet tambahan nilai.
Na~
Nanana~~
Nanananna....Lagu klasik mengalun lembut di sekeliling panggung. Tadinya sih Takao sempet salah muterin lagu 'Da Aku mah apa atuh' tapi untungnya ia langsung teringat kalau ini adegan kondangan kerajaan, bukan kondangan biasa. Di hape nya memang banyak stok lagu dangdut, kayak sakitnya tuh disini, cinta satu malam,keonk racun,kucing garong,dll.
Murasakibara mencari ratunya yakni Himuro untuk berdansa. Tetapi di tengah kerumunan orang di panggung, ia tidak bisa menemukan ratunya itu. Akashi melihat murasakibara yang tengah kebingunan, lalu ia menghampiri sang titan ungu, seraya menepuk pelan pundaknya.
"Ayah.. Kau mencari ibu?" Tanya Akashi dengan sebuah seringai. Murasakibara menoleh dengan cepat ke arah sang bocah merah, seraya mengangguk perlahan. Akashi menunjuk ke arah kanan, seraya mengisyaratkannya kepada Murasakibara. Di arah yang akashi tunjuk, terlihatlah Himuro dan Kagami sedang asik berdansa. Dafaq. Murasakibara langsung jawdrop seketika. Apalagi kagami dan Himuro terlihat senang dan sesekali berbincang.
"Idih.... Malu2in deh,cyin. Raja kok ditinggal istrinya~" komentar Akashi dengan nada penuh kemenangan. Murasakibara yang masih syok hanya bisa ter jleb beberapa kali di kokoro kecilnya. Inilah pembalasan dendam terpendam Seijuro Akashi dari chapter 2. Akhirnya terbalaskan juga. Sang kepala merah beranjak pergi dari murasakibara untuk mencari pasangannya.
Sementara Kuroko, ia sedang mencari Akashi. Dari naskah, seharusnya pasangan dansanya ialah Akashi. Tetapi sosok pangeran cebol itu tidak dapat ia temukan. Mungkin karena tinggi badannya yang memprihatinkan. Akhirnya kuroko celingak celinguk sendirian di tengah kerumunan manusia yang berdansa.
Tiba-tiba...
"Nona.. Kau cantik sekali.."
Sebuah suara sexy nan berat menyapa Kuroko. Cinderella bersurai biru itu menoleh kebelakang. Sesosok pemuda tinggi, tampan semampai ,berambut hitam dan mengenakan topeng mata berwarna hitam kelam, menyodorkan tangan bersarung hitamnya kepada sang Cinderella, menawarkan diri untuk berdansa. Kuroko langsung bingung tidak karuan. Antara mau dan tidak mau. Kalau tidak mau, nanti ia tidak dapat pasangan dansa. Tapi kalau ia mau, nanti takutnya sang emperor pendek tiba-tiba datang dan membuat kekacauan dengan gunting saktinya. Nanti adegannya tidak sesuai dengan naskah.Cinderella malang itu hanya bisa terpaku diam di tempat, tidak menjawab tawaran sang pemuda misterius.
Tanpa menunggu jawaban lebih lama lagi,sang pemuda misterius itu langsung menarik tubuh mungil Kuroko untuk berdansa. Tangan kanannya menggenggam erat tangan kiri sang Cinderella, dengan jari-jari lembut dan kuatnya mengunci jarak diantara kedua telapak. Sementara tangan kirinya ia lingkarkan di pinggul Kuroko, menjaga agar jarak mereka tidak terpaut jauh. Pemuda ini sepertinya sangat berpengalaman dalam urusan berdansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroko No Cinderella
HumorApakah yang akan terjadi, jika para pemain kurobasu disuruh memainkan drama 'Cinderella' versi mereka sendiri? Ikuti kisah mereka di cerita ini! © cover bukan milik saya. saya hanya menambahkan teks © kuroko no basket. Tadatoshi Fujimaki.