Cerita sebelumnya: Cinderella berdansa dengan seorang pemuda misterius! Sudah gitu, sepertinya pemuda tersebut sangat jago berakting dan berdansa! Hal ini jelas menggeramkan Akashi yang seharusnya berdansa dengan Kuroko. Namun di saat bersamaan, ia juga merasa heran karena sosok pemuda misterius itu nampaknya terasa familiar. Siapakah gerangan dia?
.
.
.
.
.
.
."DIA ITU MILIKKU..!!!"
Seluruh pemain drama langsung menoleh ke arah Akashi Seijuro. Suara absolut menggelegarnya sangat berpengaruh terhadap mental para pemain di sekitarnya dan para penonton, serta bisa mengguncang hati yang lemah. Sebagai contoh, seorang penonton fangirl langsung mimisan mendengarnya. Lalu Sakurai Ryo, sang tikus comberan, spontan memeluk Reo yang berdiri di sampingnya seraya bergidik ketakutan. Ehem.
"Wah, wa~h, pangeran yang berwibawa bisa kehilangan ketenangannya juga ya.." Kata sang pemuda Misterius seraya tersenyum tipis. Ia melepaskan genggamannya dengan Cinderella, lalu ia berjalan menghampiri Akashi. Sepatu boots coklatnya mengetuk lantai kayu panggung dengan berirama. Sang emperor muda mengepalkan tangannya disamping kuat-kuat, seraya memberikan tatapan membunuhnya. Aura diantara kedua orang ini terasa berat dan menegangkan.
"Woy coeg ini bukannya gak ada di naskah ya?" Bisik Aomine pada Kagami.
"Iya ane juga mikir gitu. Lagian sih gara-gara menejer lu ngajak juri-juri main. Udah tau juri jago maen drama." Bisik kagami balik.
"Apa hubungannya? Pelatih rata lu juga ngajak! Nah, sekarang gimana? Ngeliatin si Akampret ma---"
SLEP !!
Sebuah gunting melayang tepat di sebelah wajah Aomine. Pemuda berambut biru tua itu langsung kejang kejang ketakutan. Mungkin itu adalah sebuah peringatan.
Tangan si pemuda misterius mendarat di pundak tegang Akashi. Ia memegang pundak tersebut seraya mencondongkan kepalanya sehingga mulutnya berada di dekat telinga pangeran berambut merah itu. Suara desahan nafasnya terlalu menggelitik pundak Akashi, sehingga ia tidak melawan balik.
"..akhirnya kita bisa bertemu kembali, ya kan, Sei?" Bisiknya di telinga Akashi. Akashi yang semula kesal dan bersiap membunuh, seketika melebarkan matanya dengan heran bercampur bingung.
Sei..? Bertemu lagi..?
"Ah-- kamu itu.. jangan-jangan--"
Sebelum Akashi menyelesaikan kalimatnya, pemuda misterius itu keburu menjauh darinya, dan mulai berjalan pergi ke arah backstage.
"Nikmati waktu mu dengan nona Cinderella, Pangeran!!" Seru nya seraya mendorong Kuroko, sehingga ia semakin dekat dengan Akashi. Kaki pemuda berambut biru muda itu terselip sedikit, dan ia hampir terjatuh. Tetapi dengan sigap Akashi menangkapnya. Penonton langsung bersorak sorak ria. Yang Fujodanshi paling keras, sampai melengking.
"Anjrit! Sue lu !!!" Umpat Kuroko dengan wajah datar. Tapi si pemuda misterius sudah keburu pergi.
Akashi sebenarnya masih heran tentang siapa pemuda misterius itu. Namun setelah melihat Tetsuya-nya, ia langsung worry no more. Yang ia pikirkan sekarang adalah berdansa dengan cinderella miliknya ini.
"Nah Cinderella, mari kita berdansa.."
Teng! Teng ! Teng ! ...
Ayo goyang dumang~
Biar hati senang~
Pikiranpun tenang~Baru saja Akashi membantu Cinderella berdiri dengan seimbang, tiba-tiba lonceng sialan penanda jam 12 malam tiba berbunyi. Pake lagu goyang dumang pula. Ga usah ditanya siapa yang berulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroko No Cinderella
HumorApakah yang akan terjadi, jika para pemain kurobasu disuruh memainkan drama 'Cinderella' versi mereka sendiri? Ikuti kisah mereka di cerita ini! © cover bukan milik saya. saya hanya menambahkan teks © kuroko no basket. Tadatoshi Fujimaki.