Terima Rapor

16 2 4
                                    


Ingat ga, waktu pertama kali Rahma bertemu Zaid di gazebo sekolah?
Ya, saat itu mereka sedang melaksanakan ujian akhir semester. nah kali ini terima rapor nya.

~~~

"Perhatian gaiss!"
"Pengumuman juara akan di umumkan di mushalla. Ayo semuanya masuk mushalla." Ucap Thoriq dengan lantang selaku ketua kelas, memberi pengumuman pada anggota kelas.

Mushalla sekolah sudah ramai, bagaimana tidak semua kelas 10 dari 3 jurusan berkumpul semua disini. Sebagian orang tampak cemas akan hasil rapor yang akan mereka terima. Tapi ada juga, yang terlihat santuy, seperti Rahma contohnya.

~~~

Semua sudah duduk rapi di mushalla. Berdasarkan kelas mereka masing-masing. Rahma dan 4 orang sahabatnya sudah duduk rapi di barisan paling belakang. Ya, sama saja seperti Upacara Bendera, mereka sangat  menghindari barisan depan.

"Calon-calon juara kelas mau lewat minggir" ucap Hilda songong, dengan menggeser posisi duduknya hingga sedikit kedepan.

"Dihh pede"

"Aamiin"

~~~

Para juara kelas dari peringkat 1 hingga 3 untuk kelas IPA sudah diumumkan. Dan mereka para juara sudah berdiri di depan, menghadap semua murid dengan senyum sumringah di wajah mereka.

"Sekarang untuk kelas IPS" sahut Buk Des selaku wakil kesiswaan.

Deg!
Rahma dan 4 sahabatnya menegang seketika. Mereka memang langganan juara kelas semenjak semester 1 dulu. Kecuali, Rahma. Rahma hanya mendapatkan rangking 10 besar saja. Berbeda, dengan 4 sahabatnya.
Tapi dengan begitu Rahma tetap bersyukur.

~~~

"Juara 3 dari kelas IPS 2 diraih oleh Fitri Yeni" sahut Buk Des lantang, semua dari kelas kami tampak heboh bersorak tetapi, tidak bertepuk tangan. Dikarenakan di dalam mushalla dilarang untuk melakukannya.

Fitri Yeni langsung mengambil posisi maju ke depan, disamping itu Bom-bom tampak cemas.

"Juara 2 Bom-bom nih pasti" ucap Rahma yakin

"Yoi dong"

"Santuy bom, tegang bener"

Dan benar saja, dugaan kami benar. bom-bom lah juara 2 dari kelas IPS 2

Dan juara 1 diraih oleh Yola.

Semua berseru senang, melihat kawan-kawan ku mendapatkan juara kelas. Mereka tampak senyum sumringah di depan sana dengan  penuh kebanggaan. Sambil Buk Des memberikan hadiah beserta piala bagi para juara.

Terakhir, pengumuman juara untuk kelas IPK.
Rahma tampak serius menyimak dan mendengarkan nama-nama yang dipanggil.
Hingga satu nama, membuat jantung Rahma berdetak tidak normal.

Juara 3 dari kelas IPK 1 diraih oleh..
"Zaid Al- Fatih"

Deg!

Oksingen di sekitar Rahma seakan menyempit, Rahma mengunci setiap pergerakan Zaid di depan sana.
Zaid terlihat sangat cool dan berwibawa disana. Dan pada saat itu pula Rahma merasa sedikit minder, pasalnya Rahma tidak termasuk golongan murid juara dan berprestasi seperti Zaid. Tapi pikiran itu Rahma buang jauh-jauh walau benar adanya.

Ahh MasyaAllah, udah ganteng, alim,  pintar lagi. Rahma berdecak kagum dalam hati.

~~~

Semua siswa kelas 10 mulai meninggalkan mushalla. Karena pengumuman juara kelas telah selesai. Semua berbondong- bondong keluar mushalla menuju kelas masing-masing. Karena sisanya rapor akan dibagikan di dalam kelas oleh wali kelas masing-masing.

Setelah pembagian rapor selesai, Rahma dan 4 orang sahabatnya segera pulang. Berjalan melewati kantor guru, kami tidak sengaja berpapasan dengan Zaid dan teman-temannya.
Teman sekelas Zaid yang berjalan di belakang kami mengucapkan selamat pada Zaid. Zaid menanggapi nya dengan ramah sambil mengucapkan terima kasih.

Rahma yang mendengar itu juga ingin sekali rasanya mengucapkan selamat pada Zaid. Tapi ia urungkan karena Rahma terlalu takut untuk mengucapkan nya. Rahma hanya malu dan meresa bahwa ia dan Zaid tidak cukup akrab.

Berbeda dengan Yola yang saling mengenal dengan Zaid. Mereka cukup akrab. Hingga Yola mengucapkan selamat pada Zaid, yang dibalas Zaid juga mengucapkan selamat kembali pada Yola karena, mereka sama- sama mendapatkan peringkat kelas.
Dan entah keberanian darimana Rahma juga spontan mengucapkan selamat pada Zaid "Congrats" ucap Rahma dengan tulus dan singkat.
Zaid yang mendengar itu menggangguk menanggapi. Ingat hanya anggukan. HAHAHA Rahma merasa sangat dibedakan saat itu. Disaat pada teman yang lain Zaid menanggapi nya dengan ramah. Tapi tidak dengan Rahma, bahkan melirik sedikit pun tidak. Rahma tolong sadar diri ya, kamu tu siapa? HAHAHA

~~~

Tapi dengan begitu Rahma tidak terlalu memikirkannya, bahkan Rahma mengira Zaid salah tingkah bicara dengannya sehingga tak berani menatap manik mata Rahma. Kegeeran emang anaknya, perlu diketahui bahwa Rahma ialah tipikal orang yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Maklum lah ya.

~~~

Setelah hari penerimaan rapor hari ini artinya 2 Minggu kedepan para siswa akan libur. Liburan akhir semester kali ini Rahma hanya menghabiskan waktunya dirumah. Tak jarang Rahma merasa bosan. Selain itu selama 2 Minggu kedepan ini juga Rahma tidak dapat melihat Zaid disekolah.
Ahh Zaid pasti sedang berada di kampungnya. Zaid ialah salah satu siswa rantau. Tidak hanya Zaid, tapi 50% siswa- siswi disekolah tidak berasal dari kota ini. Artinya saat liburan semester ini ialah kesempatan bagi para murid untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

Bantu vote dan comment nya ya🙌
Thank you<3























First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang