Happy reading✨
Seperti biasanya, Rutinitas Naya di pagi hari sebelum berangkat sekolah adalah membantu Ibunya. Naya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini adalah hari dimana ia memasuki kelas barunya di sekolah.
Sebelum berangkat ia dan ibunya sarapan terlebih dahulu untuk memenuhi nutrisi didalam tubuhnya.
Sesekali sarapan ibunya dan anak itu diselipi candaan ringan. Setelah sarapan ia ia mencuci piringnya dan pergi kekamarnya untuk mengambil tasnya." Bukkk! Naya berangkat yaa.. assalamualaikum." Pamit Naya pada ibunya seraya meraih tangan ibunya.
" Waalaikumsalam, iya hati-hati berangkatnya."
Setelahnya ia mengambil kunci motornya dan segera pergi kesekolah.
🌿Naya sampai disekolahnya dengan selamat dan tepat waktu. Setelah memarkirkan motornya, Ia melepas helmnya dan pergi menuju kelasnya. Mungkin karena masih pagi jadi sekolah masih sepi. Lalu Naya mencoba mengingat-ingat letak kelasnya dan akhirnya ia menemukannya.
Sampai dikelasnya, Naya sudah melihat 3 siswa siswi kelas X IPS 3 yang sudah datang dikelasnya. Lalu ia melihat Serena yang melambaikan tangan kearahnya Lalu menunjuk bangku kosong disebelahnya. Naya pun menghampiri Serena dan duduk disebelah Serena.
" Lo kalo Dateng pagi juga ya Ser?" Ujar Naya membuka percakapan.
" Ehehehe... Ga juga sih Nay, ini tadi gara-gara pengen dapet bangku yang pas jadinya gue Dateng ya pagi." Jawab Serena cengengesan.
" Anjir gue kira emang Lo anaknya rajin. Mana kelas masih sepi juga."
" Gue? Rajin? Hahahaha ya enggaklah anjir."
" Oooooo." Naya hanya ber oh ria saja. Membuat Serena berdecak mendengarnya.
" Btw Nay, soal masalah kemarin Lo gak takut gitu di labrak kak Citra and gang? Keknya mereka marah deh sama kita."
" Yaa terus kenapa kalo marah? Kan yang marah mereka kenapa kita harus pikirin?" Ujar Naya bodo amat.
" Hihhh Lo mah, kok santai banget sih. Emang Lo ga kenal kakel yang kemaren itu siapa?"
" Nggak kenal, emang siapa anak presiden atau anak menteri. Penting banget gitu harus gue tau?" Jawab Naya seraya memutar bola matanya malas.
" Yaaa nggak gitu juga elah. Mereka salah satu anak yang berpengaruh disekolah njir. Bapaknya kalo gasalah itu, donatur disekolah. Ya walaupun ini sekolah Negeri sih." Ucap Serena menggebu-gebu.
" Bodo amat, mau bapak emaknya donatur, gue kagak peduli, yang penting gue sekolah juga bayar."
" Ck, Nyebelin banget ngomong sama Lo Nay, awas aja Lo di samperin mereka yaa!!" Ujar Serena menakut-nakuti Naya.
" Nggak takut tuh. Wleeee." Balas Naya sambil menjulurkan lidahnya lalu terkekeh kecil sendiri.
" Anjirrr Lo yaa."
Obrolan mereka terhenti karena banyaknya teman mereka yang sudah datang.
" Eh Lo Naya kan?" Ujar seorang siswi yang tiba-tiba datang ke bangku mereka dengan ekspresi yang sangat kepo. Membuat Naya dan Serena terkejut dibuatnya.
" Iyaa." Jawab Naya sekenanya.
" Wihhh, Lo yang kemaren ngelawan kak Citra ddk ya?" Tanya siswi itu lagi
" Iyaa, kenapasih tanya-tanya kepo banget jadi orang." Jawab Serena yang kesal karena siswi itu tiba-tiba datang didepannya yang membuatnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA STORY' [On Going]
Teen FictionUpdate tiap hari minggu Hanya kisah seorang remaja yang akan memasuki dunia barunya. " Jalani apa yang kamu cintai.Cintai apa yang kamu jalani." ~Abinaya Danuardara Penasaran? Langsung baca aja! Cover by: risdarahma Picture by: pinterest