Lost

750 129 23
                                    



-

"Kau terlihat sangat ceria..
Bahkan lebih dari kemarin." Ucap sang ayah.

"Heheheheheh" Kau cengar
cengir sendiri.

"Apa terjadi sesuatu, hm?" Tanya
sang ayah.

"Tidak kok. Jadi ada apa? Tidak biasanya ayah memanggilku untuk minum teh begini. Apa ada sesuatu yang harus dikerjakan?" Tanyamu.

"Apa ini? Ayah hanya ingin menghabiskan waktu bersama
putri satu satunya kesayangan ayah."

"Ahahaha, ayolah ayah.
Aku tidak tau ayah bisa basa basi."

"Tidak ada yang harus kau kerjakan nak. " Sang ayah menghela napas. "Tidak ayah sangka.., ayah sudah membesarkanmu sampai sebesar ini, tanpa kehadiran seorang ibu."

"..." Kau terdiam. Mencoba
mencerna ucapan sang ayah.

"Sebentar lagi kau akan menjadi pewaris, umur ayah akan terus berjalan dan kakak kakak pelayan di sini tidak mungkin menetap di sini terus menerus. Kau membutuhkan seseorang untuk mendampingimu kedepannya." Jelas sang ayah.

"Ya? Aku tau tapi.., memangnya itu tujuan utama kita? Ku rasa itu bisa dipikirkan setelah tujuan utama kita terpenuhi, ayah. Aku juga tidak terlalu membutuhkan itu." Jelasmu.


Sang ayah berdiri, mendekatimu lantas menggengam kedua bahumu.
"Tidak akan ada yang tau kedepannya (name). Ayah hanya ingin seseorang bersama di sampingmu." Tambahnya

"..."

Sang ayah menghela napas. "Ayah menjodohkanmu dengan Manjirou sano, anak teman ayah."

"A-Apa!?"

"Dia adalah anak yang baik nak, dari keluarga terdidik dan terpelajar. Dia takkan mengecewanmu." Ucap sang ayah.

Kau terkejut. Shyok bukan main.

'B-Bagaimana ini? A-Aku tidak setuju. Aku sangat tidak setuju. Tapi aku tidak berani melakukan apa apa. S-selalu saja begini. Mengabaikan apa yang kuinginkan dan mementingkan keinginan ayah. Aku harus bagaimana??' Batinmu.


Tiba tiba kau teringat
akan perkataan izana.
'Ada kalanya kau harus menolak. Kau itu bukan robot yang harus menaati seluruh keinginan ayahmu. Belajarlah untuk mengatakan tidak. Sesekali jadilah pembangkang (name)'-Izana

Kau berkeringat dingin.
'H-Harus mulai dari mana?'

Sang ayah menepuk pundakmu, mengembalikan seluruh kesadaranmu.

"Ayah akan memberikanmu waktu untuk mempertimbangkannya. Pikirkanlah sebaik mungkin. Ayah tau kau tidak akan mengecewakan ayah." Ucap sang ayah kemudian langsung berlalu meninggalkanmu.

"..."


¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•

Di atas balkon kau melamun
tidak jelas.


'Keluarga sano bukannya keluarga yang sedang naik daun akhir akhir ini? Bahkan telah diperkirakan kalau mereka akan sukses selama beberapa waktu kedepan..'

'Bukankah ini kesempatanku untuk menjalin kerja sama? Peluangnya akan sangat besar untuk menjadi keluarga nomor 1. Tapi..'

'Mana mungkin aku menggunakan jaminan perjodohan untuk hal seperti ini. Baik atau tidak juga belum tentu. Begitupun akan percuma kalau aku tidak menyukainya. Lalu izana? Bagaimana dengannya?' Batimu.

✔ Sweet Escape [Izana x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang