"Tugas Pak Minhyuk banyak banget dah. Bingung gua mau ngerjain yang mana dulu."
Jisung hanya mengeluh dan menggerutu sambil berjalan tunduk membawa lembaran-lembaran kertas. Baru semester pertama baginya, dirinya sudah diteror tugas.
"Guru lo suka banget ngasih tugas kalo gabut. Di cek juga kaga." balas teman sebangkunya yang juga ikut iring-iringan berjalan menuju stasiun terdekat.
Merogoh-rogoh dompet kulit hitam, saku celana dan beberapa resleting tas, mencari kartu flash yang biasa digunakan untuk naik kereta maglev.
"Sung! Kartu gua ilang!"
Jisung menoleh dan membalas dengan tatapan datar tanda ia malas jika harus naik bus.
"Sekali please, hehe. Satuuuu kali aja Sung kita naik bus." Seungmin berusaha untuk mengeluarkan rayuan mautnya.
"Yaudah lo aja yang naik bus, gua mau naik-"
"Dorayaki 3 pcs, deal?" potong Seungmin seakan menyuap Jisung yang baru saja beranjak jalan meninggalkan Seungmin.
"4, atau gua tinggal?" Jisung semakin memanfaatkan situasi.
"Iya iya 4 dorayaki selai cokelat impor Jepang yang baru mateng masih anget biar kalo pas digigit cokelat nya tuh......EMMMH MELTED PUARAH MAK JOSS KEDEBUG JEDUAR!
Gitu bukan?"
Jisung hanya membalas dengan raut wajah masam. Mereka melanjutkan perjalanan ke halte bus terdekat dari stasiun kereta. Hanya tersedia bus rute A.01 dan A.04. Bus rute A.01 tidak mengarah ke jalan rumah Jisung. Yap, rute A.04 yang hanya bisa mereka tumpangi meskipun harus memutari bundaran kota terlebih dahulu dan harus memakan waktu banyak.
Bangku tengah, tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang. Untungnya kali ini sepi penumpang, sirkulasi juga masih berjalan lancar. Baru saja mengucap syukur, segerombolan anak SMP masuk dan segera memadati kendaraan umum itu. Jisung merutuki nasibnya.
Lah itu bocah tenge yang kemarin. Anjir lah bisa abis nih gua kalo kepergok satu bus, mana abis gua cepuin ke walasnya. Ah bodo lah, gakenal juga kan.
Satu telunjuk mengarah pelipis. Jisung yang sedang duduk damai tiba-tiba dikejutkan dengan bocah itu, lagi. Ia masih berdiri di depan Jisung dengan seragam tidak terkancing, mengenakan kaos dan berpinggang memegang bola layaknya profesional.
"Lo! Jisung-Jisung yang kemarin itu kan?!"
Jisung menghela napas lagi sebelum berkata, "Kak Jisung!" Jisung berusaha membenarkan cara memanggil orang yang lebih tua kepada anak itu.
"Halah bodo amat. Cepu banget lo, sialan! Bu Yuju tau kalo gua nyebat! Gara-gara lo, gua dapet SP lagi."
Jisung mengeluarkan ponsel dari saku celana dan berpura-pura menekan tombol nomor telepon.
"Halo, bun... Murid bunda yang namanya-"
Minho membungkam mulutnya dan berusaha meraih ponsel Jisung sebelum ia tahu bahwa Jisung hanya berpura-pura.
"Lo liat? Temen lo panik barusan pas mau gua aduin ke walasnya. Hahahah tampang doang preman!" ucap Jisung kepada teman Minho yang juga masih berdiri menemani Minho.
"Yang kemarin... Lo dapet nomer gua darimana?" tanya Jisung.
"Bu Yuju yang kasih."
"Heh! Jangan ribut disini, penumpang yang lain nanti terganggu!" lerai supir bus yang sedari tadi juga menyimak perdebatan mereka.
"Siapa Sung?" bisik Seungmin.
"Jamet parasit."
"Ponakan lo?"
"Amit-amit."
"Lo mau ceritain kronologis nya ga? Kalo ga mau ya gpp sih, paling nanti dorayakinya gua ceburin ke got samping taman abis itu baru gua kasih ke lo. Kan lumayan tambahan topping, jadi basah-basah nikmat gitu-"
"Lo bisa diem? Gua dari tadi mau meledak."
Seungmin mengurungkan niatnya untuk bertanya lepas melihat Jisung seperti orang murka.
•
"Urusan kita belum kelar!" ancam Minho sambil melihat tajam ke arah Jisung dan segera beranjak pergi.
"Irisin kiti bilim kilir." ledek Jisung dari belakang tanpa sepengetahuan Minho.
Setelah menghela napas berat dan berbalik badan ke arah Seungmin, "Min, info pasar gelap dong."
"Heh amit-amit! Lo mau ngapain?!"
"Beliin otak buat si jamet."
"Anj*ng? Serem banget lo."
"Kaga elah, dah yok balik."
Seungmin meringis agak ngeri dengan candaan Jisung barusan.
Jisung hanya berdoa semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi padanya.
•
"Hari ini lo arahan ekskul sastra Belanda? Gua balik sendiri dong?"
"Loh? Lo ga jadi wawancara pemilihan pengurus OSIS? Kata anak sebelah hari ini."
"DEMI APA? WANJIR GUA BARU TAU! Tau darimana lo?"
"Renjun, IPA 2. Lo contact dia aja."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.