"Sung! Sini deh gua bisikin!" panggil Seungmin dari arah berlawanan.
Kelas 10 IPA sedang berada pada periode jam pelajaran olahraga dimana diharuskan seluruhnya dari mereka mengikuti pemanasan di lapangan bawah. Han Jisung, yang dipanggil pun langsung menghampiri untuk menunaikan rasa keingintahuannya.
"Gila lo! Main daftar-daftar dipikir daftar BPJS! Gak bis-" Jisung menentang namun ucapannya terpotong.
" 10 pcs dorayaki selai cokelat impor Jepang yang baru mateng masih anget biar kalo pas digigit cokelat nya tuh......EMMMH MELTED PUARAH MAK JOSS KEDEBUG JEDUAR! Deal?" Seungmin membaca mantra andalannya ketika menginginkan "permission" dari Jisung.
Jisung agak shock saat mendengar Seungmin menyebutkan 10 pcs dorayaki merk ternama kesukaannya yang dapat dibilang pricy untuk harga per satuannya. Dirinya tidak mungkin menolak rejeki, disambarlah tangan Seungmin tanda terjadi kesepakatan negosiasi. Apapun ia korbankan demi kue lapis isi cokelat itu.
"Siapa yang bilang lo bakal lari-larian kayak dikejar jombi? Lo cuma mantau tim. Gua udah bilang ke Kak Chan pas input data kalo lo dapet bagian monitoring." jelas Seungmin panjang lebar dan hanya dibalas dengan mulut Jisung berbentuk o.
Jisung menyetujui jika memang tugas yang ia pegang hanyalah monitoring, tidak terlalu berat pikirnya. Setelah bernegosiasi, antara keduanya kembali ke barisan masing-masing karena peluit dari coach sudah berbunyi.
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah ke-7 kalinya Jisung mendapat misscall sepagi ini. Kontak yang sudah diamandemen menjadi "Jamet Parasit" dari yang sebelumnya adalah "Minho 💘". Terus bergetar di saku celana yang membuat mau tak mau harus mengangkat sambungan dari ujung sana.
Belum sempat Jisung melontarkan seribu kalimat ocehan yang akan menyudutkan Minho,
"Biaya panggilan ini ditanggung oleh penerima. Silahkan cek ke operator terkait untuk info selengkapnya."
*Tuuutt
"Lo kalo ga punya pulsa ya ga usah nelpon! Bikin heboh aja pagi-pagi." gerutu Jisung dalam senyap sambil meremat kesal ponselnya.