Derita diatas Derita

17

Gracio menarik anin kesebuah kamar dan sampai dikamar tersebut anin dengan kasar menarik tangannya dari pegangan gracio..

"Kamu masih berhubungan dengannya? "Tanya anin

Gracio melihat anin yang emosi "tenanglah"

"Bagaimana aku bisa tenang.. Disaat kamu kembali mengkhianati kepercayaanku mas.. "

"Nin.. Diantara aku dan shani ada seorang anak, dia harus mendapatkan hak yang sama dengan apa yang ashel dapatkan dariku"

"Jangan samakan anak itu dengan anakku.. "Anin menunjuk gracio dengan tangannya

Gracio menarik nafas "hahh.. Baiklah sekarang kamu mau apa agar kamu tidak lagi marah.. "

"Permalukan wanita itu"ucapan spontan anin sangat mengejutkan untuk gracio

"Enggak.. Jangan bodoh kamu nin.. "

"Kamu dan dia menciptakan kebodohan ini!!! "

"Aku tidak bisa melakukan itu.. Dia ibu anakku, aku tidak bisa mempermalukannya di depan anakku sendiri"ucap gracio

Anin tersenyum tipis "sudah ku duga kamu mana tega melakukan itu mas.. Kalau begitu biarkan aku yang mempermalukannya"anin mendorong gracio agar dia bisa keluar dari kamar itu

Setelah kepergian anin, gracio mengusap wajahnya kasar "agrhhh.. Kenapa mereka harus bertemu lagi? "
Gracio pun harus segera menyusul anin sebelum anin melakukan hal-hal yang diluar batas.

Di tengah-tengah acara mata anin tertuju pada wanita bergaun putih itu yang berdiri disamping seorang pria..
Lirikan tajam seakan ingin menerkam terlihat sekali di mata anin.

Anin berdiskusi terlebih dahulu dengan pengelola juga mc, sebelum mata kembali tertuju pada shani.. Entah apa yang anin bicarakan dengan mereka yang jelas anin telah mendapatkan satu informasi..

"Mohon perhatiannya" semua mata langsung tertuju pada anin

Gracio yang berdiri di belakang anin melihat semua pusat perhatian sudah pada istrinya..

"Terima kasih atas perhatiannya.. Bolehkah saya meminta perwakilan wira grup untuk maju"ucap anin

Perasaan shani tidak enak setelah mendengar nama perusahaannya disebut..

"Ibu kenanga Shani bisakah anda untuk maju"ucap anin

Oniel menahan tangan shani "tidak.. "

"Semua akan baik-baik saja"shani dengan perasaannya yang tidak enak pun maju kedepan..

Ketika sampai di depan kaki shani tiba-tiba di Bandung seseorang yang berdiri di samping anin, sehingga dengan spontan gracio langsung menangkap shani yang hampir terjatuh di hadapan anin..

"Astaga kamu tidak apa-apa ?"anin menarik shani dari pelukan suaminya

"Iya bu.. "

"Aku mohon jangan melakukan apa pun.. "Gracio melihat anin tajam

Anin tersenyum namun matanya bisa berbicara bahwa hatinya sangat hancur "tampa kamu katakan aku tau isi hatimu mas"

Anin akhirnya memutuskan berpura-pura memberikan penghargaan kepada perusahaan shani dengan perusahaan terbaik dalam kontribusi terhadap anak karna memang setiap tahunnya wira grub selalu mengadakan acara sosial dimana anak-anak akan diberi beasiswa pendidikan di luar mau pun dalam negeri bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikannya setelah menyelesaikan sekolah menengah atas.

Wira grub pun membuat sekolah gratis untuk tingkat sd, smp dan sma.. Sehingga wira grub berhak mendapatkan penghargaan tersebut. Anin tidak jadi mempermalukan shani di depan umum.

Kejadian tadi di acara membuat anin terpukul, anin tidak bicara dengan siapa pun sepulangnya acara termasuk pada ashel. Sampai rumah anin hanya masuk begitu saja..

"Bunda kenapa yah? "Tanya ashel

"Bunda mungkin kelelahan.. Kamu masuklah ke kamar, kamu pasti lelah nak"

"Ya udah ashel masuk.. Good night yah"

"Good night to sayang" setelah kepergian ashel barulah gracio menyusul anin

Sampai kamar, gracio melihat anin yang sudah meringkuk di dalam selimut tebalnya"aku tau kamu belum tidur sayang.. "

Gracio duduk disamping anin "sayang, kamu tau 7 tahun aku mengikuti semua permintaanmu termasuk mengikuti keinginanmu untuk menjauhi shani.. Tapi sayang 7 tahun bukanlah pemutus segalanya "

Gracio melirik anin "ya.. Aku masih mencintainya dan aku ingin sekali menikahinya, tapi aku pun tidak ingin melepaskan kamu.. Rasa sayang aku padamu sangatlah besar"

Anin sakit sekali mendengar itu, dia menahan tangisnya dengan cara membekap mulutnya sendiri..

"Sayang.. Tolong izinkan aku berpoligami dan aku janji Cintaku akan sama besarnya untuk kalian.. Tolong pertimbangankan"ucap gracio

Anin semakin sakit mendengar hal itu, gracio tidak memiliki hati atau hatinya sudah menjadi batu. Gracio yang sekarang tidak pernah lagi memikirkan perasaan anin karna yang di pikirannya hanyalah shani dan shani.

Dilain tempat..
Oniel terlihat sedang menidurkan sheon dikasur"mimpi Indah sayang"
Oniel mengecup pipi sheon

Oniel pun meninggalkan kasur dan menghampiri shani "apa kepalamu masih sakit? "Tanya oniel

Shani menggeleng pelan, oniel paham dengan isyarat itu "baiklah.. Saya pulang, kamu juga istirahat ya"

Shani melihat pak oniel dan shani sangat melihat ketulusan di diri pak oniel "terimakasih "

"Sama-sama.. Klau begitu saya permisi"

Oniel ingin melangkah pergi namun di tahan shani "apakah bisa seorang perempuan melamar seorang lelaki untuknya? "

"Maksudnya? "

"Mungkin terdengar aneh tapi bolehkah aku menjadi istrimu sesungguhnya "

Oniel tidak percaya dengan ucapan shani"istri? Kamu tidak salah bicara? "

Shani menggeleng pelan "tidak.. Tolong bantu aku sekali lagi, aku ingin terbebas dari semua belenggu ini.. Aku janji aku akan menyayangi anak-anak "

Oniel tersenyum "aku percaya kamu akan sangat menyayangi mereka.. "

Oniel tiba-tiba bersimpuh"seharusnya saya yang melamarmu sejak awal.. Maafkan saya karna mengagumi dalam diam.. Shani apakah kamu mau menjadi istri saya dan menjadi ibu untuk anak-anak saya? "

Oniel mengulurkan tangannya dan shani menyambutnya dengan tulus "iya aku mau.. "

Oniel bangun Dan langsung memeluk shani"saya janji.. Saya akan ciptakan keluarga yang Indah"

"Iya aku percaya"

Semoga keputusan ku benar, semoga ini adalah jalan terbaik untuk membebaskan aku dalam belenggu rumah tangga orang lain. Ucap shani dalam hatinya

Bersambung