XXIV. Phase II: The God & The Monster

172 24 3
                                    

Jauh sebelum masa para Dewa dan Dewi Olimpus*, para Titan adalah yang lebih dahulu menggengam atas kekuasaan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jauh sebelum masa para Dewa dan Dewi Olimpus*, para Titan adalah yang lebih dahulu menggengam atas kekuasaan dunia.

Kekuasaan dunia dipimpin oleh Dewa Kronos, anak dari Gaia dan Uranus. Kronos sendiri dikenal sebagai sosok yang bengis, terutama bagaimana dia memakan anak-anaknya sendiri lantaran sebuah ramalan—di mana kedudukannya akan dilengserkan oleh anaknya sendiri, dan untuk mencegah hal itu terjadi, Kronos menelan setiap anaknya ketika mereka baru saja lahir.

Rhea, dikenal sebagai saudara sekaligus istri dari sang Kronos, melahirkan Dewa Zeus secara diam-diam tanpa sepengetahuan sang suami di Kreta. Untuk mengelabui Kronos yang selalu memakan anaknya sendiri setiap mereka dilahirkan, Rhea memberikan Kronos sebuah batu untuk ditelan sebagai gantinya; membuatnya mengira bahwa itu adalah putranya, sang Dewa Zeus. Dan sejak itu, Zeus disembunyikan oleh Rhea di gua Gunung Ida di Kreta.

Saat dewasa, Zeus berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya yang pernah ditelan olehnya. Di situlah, Zeus memimpin saudara-saudaranya ke dalam pertempuran melawan Kronos dan para titan lainnya, dinamakan sebagai Perang Titanomakhia* yang berlangsung selama sepuluh tahun tepatnya.

Zeus dan saudara-saudaranya berhasil mengalahkan para Titan, yang membuat mereka kemudian dikurung di Tartarus.

Namun setelah kekalahan para Titan yang berakhir dihukum dan dikurung oleh Dewa Zeus, Gaia lantas melahirkan Typhon atas kemarahannya terhadap para Dewa dan Dewi Olimpus—terutama Zeus—setelah menghancurkan Para Titan dan mengurung mereka di Tartarus.

Typhon adalah sang monster yang merupakan ayah dari banyaknya spesies monster di Mitologi Yunani, yang tak kalah kuat dengan Zeus. Typhon adalah makhluk setengah manusia dan setengah binatang, bersayap, memiliki badan berukuran raksasa, melebihi tingginya gunung sekaligus kepalanya yang bisa menyapu bintang. Ketika Typhon mengulurkan tangan, dia bisa mencapai barat di satu sisi dan timur di satu sisi. Matanya juga bernyala-nyala, seperti memancarkan api. Di bahu Typhon sendiri dikenal memiliki ratusan ular yang tumbuh. Lalu tubuhnya, dari atas kepala sampai pinggang, adalah bentuk tubuh seorang manusia. Namun sisanya, dari pinggang ke bawah, merupakan ular yang berfungsi sebagai kakinya.

Typhon berusaha menggulingkan Zeus. Kedua dewa akhirnya berperang, dan pertempuran itu berakhir dimenangkan oleh Zeus dengan petirnya yang sempat tidak bisa digunakan lantaran ulah Typhon. Typhon berakhir dikalahkan, dan Zeus berakhir membuangnya ke bawah Gunung Etna. Namun siapa sangka, sebelum Typhon dikalahkan dan dibuang ke bawah neraka oleh Zeus, monster itu sudah merencanakan sesuatu jika dia berakhir kalah dalam pertempuran dahsyat tersebut.

Typhon yang dikenal hanya memiliki anak-anak dengan satu istri saja, Echidna, ternyata menyimpan suatu rahasia.

Typhon sempat berselingkuh tanpa sepengetahuan Echidna, dengan seorang wanita manusia biasa, bahkan melahirkan keturunan berupa monster baru lagi; sebagai dendamnya terhadap Zeus setelah sang Dewa Petir mengalahkannya.

LEGACY OF HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang