22. Lie

729 79 3
                                    

"Katakan siapa yang telah menyakiti mu."

Krystal hanya diam seribu bahasa sambil menatap lekat manik mata suaminya. Sebenarnya dirinya ingin menceritakan tentang hal ini kepada suaminya. Tetapi niatnya diurungkan karena dirinya tidak ingin membebani pikiran Kai perihal teror ini. Krystal akan menceritakannya kepada suaminya jika dirinya tidak bisa menemukan solusi lagi.

"Aku tadi melihat hantu"

"Apa"ucap Kai terkejut dan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh istrinya. Mana mungkin apartemen ini ada penunggunya selain mereka berdua.

"Kau melihat hantu"tanyanya sekali lagi dan Krystal tetap mengangguk kepala.

"Aku takut saat adegan film itu boneka dengan wajah menyeramkan muncul. Itu membuatku terkejut dan takut"

"Kau menonton film horor saat aku pergi?"tanya Kai hanya dibalas anggukan istrinya itu.

"Tapi kenapa kau memilih menonton film horor memangnya tidak ada film lain apa romance, action, trailer, comedy atau apalah"

"Aku tidak tau jika itu film horor. Sudahlah aku sangat mengantuk"kesalnya langsung bergegas meninggalkan Kai yang saat ini mematung.

Kai melihat istrinya yang saat ini berbaring tertidur ke kanan. Suara isak tangisnya terdengar jelas di telinga Kai. Dirinya lalu beranjak menghampiri Krystal yang sedang membuang mukanya.

"Bee"panggilnya menepuk pundak Krystal. Kai mengusap tetesan air mata istrinya yang membasahi pipinya. Mereka memposisikan tempatnya masing-masing, kepala Krystal menyender di pundak suaminya.

"Jangan takut aku ada di samping mu. Aku akan berusaha menjaga bayiku dan ibunya."

Perkataan itu membuat Krystal tidak enak kepada suaminya karena dirinya sudah membohongi suaminya. Sebelum Krystal menceritakan hal ini kepada Kai dirinya berjanji akan menjaga bayinya sampai anak itu lahir di dunia.

"Setelah sekian lamanya kita tidak bertemu. Aku tidak menyangka kita sekarang sudah menikah dan segera mempunyai bayi"lontarnya membuat mereka berdua saling melempar senyum manisnya.

"Ternyata wajah istriku sekarang ini pernah aku cintai waktu dulu. Kau ingat bagaimana kita berkencan dulu."

Mereka kembali teringat momen 5 tahun yang lalu saat mereka pertama memutuskan untuk berkencan. Kai terlihat begitu mencintainya saat mereka sedang berkencan. Hal itu bisa dilihat dari perilaku manis Kai kepada Krystal.

Flashback
Udara di kota Seoul sangatlah dingin sampai menusuk kulit manusia yang tengah berjalan-jalan menikmati keindahan malam di luar rumahnya. Ada dua sejoli pasangan saat ini sedang duduk di dekat sungai Han. Mereka memandang indahnya gelombang air itu yang menyepi ke pinggir sungai. Pria berkulit tan itu melirik wanita berambut panjang, hidung mancung dan mata bulat sedang menggosok-gosok kedua tangannya. Sesekali tangannya memeluk tubuhnya sendiri untuk mencari kehangatan. Kai yang tak tega melihat wanita itu langsung melepaskan jaketnya dan memasangkan ke tubuh wanita tersebut.

"Jangan dilepaskan!"

"Tapi kau....."

"Jika kau pingsan atau sakit, nanti kakakmu akan memukul ku"lontarnya membuat wanita itu tersenyum.

"Soo Jung, kenapa kau menerima ku?"tanya Kai heran menuggu jawaban dari pria itu.

"Karena kau tipe ideal ku, kita juga sudah lama saling mengenal satu sama lainnya"jawab Krystal sambil menatap bintang-bintang yang bergantungan di langit.

"Kau menyesal karena kita sudah menjalin hubungan?"

"Aku malah senang karena aku sudah berhasil mengambil hati wanita seperti dirimu"ucapnya sambil mencubit hidung Krystal dengan tersenyum menyeringai.

Beautiful Accident (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang