Dalam ketinggian, seorang anak kecil duduk dengan sangat senang dibangkunya, kepalanya tidak henti berputar untuk menoleh kesana dan kesini, matanya membulat lucu dengan ketakjuban yang diperlihatkan dalam setiap ekspresinya.
Ini pertamakali untuk nya.
"Apa itu awan? Wah ini luar biasa, apa kita bisa keluar untuk bisa berdiri diatas awan? "
"Bukan awan yang akan kau pijak, melainkan, kau akan terjun bebas sampai ketanah"
Bibir mungilnya langsung membulat lucu, dan dia mengangguk "apa itu artinya terjatuh? Dan kemudian badan kita akan sakit?"
"Ya, bisa lebih dari itu, mungkin kau bisa langsung bertemu dengan kedua orang tuamu"
Bibir mungilnya kemudian dimanyunkan "aku tidak ingin bertemu dengan mereka, karena mereka berdua meninggalkan ku sendirian"
Jaehyun yang sedang mengetik dilaptopnya terhenti, dia langsung menatap seorang anak kecil yang duduk disampingnya.
Anak yang akhirnya diadopsinya setelah dua Minggu anak ini berada dipanti asuhan, karena bayangan terakhir anak ini saat melambai padanya selalu menganggu setiap malamnya.
Saat Jaehyun menyuruh bawahannya untuk mencari kabar tentang anak ini, bawahannya mengatakan padanya jika anak ini dalam keadaan murung setiap harinya, tidak pernah berinteraksi dengan siapapun, bahkan selalu makan sedikit, itu pun harus berkali-kali dibujuk, tubuh kecilnya semakin kurus.
Dan mendengar kabar seperti itu dari bawahannya, membuat Jaehyun segera langsung pergi kepanti asuhan dimana Nana berada.
Kabar yang diberikan oleh bawahannya ternyata benar, hingga akhirnya Jaehyun menemuinya, dan ketika anak ini melihatnya, anak ini kembali ceria dan banyak bicara seperti sekarang ketika bersamanya.
"Jika kau tidak ingin bertemu mereka, jangan pernah berpikir untuk keluar dari pesawat"
Dengan mata bulatnya yang polos, anak kecil itu menatap Jaehyun "apa itu artinya kita akan tinggal dipesawat?"
Sudah mencoba mempertahankan ekspresi angkuhnya, tapi akhirnya Jaehyun selalu kalah dengan keluguan anak kecil yang duduk disampingnya ini, dia akhirnya tersenyum geli "tidak-tidak seperti itu, maksud ku kau tidak harus keluar saat pesawat sedang terbang seperti sekarang"
Anak itu akhirnya membulatkan lagi mulutnya dan kemudian mengangguk, tapi tak lama anak itu menguap, dan Jaehyun hanya tersenyum saat melihatnya "apa kau mengantuk?"
Nana mengangguk "paman, tidak apa kan jika aku tidur duluan? Aku benar-benar mengantuk"
Jaehyun mengangguk dan membuat tempat duduk Nana nyaman, kelas VIP dimana mereka berada membuat mereka bisa lebih nyaman untuk duduk maupun tidur dipesawat, Jaehyun mengelus rambut Nana, dan mata anak itu langsung menatap matanya.
"Apa paman tidak akan meninggalkan ku sendiri?"
"Tidak, jadi tidurlah"
Nana tersenyum dan kemudian dia memiringkan tubuhnya dan memeluk boneka kelinci putihnya, yang diberi nama bunny, boneka kesayangan Nana, hadiah dari papanya saat dia ulang tahun ke 5 tahun, dan Jaehyun tau semua saat Nana menjelaskan padanya dengan nada yang sangat lucu dan menggemaskan.
.
.
.
.
.
Doyoung terlihat sudah sangat gelisah, berkali-kali dia melihat jam ditangannya dan baginya jarum jam seolah begitu sangat lama berjalan.Kakinya sudah lelah, harusnya dia sedang tidur nyenyak di kasurnya, atau bermain game kesayangannya, dari pada harus berada dibandara menunggu ibunya yang kembali dari Jepang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS LOVE? [JaeDo Ver.] END
De TodoApa ini yang dinamakan cinta? Sedangkan mereka bahkan tidak mengerti. Jaehyun tergerak untuk merawat seorang anak, seorang anak yang lahir dari cinta pertamanya, cinta pertamanya yang meninggal karena sebuah kecelakaan bersama suaminya. Tapi ternya...