BAB 7

614 68 2
                                    

Johnny sedang menatap tampilannya dicermin, kemudian menadahkan tangannya, lalu perempuan yang menjadi sekretaris pribadinya langsung memberikan dasi berwarna marun padanya.

Johnny kemudian memakai sendiri, dan tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Kau, masih dekat dengan Doyoung kan?"

Sekretarisnya diam sesaat, dan kemudian menjawab "iya sajangnim"

Dasi itu telah selesai dipakai, dan kemudian Taeyong segera memakaikan jas pada Johnny.

"Apa dia sudah punya kekasih?"

"Setahu saya belum, dia hanya sedang fokus dengan perusahaannya"

Johnny mengangguk dan tersenyum puas kemudian menoleh pada Taeyong yang hanya diam.

"Hari ini apa jadwalku?"

Dengan segera Taeyong membuka buku yang selalu dibawanya, dan mulai menyebutkan satu persatu jadwal atasannya ini.

Saat semua sudah disebutkan, Johnny mengusap dagunya dengan jarinya "ternyata hari ini jadwalku cukup padat" dan mengangguk-anggukan kepalanya "baiklah, kau tahu di mana aku harus menemui Doyoung?"

"Ya sajangnim"

"bisa kau hubungi dia untuk makan siang bersamaku?"

"Siang ini?"

Johnny mengangguk "tentu saja"

"Tapi- anda ada-"

"Oh, batalkan, aku ingin makan siang dengan Doyoung"

Setelahnya, Johnny pergi begitu santainya dan Taeyong langsung menggigit bibirnya sesaat dan segera mengikuti langkah Johnny.

.
.
.

Sedangkan di rumah Jaehyun, pria itu terus terbayang akan perempuan yang kemarin sempat membuatnya terpesona.

Bayang-bayang perempuan itu terus berlalu-lalang di dahadapannya, sehingga senyumnya terus mengembang begitu lebarnya.

Bahkan Jaemin yang sedang memasak, dibayangkan bagaikan perempuan lain yang sedang dibayangkannya, menatapnya dan kemudian tersenyum cantik padanya.

Ah bukankah indah jika itu benar-benar terjadi?

Sampai suara Mark yang setiap pagi selalu menghilangkan ketenangan dirumahnya menghilangkan semua bayangannya.

"Selamat pagi paman, wow Jaemin, masakan mu terlihat begitu lezat, beri aku piring"

Jaehyun hanya menghela nafas saat  pagi-pagi indahnya langsung hilang dari angannya dan kemudian menggelengkan kepalanya saat melihat anaknya dan anak tetangganya sudah mulai bertengkar.

"Jangan ambil sembarangan Mark,  itu khusus untuk Daddy"
.
.
.
.
Pekerjaan dimeja kerja Jaehyun sangat banyak, sehingga dia tidak sempat makan siang, ataupun membuka ponselnya selain itu untuk hal yang sangat penting.

Tapi dalam kesibukan tersebut, masih sempat-sempatnya dia mengingat perempuan yang kemarin datang dan duduk bersamanya.

Kemudian Jaehyun langsung menatap sofa yang kemarin didudukinya bersama perempuan itu.

Sejak pagi, dia terus membayangkannya, bahkan dia sampai sulit tidur karena terus memikirkannya.

Jadi disela kesibukannya, dia segera meraih gagang telponnya, dan segera menghubungi sekretarisnya.
.
.
.
.
Jaemin duduk dengan kedua temannya di bangku penonton, ditangan Jaemin ada handuk dan botol minum yang dingin.

Dia sedang menonton Mark yang sedang berlatih bermain bola dilapangan yang panas.

"Aku harap Mark memakai sunblocknya" Jaemin terkadang cukup kesal dengan Mark yang selalu mengabaikan hal yang penting bagi Jaemin "aku paling benci Mark yang hitam"

THIS IS LOVE? [JaeDo Ver.] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang